you.

9 0 0
                                    

Untuk kamu, yang berusaha sangat keras melupakanku.

Mungkin aku memang perempuan paling bodoh yang masih saja mengharapkan kita kembali. Aku tidak memperdulikan semua temanku yang berkata "Lupakan saja dia". Hey, melupakan kamu itu tidak mudah. Seandainya melupakan kamu itu hal yang mudah, aku tidak mungkin menulis ini. Seandainya melupakan kamu itu mudah, aku tidak mungkin menolak 2 laki-laki yang belakangan ini mengejar cintaku. Seandainya melupakan kamu itu mudah, aku tidak mungkin dimaki orang rumah karena mendengarkan lagu patah hati dengan keras dan berulang kali.

Aku masih ingat dengan jelas, bagaimana rasanya menggenggam jarimu dengan erat. Masih terekam dalam ingatanku, saat kita berpegangan tangan pertama kalinya dan tanganku basah sebab terlalu erat menggenggam tanganmu, seolah aku tak ingin melepaskanmu. Ya, aku tidak mungkin ingin melepaskanmu. Bahkan saat kamu melepaskanku, aku masih keukeuh, tak sudi aku harus melepaskanmu. Apalagi jika harus melepaskanmu untuk perempuan lain.

Aku teringat dengan kacamata yang bertengger manis di atas hidung mancungmu. Aku yang selalu dengan jahil melepas kacamatamu hanya karena aku ingin melihat mata sipitmu. Kamu lucu, sayang. Kamu mengeluh bahwa kamu tidak bisa melihat dengan jelas tanpa kacamata. Tapi aku bisa melihat dengan lebih jelas lagi, bahwa kamu tanpa kacamata itu beribu kali lebih tampan. Ah, tapi aku tidak peduli. Mau kamu memakai kacamata ataupun tidak, selama kamu milikku aku pun bahagia.

Namun ternyata, cinta kita hanya sesaat. Saat pertama melihatmu, aku tidak pernah menyangka bahwa "Kamulah orangnya". Kamu yang bisa membuatku tergila-gila, hingga aku bisa melupakan laki-laki berengsek yang aku cintai sebelum kamu. Tetapi sekali lagi, cinta kita hanya sesaat. Ah bukan, cintamu yang sesaat. Namun, cintaku masih untuk kamu Sayang.

Ksatria berkacamataku, aku merasa tolol karena berkali-kali melihat ponselku berharap ada pesan dari kamu. Aku merasa menjadi gadis paling bodoh karena masih saja beberapa kali mengirimimu pesan, yang tentu saja sama sekali tidak kamu balas.

Sesungguhnya Sayang, alasan terbesarku masih bertahan padamu ada 2. Yang pertama; kamu sudah merebut banyak hal berharga dariku. Salah satunya adalah cinta yang paling besar dari hatiku. Lainnya? Kamu pasti tau sendiri kan, Sayang?
Yang kedua; kamu menjanjikanku kesempatan kedua, walau kamu mengatakan bahwa kesempatan kedua itu belum jelas kapan. Aku menunggu kesempatan kedua itu darimu, aku akan memperbaiki semuanya, dan mari kita memulai lagi semua dari awal.

Apa kautahu rasanya bertemu dengan orang yang kaucintai, setiap hari, namun kau harus bertingkah seakan tak ada rasa, seakan kau sudah lupa, seakan semua tak pernah terjadi?

Dari gadis tolol yang masih menunggu kesempatan kedua dari ksatria berkacamatanya.
Wonosobo, 23 November 2015 (20:40)

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 26, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Tuan Masa LaluTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang