Pagi itu, Via dan Vale berjalan bersama menuju ruang kuliah mereka. Via menceritakan semua kisahnya saat masih kecil dulu kepada Vale. Ya, mereka adalah sahabat dari sekolah menengah pertama. Segala sesuatu mereka lakukan bersama-sama di saat senang maupun susah. Setelah sampai di ruang kuliah, Via dan Vale mendatangi seorang wanita cantik yang tengah duduk sendirian di ruang kuliah. Dia juga adalah sahabat dari Via dan Vale yaitu, Sandra. Mereka duduk betiga disudut ruangan sambil bercerita selagi menunggu dosen datang. Via melanjutkan ceritanya tadi dengan serius.
"Gue tuh dulu punya sahabat kecil, dia tuh cowok. Tapi sekarang gue gak tau lagi dia dimana, waktu mau masuk SMP dia pindah ke luar negri, sampe sekarang gak ada kabarnya, dia ganteng, tinggi, putih, pinter lagi. Kami pernah janji, kalo besar nanti akan jadi pasangan selama-lamanya. Eh taunya dia pindah dan gak ada kabar sama sekali sampe sekarang, mungkin sekarang dia aja lupa sama gue" cerita Via pada kedua sahabat cantiknya itu.
"Lo masih inget namanya?" Tanya Val penasaran.
"Ya masih lah, gue gak mungkin lupain orang yang gue sayang".
"Lo tau sosmed-sosmed nya?" Tanya Sandra lagi.
"Selama ini gue berusaha nyari, tapi gak ada hasilnya".
"Siapa sih namanya, biar gue bantu lo cari tau" ucap Sandra pada Via.
"Bayren Axel, itu nama lengkapnya"
"Oke, kita akan cari tau" ucap sahabatnya.
"Makasih ya, sayang kalian" jawab Via.
Setelah itu, dosen pun memasuki ruang kuliar dan memulai jam belajar. Hanya butuh waktu beberapa puluh menit saja untuk dosen mengisi kelas itu. Pelajaran pun selesai mereka menuju ke kantin gedung kuliah mereka. Disana, hanya ada beberapa orang saja. Mereka memilih tempat yang dekat jendela dan paling sudut kantin. Mereka memesan makanan dan minuman masing-masing lalu di bawa ke meja tempat mereka tadi. Pada saat mereka tengah asik menikmati makan dan bersenda gurau, semua mahasiswa/i beralih tatapannya pada dua mahasiswa yang wajahnya menarik perhatian memasuki kantin. Via, Vale, dan Sandra pun melongo mulutnya membentuk huruf 'o' melihat kedua pria tampan itu. Pria itu cukup famous di kampus itu, tapi mereka bukan berasal dari jurusan arsitek melainkan dari jurusan hukum. Vale langsung berbicara kepada Via dan Sandra.
"Eh, kalian tau mereka?" Tanya Vale.
"Ya tau lah, siapa sih yang gak tau cowok ganteng famous itu" jawab Sandra sambil senyum-senyum sendiri.
"Ih, gatel lu" timpal Via sambil mencubit tangan Sandra.
Dua laki-laki itu duduk didekat meja dimana Via dan teman-temannya duduk. Mereka bertiga berusaha menjaga sikap mereka agar dua laki-laki itu tidak ilfeel pada mereka. Via, Sandra, dan Vale sangatlah cantik sampai-sampai dua lelaki itu mendatangi meja mereka dengan diiringi tatapan mata semua orang.
"Hai, boleh gabung?" Tanya lelaki yang memiliki rambut cepak juga mata berwarna coklat terang.
"Emm, boleh kok" jawab Via dengan gugup.
Dua lelaki itupun duduk bergabung dengan mereka. Rasa senang di hati mereka bertiga pun muncul lagi, tak hanya senang, jantungpun berdegup dengan kencang.
"Boleh kenalan?" Tanya lelaki yang satu lagi pada mereka.
"Boleh kok" jawab Sandra dengan senang.
"Gue Rio Martine bisa di panggil Rio dan ini temen gue dari gue SMA panggil aja Ren" kenal Rio pada mereka.
"Gue Agatha Viandra Alexa Fernandez bisa di panggil Via"
"Gue Cassandra Bratandari bisa dipanggil Sandra"
"Dan gue Valerie Desaltha bisa dipanggil Val. Kita juga temenan udah lama dari SMP sampe sekarang kita sama-sama terus"
Mereka berlima mengobrol banyak hal hingga tertawa bersama seolah sudah menjadi teman dekat dari lama.
Tak lama, Rio dan Ren pamit untuk kembali ke gedung kuliah mereka. Setelah Ren dan Rio pergi semua tatap mata tertuju pada mereka bertiga, tetapi mereka tak menghiraukannya mereka segera berdiri dan pergi menuju ruang kuliah.******
Jam kuliah pun selesai, Via, Sandra, dan Val pulang bersama menggunakan mobil milik Via. Setelah mereka sampai di parkiran, mereka bertemu dengan Rio dan Ren yang sepertinya sedang menunggu seseorang. Mereka bertiga menyapa Ren dan Rio dan terjadilah obrolan diantara mereka berlima. Setelah lama mereka mengobrol, Via pun pamit pulang."Via, lo mau gak pulang bareng gue?" Tawar Ren pada Via.
"Emm, tapi gue bawa mobil" jawab Via ragu-ragu.
"Udah lo pulang aja bareng si Ren, mobil lo biar gue yang bawanya" suruh Sandra dan Vale dengan senyum jahilnya.
"Yaudah, ayo" ajak Ren sambil membukakan pintu mobilnya untuk Via.
Selama di perjalanan hanya keheningan yang terjadi di antara mereka. Ren mencoba mencairkan suasana.
"Via?" Panggil Ren.
"Emm, iya?" Jawab Via seraya melihat kearah Ren.
"Lo blasteran mana?"
"Amerika Indonesia"
Obrolan itu terus berlanjut, sehingga tak terasa mereka pun sudah sampai di depan rumah Via. Ren turun lalu membukakan pintu mobil untuk Via. Via pun turun dan mengucapkan terima kasih kepada Ren lalu masuk kedalam rumahnya. Di rumah Via sudah ada Val dan Sandra yang telah menunggu di kamar Via. Mereka pun bercerita-cerita.
Selama di perjalanan menuju rumahnya, Ren terus membayangkan wajah Via yang sangat cantik. Setelah sampai di rumahnya, Ren langsung menelfon Rio untuk datang kerumahnya. Sambil menunggu, Ren membersihkan tubuhnya sejenak.
"Tok,tok,tok" bunyi ketukan pintu.
"Eh, masuk yo"
"Gimana tdi bro? Seneng udah jalan
bareng doi?" Tanya Rio sambil menunjukkan senyum manisnya itu.Ren hanya tesenyum malu dan mereka pun masuk ke dalam kamar Ren untuk bermain ps. Selain bermain ps mereka juga senang nge-band.
Tak terasa waktu terus berjalan, waktu sudah menunjukkan pukul 21.30, Rio pamit dari rumah Ren, Sandra dan Val pun pamit dari rumah Via.