Xoxo #1

84 8 8
                                    


"JANGAN NGEJAR GW !! ATO GW BAKALAN TERIAK!!!"

"Lo uda teriak kali"

"Ini bukan teriak!!! Bego!!"

"Serah lo deh. Tapi plis, berenti lari kaya lagi di kejar anjing gitu. Lo bikin heboh se komplek yang damai ini, Nara!!"

"Bodo!! Gw emang lagi di kejar anjing. Anjing rabies macem lo Den!!"

"Ck!!"

Terlihat dua orang remaja laki-laki, tengah berlarian di jalanan komplek perumahan elit yang cukup sepi. Yang satu dengan memeluk ransel di depan terus berlari dan berteriak bahkan terus mengumpat, tanpa menoleh ke belakang. Kemeja coklat yang dia kenakan telah basah oleh keringat , serta kunciran rambut pirang madunya melorot tak karuan, hasil dari seberapa keras usaha lari nya itu.
Sedang yang satu nya lagi tetap mengejar meski sangat di ragukan kalau dia sedang mengejar. Karna nyata nya dia hanya mempercepat langkah kaki nya saja.

Entah karena sudah merasa cape atau apa, si remaja berkuncir tadi mulai memelan kan lari nya, mempermudah remaja lain nya untuk menyusul.

"Nara plis. Gw minta maaf okey. Tadi gw cuma iseng. Lo macam anak perawan aja baperan"

"Lo mah, tau gw baperan orang nya. Ngapain lo maen nyosor-nyosor ke gw tadi?? Iseng juga gak usah gitu juga kali"

Pemuda bernama Nara itu membalikan badan nya dan melempar ransel nya dengan kesal. Menatap sengit ke arah pemuda lain nya yang kini berjalan pelan ke arah nya dan memungut ransel yang di lempar sadis oleh Nara tadi. Denny-nama pemuda itu- menepuk-nepuk sedikit ransel hijau tua itu lalu mendekati Nara yang sedang menunduk sambil memilin ujung kemeja nya.

"Sorry~ Lo sendiri yang mulai. Udah gak usah manyun gitu.. Lah .. Astaga. Ngapain lo malah mewek??!" ucapanya panik saat melihat pemuda di depan nya mulai terisak.

Nara mengusap pipi nya yang basah. Dia kesal karna matanya gak bisa di ajak kompromi. Di saat-saat seperti ini dia malah semakin terlihat menyedih kan.

Ya.. Ini emang dia yang duluan. Tadi pas di kantin saat semua sibuk dengan makanan nya, Nara malah iseng memanyun-manyun kan dua belah bibir tipis nya tepat di depan Denny yang sedang nyeruput jus melon nya. Karena dasar Denny juga memiliki sifat iseng.. maka dengan sekilas dia mengecup bibir Nara. Yang membuat si pemilik bibir melotot kaget lalu terjadilah terikan maha dahsyat dari seorang Ezranara Rakaditya.

"Gw gak nangis!! Ini karna cuaca nya yang panas" sangkal nya

Denny menahan tawa nya mati-matian. Sebenarnya saat ini Nara benar-benar terlihat seperti boneka yang habis di jilati di kulum ato apapun itu, oleh balita yang memainkan nya. Rambut pirang nya acak-acakan, muka nya basah oleh air mata meskipun dia sekarang berusaha mengelapnya dengan lengan kemeja yang dia pakai. Itu sangat lucu. Dan sungguh, cuaca hari ini sedang mendung, bahkan sedari tadi kayak nya si matahari enggan tuh buat nongol meski cuma sedetik aja. Denny semakin merasa gemas saja dengan tingkah absurd sohib lengket nya ini. Iya.. Lengket karna dari sejak duduk di bangku putih-biru tingkat akhir, mereka selalu bersama, masuk SMA samaan, bahkan sekarang mereka masuk universitas yang sama meski beda jurusan. Satu lagi rumah mereka bertetanggaan, bahkan balkon kamar mereka aja hampir nempel, jadi terkadang mereka akan 'bertamu'  lewat balkon saja, hanya tinggal melangkah saja dan taraa~ Denny akan langsung rebahan di kamar Nara, begitu pun sebalik nya. Karna saking lengket nya mereka, dulu bahkan dapat gelar 'kembar yang tak serahim". Mereka akan saling berbagi apapun itu mulai dari isi dapur, isi kamar mandi-maksud seperti sabun, shampo ato pasta gigi, bahkan baik Nara ataupun Denny menyimpan sikat gigi mereka di wastafel  jika sewaktu-waktu mereka saling menginap- , isi kamar, isi lemari. Apapun. Termasuk urusan hati meski mungkin gak segambalang membicarakan nya.

XOXOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang