>>Hampa

25 2 0
                                    

Dalam gemuruh yang menderu
Dalam gemericik yang sendu
Dalam butiran kristal berwarna biru
Dalam malam yang gelapnya tiada tabu

Aku tak tau kekosongan ini
Apakah ini kesal atau dilema
Ataukah mungkin rasa merana
Ataukah mungkin ini Hampa?

Tak ada kesan yang membekas di dalam diri
Terbang bagaikan angin sejuk yang bertiup
Pergi dan tak pernah kembali
Bahkan tiada bekas untuk digali

Ini bukan tentang apapun
Ini bukan tentang siapapun
Bukan tentang cinta
Bukan pula tentang rasa

Seperti lidahku terasa kelu
Getirnya rasa hidup ini
Membuat indra tubuhku seakan mati rasa

Bagaikan coklat yang diselimuti hitam
Warnanya antara susu atau mengkudu
Rasanya antara gula atau brotowali

Sungguh, segalanya terasa manis di awal
Dan percikan getir di akhirnya sungguh menyakitkan

Entah dimana diri ini akan bersandang
Rumah bagaikan surga yang tak dirindukan
Sangkutan ilmu bagai atap tak bertiang
Memo bernyawa itu bagaikan pisau bermata dua
Semua menyerang dari belakang

Menggerogoti mayat secara perlahan
Menciptakan lubang kesedihan yang mendalam
Hitam di mata bagiakan lensa tak bermicro

Hampa ini sungguh nyata
Tersadar bahwa dunia Fantasy itu tidak ada
Terkadang terasa lelah untuk berimajinasi
Sehingga malas untuk menulis kisah dan cerita

Mungkin, dengan ini dirimu akan mengerti
Bagaimana diriku yang ingin menjadi tak kasat mata
Mungkin jika keberadaan jasad ini tak terjamah
Bagaikan kisah Misaki dalam Fantasy
Maka lubang hitam itu
Akan menjadi,

ABU-ABU

-o-

Syair (24 July 2017)

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 24, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MIRACLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang