Seorang lelaki berusia 20an akhir mempercepat langkahnya, memasuki sebuah kamar mewah bernuansa biru laut. Kamar milik wanitanya. Di atas ranjang king size duduk perempuan seusianya, berparas cantik swngan tatapan bergairah. Lingerie merah tipisnya memperlihatkan isi didalamnya, memandangnya saja akan membuatnya bergairah dan sesuatu dibawah sana meminta untuk mencari surganya.
Lelaki itu Dafa, Lelaki tampan yang sudah dikelilingi gairah, berjalan mendekati Gea istinya. Istri sah nya. Beberapa minggu sudah mereka menjadi pasangan yang diikat ijab dan qobul.
Gea tersenyum lembut melihat Dafa suaminya melihat dirinya dengan pandangan gelap. Tanpa menunggu waktu lama Dafa mendekatinya, membawa istrinya kedalam rangkulannya. Mencium lembut bibir yang sangat menggoda. Mencium wangi lavender dilehernya. Turun ke dadanya. Tak sabar Dafa merobek lingerie merah yang menghalanginya.
Mendorong pelan kedua lengan ramping dihadapannya, matanya sibuk menelusuri setiap inci kulit putih istrinya. Jarinya mulai menyentuh, merasakan lembut yang amat sangat membuatnya rindu. Diikuti bibirnya merasakan lembut yang semakin membuatnya gila. Mencecap setiap rasa yang tak pernah bisa membuatnya lupa.
Gairah semakin membuncah, Gea semakin mengeliat tak tahan saat tubuhnya merasakan sensasi nikmat. Sentuhan yang membuatnya tanpa sadar mengeluarkan desahan nikmat.
Menggigit bibir bawahnya tak tahan dengan semua yang Dafa lakukan pada tubuhnya.
"Daf... A.. Aku..." lenguhan semakin menggema diruangan temaram ini.
Jari nakal Dafa semakin bergerak lincah, semakin turun membuat Gea semakin mengeliat.
"Dafaa... " Hingga akhirnya Gea menyerah. Mendapatkan surga pertamanya malam ini. Tubuhnya terasa lemah, namun tak membuat dirinya enggan melanjutkan apa yang belum selesai. Dafa membuka kancing kemejanya, diikuti celana bahan hitam miliknya . Melanjutkan permainannya saat Gea menariknya, mendorongnya dengan kasar. Permainan kasar yang amat mereka rindukan.
Suara desahan semakin sering terdengar mengikuti gairah yang semakin liar diantara keduanya. Tanpa disadari sedari awal ada sepasang mata yang memiliki tubuh kecil selayaknya bocah mengamati secara detail. Mengamati apa yang mereka lakukan dengan penuh minat dan kebingungan. Dea Arasya adik Gea berdiri diambang pintu menyaksikan kegilaan yang diperbuat kakaknya.
Revisi 4/10/2017
Kenapa gue revisi? Karena menurut gue nih cerita memiliki bahasa yang terlalu kasar. Hanya sedikit memperbaiki aja sih intinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm (Not) Teaser #Laluna1
Romance18++ Dea Arasya mencintai Dafa Pandu Winata kakak iparnya, bahkan berani meminta diajarkan cara mencium dan bercinta. Tak peduli Gea Arasya kakaknya akan membencinya. Tak peduli orang akan menganggapnya perempuan hina. Tak peduli masalah yang akan...