Laki-laki itu memasuki rumahnya dengan tampang lelah, tak ada yang menyambutnya karena rumah terlihat sepi. Ia berjalan perlahan kearah kamarnya, meletaktan tas kerja yang dibawanya sedari tadi. melepaskan jas dan menggati pakaiannya. Kemudian berjalan menuju dapur menyeduh secangkir the dan membawanya kedalam kamar. Pria itu mengambil sebuah buku using berwana merah muda. Dibawanya buku itu kearah balkon kamarnya. Ia membuka buku itu ditemani dengan secangkir eh dan pemandangan sore dari balkon kamarnya. Bibirnya menuai begitu membaca secarik kalimat dari buku itu.
"Sabtu aneh yang membuat jangtungku bergetar hanya karena memandang wajahm"
"Keinginanku untuk melepas rasa baru dalam hatiku karena ingin melihatmu. Namun semua sia-sia karena Jum'at panas yang membuatmu telihat jauh dari pandanganku.
"Mendung telah mengurai hujan pagi ini, membuat kegelisahan dalam hatiku karena ketidak hadiranmu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Diary Tersimpan
Teen FictionKetika mulut tak berani bersuara, terkadang hati hanya dapat berkata tanpa mengeluarkan maksudnya. di situlah kehadiran sebuah buku diary sangat dibutuhkan untuk menampung segala jenis keresahan dan kebimbangan. mengabadikan kebahagian dalam secarik...