Tujuanku selanjutnya adalah akpol. Aku harus berusaha keras. Aku lari tiap pagi dan sore, sebelum berangkat sekolah dan sesudah pulang sekolah. Malamnya belajar psikotes. Aku selalu semangat, kan polisi bukan orang yang malas malasan. Aku rasa kemampuanku sudah diatas rata rata. 4 bulan lagi aku menjalani tes akpol. Yeaah, aku harus berhasil.
Hari H tes sudah dimulai. Aku merasa tidak ada kesulitan untuk melaksanakan tes. Wuiih aku lihat beberapa jendral mendampingi peserta lain. Wah enak sekali dia bisa dekat bapak jendral. Perutnya sedikit buncit, tapi masih terihat gagah.tes dilakukan beberapa bulan, bulan Agustus pengumuman.
Loh kok namaku gak masuk? Padahal aku yakin nilaiku diatas rata rata. Anak anak yang di dekat pak jendral beberapa bulan yang lalu lolos. Padahal aku melihat kemampuannya biasa aja. Ahh, mungkin nilai akademik dan psikotesnya lebih dariku, mungkin hanya orang jenius yang bisa lolos pikirku. Walaupun aku juga sudah yakin, nilai psikotesku tinggi. Yah, kecewa memang, tapi mungkin ini hasil terbaikku. Aku yakin hasil tesnya murni, masa polisi melakukan kecurangan data, gak mungkin lah, mereka kan polisi, bukan penjahat.
Akhirnya aku ikut tes secaba polisi saja. Alurnya mirip, aku sudah evaluasi segala kemungkinan gagalku. Bersyukurnya aku ada diperingkat pertama. Tuh kan, memang akunya yang kurang mempersiapkan diri sebelumnya.selanjutnya, Pendidikanku dimulai di sekolah bintara polisi.
Selama pendidikan, aku memiliki banyak teman, karakternya pun macam macam, ada yang sopan, pendiam, blak blakkan, bahkan ada juga yang agresif.mereka sangat membantu, walapun kadang kadang ada yang menyeleweng. Tapi fokusku sekarang adalah belajar dan berlatih, supaya jadi polisi yang professional.
Di akademi, aku mulai tahu dengan kasus kasus yang merusak nama baik instansi polisi. Melakukan penyogokan lah, penyelewengan kekuasaan lah,banyak yang baru kumengerti setelah masuk akademi ini. Tp aku yakin, hanya oknum oknum tertentu yang melakukan itu
pada saat pengumuman kelulusan, aku masuk daftar 10 peringkat teratas akademi. Kebetulan, aku ditugaskan di jawa timur, keluargaku di jawa barat.mulai beberapa hari kedepan, aku sudah menjadi polisi aktif yang siap melayani negara.
balik kananCwX
YOU ARE READING
Negeri Para Bedebah
Non-Fictiondi negeri para bedebah, kejahatan sudah terlalu banyak dilakukan hingga tidak lagi disebut kejahatan
