3-

81 5 1
                                    


"Ya terus gue harus ngomong apa?" Daffa membalas ucapan Karin dengan malas

Karin merasa jengkel dengan jawaban Daffa barusan
"Yaudah lo gausah ngomong kalo lagi ama gue"

Karin kembali fokus menghormat kepada Bendera Merah Putih

Daffa merasa aneh sejak Karin memarahi nya ia tidak berbicara lagi. Akhir nya Daffa menengok ke samping

Daffa sangat terkejut, Karin sudah pucat pasi
"Rin lo kenapa? sakit? muka lo pucet gini" Daffa panik luar biasa
"Ngga ko gue gapapa" Karin tersenyum untuk menyakinkan kepada Daffa bahwa dirinya baik baik saja

Telapak tangan Daffa menyetuh kening Karin "Rin badan lo anget gini, ayo ikut gue" Daffa menarik tangan karin lembut

"Udahlah daff tinggal 1 jam lagi hukuman kita selesai, nanti kalo kita ga selesain ini yang ada Bu Ismi marah" Karin menolak Daffa dengan lembut. Padahal saat ini kondisi Karin sedang tidak baik

Akhir nya Daffa menyerah dan mengikuti ucapan Karin untuk menyelesaikan hukuman nya terlebih dahulu " Oke fine, tapi kalo misalkan lo udah gakuat bilang gue"

"iyaa sip" Karin mengacungkan ibu jari kanan nya

Sebenarnya Karin sudah tidak kuat lagi, karin belum sarapan dan ditambah sinar matahari menyengat begitu panas. Ia yakin pasti sesaat lagi ia akan abruk

"D--a-f" Karin memanggil Daffa dengan lemah dan saat itu juga keseimbangan tubuh karin sudah oyak. Untung nya Daffa memeluk pinggang Karin dengan cepat

"Gue bilang juga apa, ikut gue dari tadi" Daffa mengomel Karin
Dan saat itu juga mengelihatan Karin menggelap

Daffa mengendong tubuh Karin menuju UKS
selama dalam perjalanan menuju UKS banyak pasang mata yang melihat itu dengan tatapan Sinis dan banyak juga yang kagum

Saat sampai depan pintu UKS Daffa merasa kekusahan untuk membuka pintu UKS itu, Daffa membuka pintu UKS menggunakan satu kaki nya. Daffa merebahkan tubuh Karin di salah satu ranjang UKS milik sekolah

Daffa memegangi dan mengelus ngelus satu tangan Karin"Bisa ga sih lo ga bikin gue secemas ini?"
Daffa menjambak rambut nya sendiri

"ekhem... Maaf saya ingin menangani Pasien dulu" Seorang wanita cantik yang sepertinya seangkatan dengan Daffa dan Karin memakai pakaian khusus anak PMR

"oh iyaa silahkan. Tolong yaa tangani temen gue dengan benar" pinta Daffa dengan cemas

"itu sudah tugas kami" balas wanita cantik itu tersenyum dengan sangat tulus

"Ya udah gue mau pergi ke kantin dulu" Daffa pamit dan pergi menuju kantin untuk membeli air mineral dan roti

Daffa sudah sudah kembali dari kantin dan duduk di tepi ranjang Karin. Wanita cantik itu sepertinya sudah selesai menangani Karin, ia duduk dekat meja tempat menaruh obat obatan

Daffa merasa canggung dengan keadaan sekarang, akhirnya ia mencairkan keadaan ini dengan menanyakan keadaan Karin
"Eh btw temen gue kenapa?" tanya Daffa

"Temen kamu maag nya kambuh, kayanya dia belum sarapan tadi pagi" wanita cantik itu membalas Daffa dengan sopan
"Ohh gitu" Daffa hanya membalas dengan singkat, wanita itu hanya tersenyum

Daffa melihat wajah Karin dengan tatapan sendu"Rin lu pinsan atau tidur sih, ga bangun bangun" ucap Daffa dengan suara yang kecil

Tapi Wanita PMR itu masih bisa mendengar suara Daffa, karna di ruangan itu hanya ada mereka bertiga
"Gausah khawatir bentar lagi juga dia bangun ko" Ucap wanita itu

"engh ngh" erang Karin. Daffa merasa senang karna Karin sudah siluman

"panjang umur juga lo akhir nya bangun juga" Ejek Daffa

"Sumpah ya kalo pala gue kaga pusing udah gue tampol lo dari tadi" balas Karin sinis

Wanita PMR itu memberi Karin teh hangat"Ini kamu minum dulu biar aga enakan"

Dengan sigap Daffa mengambil gelas itu dari tangan wanita PMR "Makasih ya" ucap Daffa kepada Wanita itu

"Udah gue aja" Daffa mengambil sendok dan menyuapi Karin dengan pelan pelan. Setelah merasa cukup Daffa menaruh Teh hangat itu ke meja dekat nya

"Suruh siapa sih lo so soan ga sarapan akhir nya maag lo kambuhkan terus lo pinsan ngerepotin orang aja tau" Daffa mengomeli Karin yang tidak sarapan pagi

"Gue kan buru buru mau bangunin lo" balas Karin
"Udah aga enakan kan? kita balik ke kelas aja yuk" pinta Daffa kepada Karin
"yaudah ayo" Karin turun dari ranjang UKS dituntun dengan Daffa. Daffa pun tidak lupa mengucapkan makasih terhadap wanita itu
"Makasih banget yah" Daffa tersenyum sangat tipis kepada wanita itu

"Iya sama sama" balas wanita itu tersenyum

Daffa dan Karin meninggalkan ruangan UKS itu, karna ini jam pelajaran ke empat lingkungan sekolah pun masih sepi jadi  Daffa dan Karin leluasa mengantarkan Karin ke kelas nya terlebih dahulu





Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 07, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

FriendzoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang