"Yak! Apa benar itu Sana? Yeoja cupu dan jelek itu? Mengapa ia berubah menjadi sangat cantik?""Jangan-jangan dia operasi plastik, ah tapi tak mungkin dia bisa berubah menjadi cantik dalam waktu sehari. Bahkan tempat operasi plastik di gangnam pun butuh waktu paling tidak seminggu untuk hasil yang sempurna seperti wajahnya."
"Aku masih ingat penampilannya yang kemarin masih sama seperti biasanya, bagaimana bisa dia berubah menjadi sangat cantik dalam waktu yang sangat cepat?"
"Apa rahasianya ya? Aku juga ingin menjadi cantik seperti Sana."
"Wah kulitnya jadi sangat baby face, coba kau lihat rambutnya terlihat sangat terawat sekali dan dia tidak menggunakan kacamata lagi, apa Sana pakai kontak lens?"
"Apapun yang ia gunakan untuk menjadi cantik, Intinya aku sangat iri padanya."
Sedari tadi siswi-siswi di kelas Sana berbisik-bisik membicarakan penampilan Sana yang menjadi berubah sangat drastis seperti itu. Sedangkan para siswa di kelas Sana membalikkan tubuh mereka menghadap kearah belakang tempat Sana duduk. Mereka sungguh terpesona melihat kecantikan wajah Sana, bahkan apapun yang dilakukannya ia tetap terlihat sangat cantik dan sangat imut.
"Sana-ya... Murid dikelas kita sedari tadi terus menatapmu, sepertinya mereka juga terpesona padamu" goda Dahyun menyenggol tangan Sana dengan pelan.
Sana hanya terus tersenyum sambil mengerjakan cerita baru yang akan ia buat di situs novel online nanti.
"Aku sangat malu karena mereka terus melihati ku sedari tadi" ucap Sana malu.
"Itu artinya kau sangat cantik Sana-ya mereka semua mengagumi mu dan kau sepertinya akan populer seperti Krystal mulai sekarang."
"Aniya, kau bisa saja Dahyun-ah" kekeh Sana menjitak kepala sahabatnya itu dengan pelan. "Aku tak ingin menjadi populer" sambungnya.
Takkk... Takkk..
Suara ketukan keras dimeja dari saem yang baru saja masuk membuat semua murid dikelas terdiam dan menghadap ke depan "Anak-anak jangan berisik! Pelajaran kita mulai sekarang" pekik Suho saem.
Tepat pukul 10 pagi hari bel istirahat berbunyi. Membuat Dahyun merengek sambil menarik-narik tangan Sana karena kelaparan. Awalnya Sana menolak, sebenarnya ia belum terbiasa dan terlalu malu untuk menjadi populer, meskipun itu keinginannya tapi sungguh ia belum terbiasa dengan semua ini.
"Sana-ya... Jeballl temani aku pergi ke kantin" rengek Dahyun dengan wajah cemberutnya.
"Dahyun-ah, mian aku tak bisa. Sepertinya kau pergi ke kantin berdua dengan Kyungsoo saja" ucap Sana merasa bersalah.
"Kyungsoo tak akan mau, lihat saja dia sekarang masih menatap bukunya itu" desis Dahyun menunjuk Kyungsoo yang tepat berada di samping Sana.
Namja beralis tebal itu terkejut kemudian menatap Sana dan Dahyun secara bergantian dengan matanya yang mengerjap beberapa kali.
"Kau mau kan menemani Dahyun, Kyungsoo-ya?" tanya Sana dengan wajah penuh harap.
"Ten..tu.. Saja.. aku mau, Asalkan kau ikut juga" ucap Kyungsoo terbata-bata.
"Benar! Ayolah Sana, tak biasanya kau menolak seperti ini. Apa jangan-jangan karena sekarang kau sudah menjadi cantik makanya kau malu dan tak ingin pergi ke kantin bersamaku lagi?" pekik Dahyun sedih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Diary [HanbinXSana] | [ga lanjut]
General FictionApa jadinya kalau Sana, si siswi kutu buku dan bercita-cita menjadi seorang penulis tersebut tak sengaja diberi sebuah buku diary ajaib oleh seorang nenek misterius yang ia tolong dan diary tersebut akan mengabulkan apa saja yang ia tulis. Lebih bai...