SO FAR AWAY
.
.
.
Aku melihatmu tersenyum, tapi senyuman indahmu sungguh menyakitiku saat ini ,sayang.
Sungguh menyakitkan melihat senyuman yang dulunya hanya tertuju padaku sekarang menjadi milik orang lain.
'Menyesal dan menyedihkan'
Dua kata inilah yang mendeskripsikan keadaanku sekarang.
Aku masih memandangimu yang terlihat bahagia disana ,tertawa ringan bagai semilir angin yang menerbangkan dedaunan di musim gugur saat ini.
Melihatmu yang berada dalam pelukan orang yang pantas. Tak seperti diriku yang brengsek ini.
Yang kulakukan hanya menyakitimu dan menyia-nyiakanmu.
Sebungkus selimut dalam pelukanmu cukup menjelaskan bahwa kau sudah bahagia ,sayang.
Dan itu cukup menjadi alasan untuk menyingkirkanku dari kehidupanmu.
Aku yang hanya menjadi mimpi burukmu.
Kenangan pahit dan penderitaan yang kau kubur dalam.
Tapi, hati tidak bisa berbohong bukan?
Hati ini masih menginginkanmu.
Raga ini masih ingin menggapaimu yang ntah sejak kapan terasa begitu dekat namun..
Jauh.
Bagaikan sehelai bulu yang diterbangkan angin yang terbang menjauh dan hilang.
Aku mulai berjalan berbalik menjauh darimu yang terlihat bahagia dengan keluarga kecilmu.
Berjalan dan berjalan itu lah yang kulakukan saat ini.
Tanpa menyadari sebuah mobil melaju kencang tepat di depanku.
Aku tersenyum melihat cahaya dari lampu mobil itu semakin mendekat.
Kuabaikan suara nyaring klakson mobil yang terdengar panik.
Dan kejadian itu terjadi begitu cepat.
"Ckitttt! BRAK!!"
Kejadian yang merengut jiwa dan ragaku dalam sekali hentakan.
Dan hal terakhir yang kulihat sebelum mata ini tertutup sempurna ialah
Kamu yang berjalan menjauh. Sangat jauh meninggalkanku yang menangis dalam diam dan pergi meninggalkan dunia.
"Why are so far away ,baby?"
End.
