0-Prolog.

29.6K 1.2K 52
                                    

"Selamat datang di Mairy Academy, Nona. Boleh meminta kartu pengenalan?"

"Boleh, e—"

"Panggil Casanova, Nona."

"Oh, baik. Boleh, Casanova," ucapku memberi kartu semacam ID Card berwarna merah. Oke, Untuk orang baru atau tingkat dasar, ID Card-nya memang berwarna merah, tingkat tengah berwarna kuning, dan paling tinggi berwarna hijau. Untuk mencapainya tidak ada batas waktu selesai. Eum—maksudnya, kita belajar disini tidak dibatasi oleh waktu.

Kulihat dia mengangguk-angguk, lalu berkata pelan, "Vidraca Alleora, Eh, seratus persen Muggle?" Aku mendengar dia berucap dengan nada sedikit bingung dan terkejut, mungkin?
Aku mengernyit bingung, mengapa dia terlihat bingung dan sedikit tidak percaya?

"Eum—ada apa, Casanova?" Aku memiringkan kepalaku dan melihat kearahnya, "ada yang salah kah?"

"Kau muggle? Bagaimana bisa menemukan tempat ini?" Tanyanya, dia terlihat kebingungan-sama sepertiku.

Bahkan aku tak tahu apa itu M-Muggle itu. "Entah, aku hanya memenuhi perintah ibuku," ucapku jujur.

Emang ya kan? Aku hanya ingin menjadi anak berbakti. Benar, aku bisa terdampar di tempat yang menurutku, err—aneh? Ini karena suruhan dari Ibuku, entah apapun motifnya. Ingin aku mandiri kah? Atau hanya ingin melihatku tak ada di rumah? Hahaha.

"Hm, baiklah. Silakan menuju ruangan di lantai paling atas, di dekat tangga utama, Nona."

Aku mengangguk dan mengucapkan terimakasih. Lalu, berjalan ke ruangan yang ditunjuk oleh Casanova. Eh tunggu, tangga utama? Dimana?

Kepalaku sibuk mencari tangga utama disini, dimana? Astaga, aku lelah. Sepertinya, aku harus bertanya pada seseorang. Setelah kepalaku sibuk mencari, aku melihat sesosok lelaki tinggi yang jalan ke arah berlawanan.

Dengan tekad bulat, aku menghentikannya, "Eum—maaf! Bolehkah aku bertanya?"

"Bertanya saja, sebelum bertanya itu bayar."

Ya tuhan, sungguh baik. Oke, walaupun ucapannya sedikit tidak 'welcome'.

"Aku ingin bertanya, dimana tangga utama disini?" Ucapku sopan, aku tak mau dicap seperti anak-anak di sekolah biasa yang apa itu? E... badgirl? Yang baru mendaftar sekolah baru sudah kurang ajar tak karuan. Oke, lupakan anak-anak itu.

"Hah? Tangga utama? Itu sudah di depanmu, Nona."

Aku menaikkan satu alisku, hei! Mana ada tangga di depan ku?! Atau dia ingin mempermainkan ku seperti "Anak didik baru yang dipermainkan OSIS di sekolah"?

"Hei! Jangan mengerjaiku! Aku bisa melihat, mana ada tangga di depanku!" Tunjukku ke arah depan.

Ku lihat mata lelaki itu menyipit. "Kau murid baru?"

Ah. "Ya," ucapku singkat.

"Pantas. Kalau ingin melihat tangga utama, kau harus memberitahu ID card mu, Nona."

Aku mengernyit bingung, kenapa hanya ingin melihat tangga harus memberi tahu ID card? Merepotkan saja. Aku mengeluarkan ID card lalu memberitahu kepada mesin pendeteksi.

"Vidra Alleora, kau diperbolehkan menggunakan tangga utama."

Hei, bisa berbicara. Canggih sekali. Lalu dalam hitungan detik, aku melihat tangga kayu yang berjajar keatas di depanku. Sedikit menakutkan, tapi aku suka. Tangga kayu yang dihiasi tanaman menjalar di sepanjang pegangannya. Beralas kayu mengkilap yang diberi warna terang, agar bisa dilihat mungkin?

Oh ya, hampir lupa. "Terimakasih, Tuan. Telah menolongku."

"Hm," Ucapnya seraya pergi meninggalkan ku.

Aneh.
Dingin.
cuek.
Itulah sifatnya yang aku simpulkan sendiri. Ah, sudahlah. Semoga tak bertemu lagi. Aku terlalu canggung jika di dekatnya.

Aku bergegas menaiki tangga utama yang menurutku tangga yang melambangkan sihir kuat.

-Mairy Academy-

"Vidra, kamar mu didorm Hufflepuff, kau bisa menghubungi headmaster dorm Huffle jika ada kesulitan." Aku mengangguk paham. Lalu, dia melanjutkan ucapannya, "jangan berbuat onar, Vidra. Kau harus hidup bersih, jika pakaian atau bendamu apapun itu berserakan, petugas kebersihan tidak akan membiarkannya."

Lagi-lagi aku mengangguk, namun ditambah berkata, "Baik, Prof."

"Silakan menuju dorm, Nona pilihan." Ucapnya seraya bertepuk tangan tiga kali. Yang entah maksudnya untuk apa.

Saat aku membuka pintu ruangannya, aku dikejutkan dengan sosok kerdil bertopi kerucut, oh! Sosok apa itu?

"Itu Weff yang akan mengantarkanmu ke dorm." Ucap Proff yang kujawab dengan anggukan sopan.

"Ayo, Weff. Tolong antarkan aku ke dorm."

Lalu, mengikuti Weff yang berjalan di depan. Sepanjang perjalanan aku hanya memandang takjub di sekitarku, kau tahu? Banya sekali tanaman yang sudah langka tapi tetap indah di sini, bergoyang-goyang seakan menyambutku, Haha. Aku tak tahu harus bersyukur atau sebaliknya saat Ibuku menyuruhku ke sini. Aku hanya perlu mengikuti kemana perginya Weff, tapi percayalah, sedari tadi dia hanya diam.

Aku melihat Weff berjalan ke arah timur, lalu aku mempercepat langkahku agar tak ditinggal olehnya. Eum--ngomong-ngomong aku belum berani memulai pembicaraan. Bagaimana jika aku hanya didengarkan tanpa minat menjawab? Memalukan. Aku membaca papan nama di atasku, oh, papan itu bertuliskan 'Asrama Putri'dengan ukiran yang menarik.

Aku tetap berjalan mengikuti Weff yang membawa barang-barangku. Sesekali aku heran, badannya kecil, mengapa kuat membawa koperku yang--kata Ibu--rempong. Aku banyak melihat kamar asrama putri yang banyak tertutup, ada yang kuncinya masih menggantung dan sudah tak ada.

Asramanya sama seperti asrama biasa, hanya saja seperti dikelompokkan, Asrama pertama tadi berwarna biru, kedua orange dan ke—eh! Langkahku terhenti secara mendadak, hampir saya aku menabrak Weff yang berada di depanku ini. Jika aku tak berhenti, apa yang terjadi? Ugh! Jangan dibayangkan.

"Dorm nomor 124 dengan keterangan Hufflepuff si musang, berwarna cokelat dan elite. Ini kuncinya, Nona."

Hei, dia bisa bicara ternyata. Aku menerima kunci ka--Err, dormku secara hati-hati.

"E—terimakasih, Weff."

"Sama-sama, kau bisa beristirahat dulu, Nona." Aku menganggukan kepalaku seraya membuka pintu dormku, tertera lambang musang di pintunya, cukup besar. Namun, saat aku ingin melangkah masuk, ucapan Weff menginterupsiku.

"Sebentar, Nona."

Aku segera memutar tubuhku kearahnya. "Ya?"

"Selamat datang di Mairy Academy, dimana khayalan dan keajaiban akan menjadi kenyataan."

***

Saya bawa cerita baru. Untuk melupakan yang lalu:v.

"Selamat datang di cerita baru saya♥"

"Selamat datang di Mairy Academy, Readers."

D a e s a a a .

[Ada beberapa part yang saya private, follow saya untuk bisa membacanya]

Mairy Academy [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang