DUA: TARUHAN

45 3 1
                                    

Sebenarnya aku hendak mengikuti perempuan yang bahkan aku belum tau namanya itu, tapi dari yang ku lihat sepertinya ia akan pergi ke sekolah nya jadi aku mengurungkan niat ku. Setidaknya aku tau dimana ia bersekolah. Bagaimana kalau aku pindah sekolah ke sekolahnya? Mungkin akan menyenangkan.

           Tidak butuh waktu lama, Tesya sudah sampai disekolah nya dan langsung memarkirkan motornya di parkiran sekolah yang berada jauh dari kelasnya.  "Sial kenapa kelasku begitu jauh huft" gerutu tesya

●●HANSEL'S POV●●

jam menunjukan pukul 8:15 tapi Tesya masih saja belum menampakan batang hidungnya di sekolah. Aku menunggu kedatangan Tesya di depan kelas, berhubung hari ini guru matematika di kelas kami sedang ngambek jadi hari ini sepertinya ia tidak akan memberi pelajaran ke kelas. Kalau kau tanya kenapa? Tentu saja itu karna ulah ku dan juga teman teman kelas ku, aku sendiri heran kami berada di kelas 11 IPA 1 namun kelas kami paling sering membuat guru jengkel terutama guru kimia, matematika dan sejarah. Kelas Ipa ada pelajaran sejarah? Sudahlah sekolah ku memang aneh.

"Kemana si Tesya?? Gue udah ga sabar ngeledek tim kesayangan nya kalah di kandang sendiri tadi malam" ucap salah satu temanku randy yang kebetulan juga penggemar barcelona sama sepertiku.

Fyi dikelas ini semua laki laki memiliki tim favorit nya di bidang olah raga sepak bola, tapi yang tak ku sangka ada 1 perempuan yang menyukai sepak bola juga. Aku tidak tau dengan kalian, tapi menurutku perempuan yang menyukai sepak bola itu perempuan yang unik, tapi sayang nya dia satu satu nya penggemar Real madrid dan di kelas kami bisa dibilang sarang cules karna dari 20 laki laki 14 orang penggemar barcelona, sisanya ya seperti Liverpool, Manchester United, Bayern Munchen dan sebagai nya. Hahahaha poor tesya . Dan bagi kalian yang belum tau, Real Madrid dan Barcelona adalah Tim Rival. Sebenar nya aku tidak terlalu mempermasalahkan nya karna menurut ku rivalitas hanya 90 menit, sisanya? Kita tetap teman. Berbeda dengan Tesya, kami sangat suka menggoda nya. Kenapa? Karna kalau dia marah wajahnya terlihat lucu, bahkan suka menggerutu sendiri dan mengadu pada guru alhasil kami semua selalu kena hukuman.

"Selamat pagii nona Tesya Frenda Bagastyaaaa" teriak Galuh menyambut Tesya yang baru saja menampakan batang hidung nya

"Diam atau gue tendang tuh masa depan lo" kata Tesya sambil mendelik dan menunjuk ke arah anu milik Galuh

"Kenapa lo emosi banget gini ?? Taruhan jangan lupa yaa" teriak ku, tapi sepertinya ia malah mengabaikan ku dan langsung duduk di kursi nya. Tentu saja aku tidak diam, aku menghampiri nya

"Rghhhh apa taruhan nya gabisa diganti uang aja ???" Ucap tesya sambil mengacak rambut nya

"Eitss no way lo harus sportif, kan lo sendiri yang buat taruhan ini"

"Tapi kan-- " belum selesai dia menyelesaikan kalimat nya aku langsung menutup mulut nya. Lebih tepatnya, aku membekap mulutnya

"Ssttt, lo harus ngelakuin semua perintah gue selama 1 minggu Tesya" kataku sambil tertawa tak tahan melihat wajahnya yang terlihat begitu frustasi

●● TESYA'S POV ●●

"Ssttt, lo harus ngelakuin semua perintah gue selama 1 minggu Tesya" Ucap Hansel tertawa sambil membekap bibir ku

Sial kenapa gue buat taruhan macam gini sih. Sial!

"Gausah ketawa, mending lo cepet kasi tau hukuman pertama buat gue" Tanyaku setelah melepaskan tangan nya dari bibirku

"Satu perintah yang tidak terlalu susah untuk permulaan hmm" kata hansel sambil megetuk ngetuk dagunya seperti sedang memikirkan sesuatu

"Cepetin"

ClassiveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang