4

1.5K 101 36
                                    

Basket telah usai dengan pemenangnya adalah tim basket dari Binusvi. Semua anak klub basket sedang kumpul di klub basket, bersama Desyca tentunya. Dirga yang bingung mau ngapain akhirnya memilih menuju taman belakang sekolah yang notabene sepi karena anak - anak Binusvi tidak begitu suka taman itu.

Saat Dirga sedang berjalan, tiba - tiba ada tangan yang menariknya. Dirga pun menoleh.

"Eh, Reihan! Ngapain kesini? Tumben banget. Ada apa?"

"Ga, gue mau nanya sesuatu sama lo. Tolong lo jawab jujur, karena gue gak nerima kebohongan apapun." ucap Reihan, si anak Gubernur itu.

"Hmmm, tanya aja Rei. Gua usahain gua jawabnya jujur."

"Lo suka Desyca?." tanya Reihan to the point.

"Mak- maksudnya apa Rei?. Gua gak tahu. Gua suka Desyca? Ya gak mungkinlah, dia itu temen gua, masa iya gua suka sama temen gua sendiri."
Jawab Dirga gugup. Kok Reihan tiba - tiba nanya gini ya, batin Dirga.

"Ga, kita sahabatan dari kita TK. Gue kenal lo luar dalem. Gue tahu lo suka sama Desyca. Selama ini, apa pernah lo deket sama cewek lain? Nggak pernah kan? Lo selalu cuek dan dingin tiap ada cewek yang coba ngedeketin Lo. Sedangkan Desyca, lo perlakuin dia sebaik mungkin. Lo bisa bohongin orang lain, tapi lo gak akan pernah bisa bohongin gue. Jujur aja Ga."

"Eng, anu, i- iya. Gua suka sama Desyca. Tapi bukannya lo juga suka sama Desyca? Lo nggak marah?."

"Buat apa gue marah? Kalo lo suka sama seseorang, perjuangin. Gue udah nggak ada harapan sama Desyca, lo aja yang sama dia."

"Rei, gua minta maaf."

"Sellow bro. Jangan merasa bersalah. Gue udah ngikhlasin Desyca. Gue gak pernah punya tempat di hatinya. Lo aja yang sama dia. Jadilah cowok yang baik buat dia dan lindungi dia terus bahkan jika itu harus ngorbanin nyawa lo."

"Iya Rei. Gua janji gue bakalan lindungin Desyca. Makasih banyak Rei, lo memang sahabat sejati gue." Dirga merasa terharu sekaligus terkesan pada sahabatnya ini.

"Sellow Ga, gak usah mewek gitu, ntar Desyca gak mau sama lo, hehehe. "

"Ih, apaan sih Re."

"Hehehe, woles bang."

Reihan dan Dirga pun duduk di taman tersebut sambil membicarakan masa kecil mereka. Tanpa mereka ketahui, ada orang yang sedari tadi menguping pembicaraan mereka. Orang itu juga yang tadi mengepalkan tangannya saat Dirga bersama Desyca tadi.

************************************

"Semuanya, saya selaku manajer dari tim ini mengucapkan selamat atas kemenangan kalian dalam pertandingan basket kali ini. Saya merasa sangat bangga dan kagum atas prestasi dan kerja keras yang telah kalian capai. Semoga pada lomba selanjutnya kalian juga bisa menang." ucap Desyca kepada teman - teman tim basktenya.

"Hehehehehe, ya jelaslah Desycantikku. Apasih yang nggak buat kamu." ucap salah satu anggota tim yang disusul gelak tawa dari anggota lainnya.

"Riza, tolong jaga sikapmu. Saya bisa melaporkanmu kepada Pak Zam, saya pastikan kamu akan mendapat hukuman yang berat." kata Desyca sambil menatap sebal kepada anggota yang bernama Riza itu.

"Aduh, jangan galak - galak sayang, kan abang nanti takut." Kata Riza sambil kedip - kedip genit ke Desyca. Ini tentu bikin Desyca tambah dongkol dan sebel.

"Jaga ucapanmu!!. Aku tak segan - segan mengeluarkanmu dari tim ini, lihat saja nanti!." ucap Desyca emosi.

"Aduh, abang takut ke eneng cantik." balas Riza yang membuat anak - anak lainnya tertawa. Bikin Desyca makin geram.

Juna DesycaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang