Intro; 2

32 4 4
                                    

Meya


"Hey, bangun. Siapa kau??"

"Hey, kau dengar aku tidak. Ku bilang bangun." Dasar, sejak kapan dia bersamaku. Lalu bagaimana bisa dia bersamaku?! Apa yang sudah dia lakukan padaku?! Kenapa dia tidak bangun-bangun juga?! Arrghh...aku bisa gila memikirkannya.

"HEYYY! Bangunlah....kau ini manusia atau bukan sih?!" Bagaimana ini? Sekeras apapun aku berteriak dia tetap tidak membuka matanya. Jangan-jangan..... Oh god!! Dia masih hidupkan? Tenang Meya, tarik nafas. Kau tidak berbuat apapun padanya jadi jangan berfikir yang macam-macam, kemudian cek saja detak jantungnya.

"Eummmm...." Oh my!! He is scared me. Dia menggeliat berarti dia masih hidup. Syukurlah.

"Yaaahhhh!!! Sedang apa kau?! Kau siapa?! Apa yang sedang kau lakukan?! Jangan-jangan kau penguntit yak? Dasar cewek mesum, tau saja barang bagus."

"Bicara apa kau?! Siapa yang penguntit?! Cewek mesum katamu?! Eum.. sedikit sih.. Eh?! Harusnya aku yang bertanya, Siapa kau, kenapa aku bisa bersama mu dan kau buang kemana saudari ku yang.... Arghh walau bagaimana pun dia tetap saudari ku, tidak seharusnya kau seenaknya membuang dia... Hiks"

"Apa yang sedang kau bicarakan?!" Apa-apaan tatapannya itu? Dia terlihat bingung? Argh, dimana Zoya?

"Hah?! Memangnya aku bicara apa?!" Kenapa sekarang jadi aku yang bingung. Aku harus pergi jauh-jauh dari makhluk aneh ini secepatnya, lama-lama bisa tidak waras aku.

"Sadarkan dulu dirimu nak" Ngapain juga dia memukul pundakku? Eh? Dia sedang memukul atau apa? Pukulannya tidak sakit.

"Apa-apaan kau ini, memangnya aku anak kecil. Sekarang jawab pertanyaan ku dengan benar--" Kutepis tangannya yang berada dipundakku. "Heum seperti kuis saja." Apaan dia memotong pembicaraanku. Ku tampar saja wajahnya. "Jangan potong pembicaraan ku."

"Iya iya.." Hah, rasakan tamparanku itu. "Lama-lama aku bisa babak belur dipukuli dia." Apa? Dia berbicara apa? Dia bergumam? Aish, aku tidak mendengarnya.

"Jadi kenapa aku bisa bersamamu?! Sejak kapan aku bersamamu?! Bagaimana kau membawaku?! Apa yang sudah kau lakukan padaku?! Dan kau buang kemana saudariku?! Jangan-jangan kau sudah menjualnya kepada laki-laki sepertimu huh?! Jawab aku jawab jawab jawab!!!" Ku guncang badan lelaki itu dengan kencang.

"Aku tidak tau." Dengan keadaan ini dia bisa berkata datar dengan wajah datar?! Hah! Gila aku lama-lama.

"APA KATAMU??!! aku bertanya panjang lebar dan kau hanya menjawab kau tidak tau?! Huuhh habis sudah kesabaranku." Habis sudah kesabaranku! Aku murka!! Ku tendang dia, ku jambak rambutnya, ku tampar wajahnya. Sadis memang, aku memang seperti ini. Gadis kasar.

"Kyaaa EOMMAAA!!! Somebody help me. Aku dianiaya oleh cewek mesum penguntit yang kasar dan juga gila. Selamat kan aku, aku telah dinodai oleh dia...hwaaaa!!" Dia meronta-ronta, aku takkan melepaskan jambakan ini.

"Bicara ngelantur apa kau?! Jawab saja pertanyaan-pertanyaan kuuu..."

"Geez.. bagaimana aku bisa menjawabnya kalo kau saja terus memukuli ku, sakit tahu huu huu.." Sepertinya sangat sakit, dia mencoba melepas jambakanku.

"Tidak perlu merengek seperti bayi, tidak cocok dengan umurmu tahu"

"Tapi banyak yang bilang kalo muka ku ini imut seperti bayi yang baru lahir lho.." Cih, dia mengeluarkan aegyo? Apaan cara berkedipnya itu.

"Cih!! Berlebihan sekali bicaramu itu, jawab saja pertanyaan ku sekarang atau kau akan kehilangan rambut indahmu ini. Cepatlah pilihan ada ditangan mu."

"Baiklah baiklah, tapi lepaskan dulu jambakanmu itu, aku tidak bisa berfikir jernih kalau seperti ini." Ih, dia mengerucutkan bibirnya? Hah! Aku tak percaya. "dan sebelumya, terimakasih, memang rambut ku itu sangat indah." Senyuman apa itu? Ck.

"Huft... Terterserah kau saja. Cepat jawab sekarang!" Kenapa? Kenapa dia tampan? Kenapa aku baru ngeh jika dia tampan? Ku lepaskan saja lah jambakanku.

"Uuhh sakitnya. Emmm sepertinya kau terlalu lama menjambak rambutku sampai aku tidak ingat apa saja yang kau tanyakan padaku tadi, jadi bisakah kau ulangi pertanyaan-pertanyaanmu tadi?! Satu kaliiii saja, yah?!"

"Oh mom!! Oh Shit!! Oh my!! Oh god!! Ujian macam apa ini?! Dihari yang seharusnya aku dan Zoya bisa bersenang-senang, tapi kau malah pertemukan aku dengan makhluk luar angkasa seperti ini, aku benar-benar gila sekarang." Aku tidak kuat lagi. Rasanya aku ingin pingsan.

"Oh ommo!! Jangan pingsan disini. Sepertinya kau masih mabuk. Istirahatlah dulu, aku akan berusaha mengingat pertanyaan beruntunmu tadi, sebenarnya aku tak mendengarkan tadi. Jadi beristirahatlah dengan tenang. Aish, kau fikir dia sudah mati apa." *duduk dikasur yang sama*

*BRAKK**suara pintu dibuka paksa*

"Ommo!!"*terkejut*

                                       ======================

KYAAAA!!!!! Akhirnya akhirnya akhirnya kami menulisnya, maafkan kami kalo terlalu lama, terimakasih untuk readers sekalian..Hiks Hiks *terharu*

Blanket Kick (KTH & JJK Stories)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang