Damn It Just a Dream

24 6 8
                                    

Hello ini ff pertama aku yang aku publish. Sebenarnya ini ff dari dulu tapi baru aku sempet publish ke wattpad hehe. Maaf ya kalau kata katanya baku, dan ngga enak. Ini ff aku buat bareng Swanangle_ waktu SMK. Happy Reading ~

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

    Saat ini jantungku benar benar berdetak dengan kencang beradu dengan dentuman suara musik yang menggema di kedua telingaku. Orak sorai orang di sekitarku bersahut sahutan memanggil nama mereka. Mereka yang saat ini tengah menyanyikan lagu yang populer dan sangat aku sukai. Sungguh tak pernah kusangka aku bisa menatap mereka dari jarak sedekat ini.
    Mereka yang selalu memenuhi pikiranku. Mereka yang selalu membuat bibir ini tersenyum hanya dengan melihat foto dan video yang mereka upload. Mereka yang selalu membuatku berteriak histeris dan mereka yang selalu hadir dalam mimpi mimpiku. Oh! Bangtan, Saranghaeyo.
    Tiga lagu sudah mereka nyanyikan untuk kami, ARMY, nafas yang terengah-engah terdengar jelas dari mikrofon yang mereka gunakan. Tiba tiba aku merasakan tanganku ditarik oleh seseorang. Saat aku menoleh ke belakang, ternyata orang itu adalah orang yang aku idolakan. Dia adalah Kim Seok Jin, visual Bangtan. Aku melihat senyumnya yang manis.
   Sungguh itu membuatku melayang. Jin oppa menepuk pundaku menyadarkanku dari lamunan masih dengan senyumnya dia menariku ke atas panggung. Saat di atas panggung Jungkook memberiku setangkai bunga dan Jimin mempersilahkanku duduk di kursi sebagai seorang lucky fan. Mereka kembali menyanyikan lagu lagu mereka. Dan kau tahu? Saat itu aku benar-benar merasa lagu itu hanya dinyanyikan untuku.
    Waktu berlalu dengan cepat. Hingga akhirnya konserpun harus berakhir. Jujur aku merasa kecewa karena aku harus kembali berpisah dengan mereka. Tapi, ternyata aku salah. Jin oppa kembali mengahmpiriku dan mengajaku pergi entah kemana.
"Oppa kau mau bawa aku kemana?" Tanyaku, dia hanya menatapku sambil terus tersenyum. Oh Tuhan aku ingin mati saat ini juga. Dia kembali menarikh dan membawaku pergi dari tempat konser.
    Betapa terkejutnya aku ketika aku tahu kemana dia membawaku. Laki-laki itu membawaku ke sebuah taman bunga sakura yang sedang bermekaran. Di tengah taman itu ada sebuah bangku panjang berwarna coklat. Jin oppa mengajaku duduk di sana. Dia menyuruhku duduk sedangkan dia berlutut di depanku.
   Tiba-tiba dia mengeluarkan kotak berbentuk hati dan berwarna merah. Dia perlahan membuka kotak tersebut. Aku melihat Jin oppa membuka kotak tersebut dengan jantung berdebar debar. Namun, samar-samar aku mendengar seseorang memanggilku. Aku menoleh ke arah manapun namun hasilnya nihil.

Tiba tiba


















Ehe bercanda ya kali kali jangan serius wkwk
















    Tiba tiba sesuatu jatuh menimpa kepalaku. Aku pun membuka mataku. Aku melihat eomma berkacak pinggang sambil berteriak,"YA! Mau sampai kapan kau ridur hah? Kau tahu ini sudah jam setengah 7 pagi!"

"Apa? Eomma kenapa tidak membangunkanku dari tadi?"

"Ya Tuhan. Eomma sudah berteriak sampai suara eomna hampir habis."

"Aish. Sudahlah aku mau mandi." Aku pun beranjak menuju ke kamar mandi sambil berguman, "Sial! Ini hanya mimpi!"

                                  END



Sudah end karna ini hanya oneshoot. Makasih ya yang udah mau baca. Yang mau muntah silahkan hehe. Jangan atuh lah wkwk. Maapkan daku kalo oneshootnya sangat amat pendek sekaleeee. Sekali lagi terima kasih.
Gomawo.

Damn! It Just a Dream Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang