Bel istirahat berbunyi. "Lin! tadi lu pilih siapa lin?" tanya Olivia sambil memeluk Caroline dari belakang. "Ih kepo deh kamu!" jawab Caroline sambil menyingkirkan tangan Olivia yang melingkar di lehernya. "Masih ga percaya sih gua.. masa si Nathan jadi ketua kelas?!" tanya Bella mendengus kecewa sambil berjalan ke kantin.
"Mbak saya minta sotonya satu ya, makasih ya mbak" Ucap Bella. "Eh, lin seriusan weh.. tadi lu milih siapa? Jangan - jangan lu milih si Nathan buat dijadiin ketua kelas?!" tanya Olivia terkejut. "Ya engga lah! Masa gua milih dia!" jawab Caroline tegas. "Terus kalau begitu lu milih siapa dong? tanya Olivia bersama - sama dengan Bella. "Lu mau tau aja atau mau tau banget? HAHAHAHAHA gua milih Logan lah!" jawab Caroline sambil ketawa terbahak bahak.
"Pfft" hendus Bella
"Kenapa sayang? tanya Olivia dengan kasih sayang
"Ewh najis" jawab Bella
"Kok kamu gitu sih sama aku?!" jawab Caroline dengan muka datar
"Ih Olin mah! That's my line babe! Not yours!" jawab Olivia
Caroline tidak response apa - apa, sedangkan Bella masih saja terlihat sedih mukanya.
"Bel" panggil Olivia.
"Hm?" jawab Bella singkat.
"Lu kenapa si? tiba - tiba raut muka lu jadi berubah gitu pas denger Caroline pilih Logan? What happened? kita kan udah temenan lama, masa ada yang gua ga tau si?!" tanya Olivia ke Bella.
"Hufft, iya iya maaf gua ga cerita, sebenernya gua tuh suka sama Logan, cuma jeaolus aja kok, That's all."
Sementara Olivia dan Bella sedang bercerita mengenai Logan, Caroline sedang asik dengan ponselnya. Walaupun mereka bertiga sudah sahabatan dari TK sampai sekarang yang sedang berada di kelas delapan SMP, Caroline jarang sekali bercerita apa - apa, apalagi tentang kehidupannya. Maka dari itu, Bella dan Olivia juga tidak bisa melakukan apa - apa untuk membantu Caroline.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bullied
Teen FictionCaroline setiap hari bertemu dengan mereka semua. Dapatkah Caroline menyelesaikan semua ini?