Cece
Bhay!
Apaan
Katanya lu mau bantu cari cowo
Ini udah mlm ce
Y trus kpn?
Msh ada hari esok
Ahh, gabisa Bhay
Gua ga saabaran
Bhay!
Bhay!
Bhay!Sudah hampir pukul 24.00 WIB dan Cece masih saja terus meminta Abhay, untuk mencarikan sosok laki-laki yang sangat ia butuhkan sekarang ini.
Gatau waktu kali ya tuh anak
Batin Abhay, sembari mematikan mobile data di ponsel nya lalu beranjak ke tempat tidur untuk memejamkan matanya yang sudah sangat kelelahan, karena aktifitas seharian.
Besok hari minggu, Abhay dan ketiga sahabatnya berencana untuk pergi ke panti asuhan terdekat untuk seperti biasa, yaitu menyantuni anak-anak yatim yang kurang beruntung.
Tidak sedikit orang-orang yang kurang beruntung, merasa terbantu dengan adanya Abhay dan juga ketiga sahabatnya, karena seringkali mereka mendapat santunan dari keempat orang berjiwa sosial tinggi tersebut, sehingga mereka dapat terus menyambung hidup.
~~~
Cece masih juga belum bisa memejamkan matanya, apalagi setiap kali ia memejamkan mata, selalu terbayang wajah Reva yang baru saja tadi siang ia lihat di depan sekolah.
Tak ada perubahan yang begitu terlihat pada fisik Reva, ia masih sama, tampan dan rupawan, sangat menarik bagi siapa saja wanita yang melihatnya.
Cece semakin frustasi dengan matanya yang tak kunjung mau menutup, ini sangat menyiksa baginya.
Kenapa gue malah kepikiran si Reva, ah coba aja tadi gue gak ketemu dia, ayolah mataaa, merem, besok kita harus ibadah, ayo meremmm.
Batin Cece sambil mencoba memejamkan matanya, dan lagi, terlihat sosok Reva disana, Cece sudah benar-benar tidak tahu harus berbuat apa, ia pasrah, dan hanya terdiam memandang langit-langit kamarnya, membiarkan matanya yang tak sedikitpun ingin menutup terbuka lebar.
~~~
Langkah Abhay beriringan dengan teman-temannya, menuju panti asuhan Kasih Bunda yang letaknya dekat dengan kompleks perumahan Refa, mereka membawa beberapa kardus yang isinya kebutuhan pokok sehari-hari dan juga beberapa pakaian bekas yang masih layak dipakai yang mereka kumpulkan dari rumah masing-masing.
"Bhay!" Tegur Bimo dari arah samping kanan Abhay. Abhay menoleh dan menautkan alisnya seolah bertanya ada apa.
"Katanya lu mau bantuin gue cari gebetan baru." Lanjut Bimo sambil menatap wajah Abhay yang malah menatap jalanan di depannya.
"Jangan buru-buru lah Bim." Sahut Abhay dengan pembawaannya yang tenang.
"Yah, jangan kelamaan dong Bhay," balas Bimo dengan wajah yang sok sok merengut.
"Kalo lu mau cepet, ambil aja tuh si Susan." Jawab Abhay dengan cepat dan kalem.
Gelak tawa Refa dan Alif pecah, karena tawaran Abhay tadi kepada Bimo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Love, Our Way, Our Story
RomanceKisah seorang remaja putri berumur 17 tahun menemukan cinta sejatinya.