Suasana kelas 11 Ipa 2 kini ramai dengan suara kegaduhan dari penghuni kelas karena guru Fisika yang terkenal cukup killer dan disiplin minta ampun berhalangan hadir.Della yang notabe nya murid baru yang baru masuk 3 hari yang lalu dan sudah melanggar peraturan karena masuk dalam barisan siswi telat kini harus mulai beradaptasi dengan kelas barunya.
"Del." Panggil Fera
"Hmm." Sahut Della yang masih sibuk dengan gambarnya.
"Della!" Panggil lagi Fera kesal.
"Apasih Fer?"
"Lo mending istirahat nanti bilang makasih deh sama Matt."
Seketika Della menghentikkan aktifitasnya dan menatap Fera terkejut.
"Kok lo tau sih, sama apa yang ganggu pikiran gue dari tadi?""Wahh, jadi dari tadi lo diem tuh mikirin Matt? Parah lo Del."
"Ya bukan gitu Fer, gue nggak enak aja sama dia karena udah membebani dia dengan membopong berat badan gue dari lapangan sampe UKS."
"Sialan, tubuh ramping aja pakek segala kata beban. Ngejek gue ya lo?"
Della hanya cengengesan.
"Enggak kok, tapi boleh juga sih.""Yaudah deh, nanti istirahat kalo ketemu lo harus bilang makasih." Ujar Fera.
"Iya-iya."
ⓝⓚ
Suasana kantin hari ini cukup ramai dan Tama hanya mendengarkan ocehan kedua sahabatnya dengan sesekali matanya menyapu penjuru penghuni kantin. Dari pandangan Tama, jelas para perempuan yang menangkap pandangan Tama langsung salah tingkah karena merasa sudah diperhatikan oleh cowok terganteng dari gerombolannya yang juga ganteng.
"Makin hari nggak adkel nggak kakel kalo dilihatin sama mata lo pada makin histeris aja deh, Matt." Heran Bastian.
"Halah, bilang aja lo ngiri Bas." Timpal Vano meneloyor kepala Bastian.
"Ehh jangan salah No, Babas walaupun kayak gini termasuk dalam kategori most wanted lho." Ujar Bastian membanggakan dirinya.
"Eh liat deh Matt, itu tuh murid baru yang tadi gue bilang yang namanya Aulia, cantikan kan Matt?" Lanjutnya saat matanya tak sengaja menangkap sosok Della."Adella Bas! Bukan Aulia!" Kesal Vano dengan sifat pelupa Bastian.
"Eh iya itu maksudnya." Bastian menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
Mata Tama seketika memperhatikan cewek yang dimaksud Bastian, parasnya memang cantik dan senyumnya manis sehingga sangat cocok untuk dikategorikan sebagai bidadari-biadari Bastian.
"Matt, Matt, Tama!" Panggil Bastian dan membuat lamunan Tama buyar seketika.
"Ngelamunin bidadari gue ya lo?" Lanjutnya."Eh Guys! Dia jalan mendekat tuh." Timpal Vano saat melihat Della yang bangkit dari duduknya.
"Dia mau kesini bego! Duh kok gue jadi gelagapan gini yak?" Gerutu Bastian yang jadi deg-degan didekati Della.
Tama hanya menggelengkan kepalanya seraya menampilkan tawa kecilnya karena melihat aksi kocak Bastian dengan ekspresi muka nya yang mudah memerah walaupun padahal dia cowok.
"Matt." Panggil Della dengan suara lembutnya dan bercampur gugup saat dirinya yang tadi dipandang Tama dengan mata tajam nya.
"Matt lo dipanggil tuh!" Timpal Vano seraya melirik kearah Della yang berdiri disamping tempat duduk Tama.
Tama menghentikan tawanya kecilnya seketika dan menatap Della dengan tatapan dinginnya seraya menaikkan satu alisnya yang tebal sebagai pengganti kata 'Apa?'.
"Emm..." Della mendadak sulit berbicara saat matanya memberanikan diri untuk menatap mata elang Tama.
"Ada apa?" Tanya Tama dengan nada dinginnya.
"Gue... Gue mau.."
"Gue kenapa?" Tanya Tama lagi.
"Gue mau ngucapin terima kasih buat lo karena udah bantu gue saat pingsan tadi, sekaligus minta maaf karena udah ngrepotin lo." Jelas Della dengan tarikan satu nafas.
"Oh." Balas Tama seraya menganggukan kepalanya.
'Cuma 'OH' doang gitu?' Batin Della tak percaya betapa dingin dan cueknya Tama seperti yang diceritakan Fera tadi saat dikelas.
"Santai aja kali Del, Matt emang gitu orangnya, kayak ada bazeng-bazeng nya gitu ama sifat dinginnya." Timpal Bastian dan dibalas dengan pelototan Tama.
"Nama lo Della kan?" Lanjutnya Bastian yang dibalas anggukan dari Della.
Vano yang melihat aksi modus Bastian pun dengan segera menjulurkan tangannya kepada Della.
"Kenalin gue Alvano Bagas Purnama, panggil aja Vano." dan uluran tangannya dibalas Della yang juga menyebutkan namanya.
"Gue Della."Bastian melepaskan jabatan tangan antara Vano dan Della dengan kesal.
"Modus lo No, orang gue duluan juga yang mau kenalan." Bastian beralih kepada Della dan tersenyum semanis mungkin kemudian berjabat tangan dengan gadis itu.
"Kenalin gue Sebastian Armaga, panggil aja Abang dengan nama Babas, neng Della" dan dibalas Della dengan hal yang sama seperti dengan Vano tadi.Tama memutar bola matanya malas melihat tingkah kedua sahabatnya itu.
"Kalo gitu gue balik dulu ya, makasih." Ujar Della dan langsung bergegas menuju tempat duduknya kembali yang berada ditengah keramaian kantin.
"Gimana Matt? Dia cantikkan? Maniskan? Bidadari gue tuh." Timpal Bastian seraya cengengesan.
"Rooftop cepet." Ujar Tama bangkit dari kursi disusul dengan kedua sahabatnya.
ⓝⓚ
Hai Guys!!!
Part baru nihhh.. Semoga suka yaa
Jangan lupa VOMENT nya..Salam,
NK

KAMU SEDANG MEMBACA
First Last
أدب المراهقينFirst Last : "Kamu... Cinta Pertamaku yang akan selalu ada disini." Ucapnya dengan menitihkan air mata seraya meletakkan tangannya didada sebelah kiri, Hatinya. "Dan Kamu... Cinta Terakhirku yang akan selalu ada disini." Balasnya dengan meletakkan t...