Dan aku hanya bisa mengadu pada dedaunan kering yg jatuh, namun ia kemudian berlalu karna tertiup angin. Dan ia tak memperdulikan ku karna memilih terbang bersama angin.Dan kemudian aku mengadu kepada tetes-tetes air yg dinamakan hujan, namun ia justru jatuh semakin deras, meluapkan perasaan terdalamnya. Lagi ia tak ingin mendengarkan namun ia ingin didengarkan, maka aku mendengarnya.
Akhirnya tiada lagi tempatku mengadu selain kepada Tuhan.
KAMU SEDANG MEMBACA
DREAMS
PoesíaKumpulan kalimat (agak) puitis dari anak galau. *berdasarkan suasana hati. *gak usah dianggap serius