Liona•1

17 0 0
                                    


Kelas X-IPA.1 tengah mengalami badai percakapan random dari tiap siswanya. Guru yang seharusnya mengajar saat ini tengah mengadakan rapat dengan anggota OSIS.

Banyak siswa perempuan yang tengah bernyanyi lagu-lagu terbaru dengan teman-temannya, ada juga yang tengah mencorat-coret halaman paling belakang buku tulis dengan tulisan yang berisikan kata hati mereka.

Bahkan, nama cogan yang mereka sukai pun terpampang nyata disana. Bermodal tulisan bagus, senyuman tulus, imajinasi, dan cinta, mereka membuat nama lelaki pujaan mereka dengan semangat.

Tak jauh beda dengan para lelaki.

Ada yang tengah duduk di depan pintu masuk kelas dengan kaki diangkat tinggi seolah dialah jawara kelas, ada juga yang tengah asik tidur dengan mulut terbuka, beberapa lelaki pun ada yang tengah mabar Get rich ataupun Minecraft.

Suasana kelas sulit di gambarkan. Meskipun organisasi kelas telah tertata, tidak ada satupun seksi kelas yang bertanggung jawab.

"Woi! Siapa yang ganti password handphone gue, Anjir???" tanya Kevin tiba-tiba.

Semua anggota kelas sontak menatap Bagas dengan heran. Sesaat kemudian, mereka mengedikan bahu dan kembali asik dengan kegiatan masing-masing.

"Gue nanya! Woi!" teriak Kevin frustasi. Dia berdiri dan menggebrak meja.

Semua menatap tajam pada Bagas.

"Vin, sini-sini.. Gue mau bisikin sesuatu." panggil Diva misterius.

Kevin mengerut. Dia melangkah ragu dan duduk disamping Diva yang tengah menggambar sketsa mata anime.

"Kenapa, Va?" tanya Kevin penasaran. Tangannya memegang bahu Diva dan matanya menatap Diva dalam-dalam.

Diva menatap Kevin datar sedatar-datarnya. Dia menyingkirkan tangan Kevin dan berbisik.

"Mana HP lo? Sini." Bisik Diva.

"Kan, gue tau Va! Gue tau lo yang paling kampret disini!" teriak Kevin sambil menyerahkan handphone nya pada Diva.

Diva mengambil handphone Kevin dan,

"Selamat Pagi, semua!" Sapa seorang wanita paruh baya yang baru memasuki kelas tersebut.

Seketika,

Kelas menjadi lebih ribut dari pasar. Seluruh siswa sibuk mengembalikan kursi dan diri mereka ketempat mereka masing-masing.

"Psst.. Div, hp gue mana?" tanya Kevin setengah berbisik.

"Nanti dulu. Mau gue service, ada hal yang macem2 soalnya di chatan lo sama Adella kemaren." goda Diva karena mengetahui rahasia Kevin.

Kevin menepuk keningnya pasrah. Dia menghela nafas berat dan mengangguk.

"Terserah lo aja. Yang penting gue mau tau password hp gue." ujar Kevin pelan.

Diva mengacungkan jempolnya dan mengangguk mantap.

"Ada apa ini? Kenapa ribut sekali????!" Teriak wali kelas tersebut. Ibu Anna.

Seluruh siswa menatap kedepan dan tak ada yang berani berbicara lagi.
Kevin pun langsung menaruh perhatiannya pada guru PKn yanh tengah menatap tajam.

"Gini Bu, kami laper." celetuk Dimas dari belakang. Sontak Kevin menjitak kepalanya.

"Sakit, Anju!" umpat Dimas kesakitan. Dia mengelus kepalanya dan menatap Kevin dengan mata sedikit tertutup akibat tengah meringis.

"Lo ngapain begitu? Hah? Gak sopan!" Nasihat Kevin pada Dimas.
Bu Anna dan kawan-kawannya menatap Kevin tak percaya.

"Ya Allah. Kevin ku yang dulu telah kembali." syukur Ibu Anna dengan mata terpejam bahagia.

LionaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang