Raut suci jelita wajahnya dipuja lelaki sekalian alam,
Agung namanya didendang wanita sepanjang zaman,
Tertarik sang raja bijaksana mengenangnya setiap malam,
Utusan raja disambut, mengundangnya ke istana secara aman,
Seorang gadis berilmu, arahannya tiada dibantah,
Anggap tunduk dek kehendak luar sebagai melulu dan mentah,
Bagi hidupnya, dia penentu arah yang ingin dirantau,
Anggun dan tegas, hatta disegani lelaki serantau,
Bagi seorang ratu, pendirian harus teguh bagaikan gunung,
Andai lamaran raja diterima, hanya bila dia hilang curiga,
Lantas bila mahligai terbina, dirinya tiada dititah berkurung,
Qadarnya itu telah ditetap ilahi, hasil doanya yang ikhlas terjaga,
Ilmu di dada bagaikan sayap , terbang bebas persis sang burung,
Setiap langkah bertambah martabat, keluarga disisi turut berbangga.
YOU ARE READING
NUKIL
PoetryNak kata puisi tidak, pantun pun tidak. Kamu semua hayati saja la. Ini saya saja-saja tulis masa bosan.
