Part 5

299 22 8
                                    

Jin Ri menatap kebawah dengan gelisah. Kenapa dirinya baru mengetahui bahwa pasien itu beserta kekasihnya adalah seorang murid Joil High School? Saat Jin Ri benar-benar menjadi suster pribadinya selama satu tahun ini. Jin Ri tidak mau sampai identitas asal sekolahnya diketahui dan berakhir dengan sangat fatal.

Andai saja Jin Ri lebih mengenal pasien itu dan mengetahui sedari awal saat dirinya pertama merawat sebagai suster pribadinya, mungkin Jin Ri bisa lebih berhati-hati dan tetap menjaga identitas dirinya.

Apa Jin Ri harus terpaksa berhenti bekerja disana? Namun sepertinya itu tidak masalah, Jin Ri bisa bekerja dimana saja asalkan ada uang untuk memperoleh biaya hidupnya selama ini. Ya itu memang mudah. Tapi apakah itu sangat mencurigakan? Melarikan diri? Dan tetap saja dirinya entah kapan akan melihat mereka berdua disekolah dengan kedua matanya.

Gadis itu menjadi frustasi.

Pasien yang sedari menatap Jin Ri yang tengah melamun melambai-lambaikan tangan ke arahnya." Jin Ri-ssi? Anda tidak apa-apa?"

Jin Ri gelapan," Ah tidak."

"Permisi.. Dr. Kim menyuruh Anda sekarang untuk mendatangi ruangannya, terimakasih." Ucap suster yang memasuki ruangan itu sambil tersenyum ramah kepada pasien itu beserta Jin Ri.

Jin Ri bernafas lega tanpa pasien itu sadari. Ia benar-benar tidak mau sampai pembicaraannya berujung dengan memanas. Dan berakhir pertanyaan keramat yang ia tidak mau sampai mendengarnya bahkan menjawab.

Pasien itu segera menganggukkan kepalanya diikuti suster pergi dari ruangan itu. Seakan mengerti, Jin Ri segera membawakan kursi roda yang sudah disiapkan, lalu menuntun gadis itu turun dari ranjang dan melepaskan cairan infusnya yang digantung lalu membantunya menduduki dikursi roda.



Meskipun kota Jeongseon selalu sepi dari keramaian, ketahuilah diskotik satu-satunya yang berada di kota ini tak pernah sekali jauh dari kata keramaian maupun itu siang atau malam. Dentuman musik dj mengalun dengan keras diikuti pasangan remaja yang menari-nari di atas bar bercampur bau alkohol menyeruak dari wine yang semua orang berada disana meminumnya. Kecuali lantai dua, tempat yang sepi dan hanya beberapa orang yang ada disana untuk sekedar makan ataupun berbincang.

Dilantai dua itu, Se Hun duduk diantara kelima sahabatnya yang sedang menatapnya dalam. Mereka masih mengenakan seragam sekolahnya. Terdengar hembusan nafas sebentar dari Se Hun lalu mulai berbicara.

"Aku tidak akan ikut." Singkat Se Hun, semua sahabatnya memandang tak percaya. Jelas sudah terbukti saat Chan Yeol mengatakan kepada yang lainnya bahwa Se Hun tidak akan ikut berkelahi karena tidak enak badan. Tetapi rasa tidak kepercayaan itu sangatlah besar, membuat yang lainnya mengajak Se Hun ke bar untuk menyatakannya secara langsung kepada semuanya.

"Apa jika tidak enak badan kau terhenti begitu saja?" Tanya Jong In dengan mendesak, alasan Se Hun yang begitu lemah membuatnya semakin tidak percaya.

"Berani membantah?" Emosi Se Hun tersulut, ia menatap Jong In dengan tajam namun santai. Jong In yang sudah menimbulkan amarah Se Hun sangatlah menakutkan. Ia bisa saja terpental sejauh lima meter saat Se Hun menghantam tonjokannya. Hal yang selalu Se Hun lakukan jika semua sahabatnya mengatakannya dengan cara seperti itu. Jong In
akhirnya terdiam.

"Ayolah.. kalian bukan yankee kalangan bawah, seharusnya kalian bisa bertarung tanpa diriku. Aku percaya, kalian adalah mempunyai jiwa yang kuat. " Tutur Se Hun, semua hanya memandangnya dengan tidak bersemangat meskipun Se Hun berkata seperti itu.

TRAPPEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang