HZL1

28 1 0
                                    

Aku Reynata Rayzle Geraldine sukanya sih dipanggil Reyna tapi mereka bilang aku pantas menyandang nama Hazel hanya karna mata coklat terangku, tidak ada yang istimewa hanya itu yang harus aku banggakan.

Saat ini aku sedang berada di sebuah cafe meneguk vanila latte hangat sambari di temani sepotong cheesecake yang manis, memberi kesan tersendiri dibalik hujan deras yang membasahi seluruh ibu kota.
Drettt.. Dreettt.

Untuk kesekian kalinya ponselku berdering, tapi aku tetap mengabaikannya membiarkan seseorang diujung sana lelah dengan sendirinya.

"Permisi bolehkah aku bergabung? Sepertinya semua meja tampak penuh." ucapan seseorang yang mampu membuyarkan lamunan panjangku.
Ku lihat dia seorang gadis yang sedikit lebih tua dariku dia juga nampak sangat cantik.

"Silahkan duduk kak." balasku sopan.

"Hai aku Karisa dan." sebuah deheman keras memutus obrolan wanita yang baru aku tahu bernama Karisa itu.

"Ah kau mengganggu perkenalanku om." katanya sambil mencebikkan bibirnya lucu.

"Dia siapa Risa?" tanya em ntahlah aku harus memanggil dia apa, ku rasa suasana seakan canggung saat dia menatapku lekat.
Dan Karisa gadis itu hanya menatap kami berdua bergantian tanpa mau bertanya siapa aku, ah siapa aku rupanya?
Hingga Karisa berasumsi bahwa namaku memang Hazel hanya karna aku bermata cokelat terang astagah harusnya ayah dan ibu memberiku nama Hazel saja, itu memudahkan aku memperkenalkan diri tanpa repot menyebutkan nama. Atau bahkan aku hanya perlu mengedipkan mata orang-orang akan langsung mengetahui namaku.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 14, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

HAZELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang