'Tuk tuk tuk..'
Suara ketukan berirama sedikit mengusik tidur nyenyak Nara.
'Tuk tuk tuk tuuk...'
Ketukan itu masih terdengar, dan semakin keras, Nara menutup kepala nya dengan bantal, dan semakin meringkuk di bawah selimut tebal nya.
'Tuktuktuktuktuktuktuk..'
Semakin cepat dan keras. Nara mulai kesal namun dia tetap mengabaikan suara itu , sampai ketukan itu berubah menjadi sebuah gedoran dengan suara teriakan.
'BRAK !!! BRAAKK!!!! BRRAAAKKKK!!!!!'
"OI!!! KEBO! CEPETAN BANGUN!!! OI!!! ''
'BRRAAKK!!! BRAAKKK!!! BRAAAAKKKKK!!!'
"Holly shit!!!" umpat Nara yang terkejut dengan suara gebrakan itu pun bangun. Dengan kesal dan sepenuh tenaga dia melempar bantal ke arah suara berisik yang telah berani mengganggu waktu tidur nya yang berharga.
Suara berisik itu berhenti. Nara tersenyum menang dan kembali memejamkan matanya.
"Lo mau poto nista lo, tersebar indah di setiap lorong kampus~"
Seketika mata yang tengah terpejam itu terbuka. Mendengar 'bisikan' mesra dari arah pintu kaca balkon nya. Menendang selimbut kasar, Nara bangun dan menghentak-hentakan kaki nya berjalan ke arah suara nista tersebut.
'SRAAAKK!!!'
Gorden dibuka dengan sadis nya. Dan Nara dapat melihat sesosok makhluk yang membuat mood nya down di pagi ini.
"Apa. Sialan !!!!"
Denny si pelaku hanya menyeringai, hampir terkikik melihat penampilan Nara yang terlihat lucu dengan piyama panjang kedodoran bermotif panda, dengan rambut acak-acakan dan muka khas bangun tidur
"Buka dulu.. Cepat kaki gw kram nih"
"Bodo!! Gak ada yang nyuruh juga!"
Nara berbalik mengabaikan Denny dan kembali menaiki kasur nya berniat untuk tidur kembali..
"Hoy!!! Dasar kebo!! Cepet buka pintu nya. Ato gw beneran bakalan nyebarin koleksi poto 'indah' lo. Nara!!! Buka!!"
'Brakk!! Braaakkk!!!'
"Anjing lo, Bule kardus!!! Apaan sih. Gw masih ngantuk! Balik sono ke habitat lo!!! " teriak Nara dari balik selimbut tebal nya. Tak habis pikir dengan kelakuan barbar tentangga nya itu. Ini masih pagi dan hari ini jadwal kuliah nya kosong. Nara hanya ingin bermanja-manjaan dengan kasur nya seharian ini. Tapi.. Sepertinya niat suci nya itu bakalan ancur gegara makhluk bar-bar yang kini masih mencoba mendobrak pintu kaca balkon nya.
"Mau sampai kapan kalian bertindak layak nya bocah macam gini?? Kalau sampe pintu nya retak kalian gw tuntut ke meja hukum."
Suara asing dengan intonasi datar merasuk ke pendengaran Nara, dan langsung membuat Denny mundur perlahan menjauhi pintu kaca yang sedari dia gedor.
"Bang Lana??!"
Nara menatap horor pada seseorang yang sedang berdiri tak jauh dari kasur nya..
"Bang Lana.. Ngapain di sini??" tanya nya sedikit kesal, ketika melihat abang nya cuma memakai celana training tanpa menggunakan atasan apapun, memamerkan abs nya yang terbentuk sempurna.
"Sedang menonton drama pagi" jawab Lana kalem.
''Ish.. Bukan itu. Tapi ngapain lo ada di kamar gw? Ini kan wilayah privasi gw, bang.." ketus Nara semakin jengkel.
Lana hanya menatap Nara dengan cuek. Lalu melangkah menuju arah balkon, dan memeriksa pintu geser yang terbuat dari kaca itu dengan serius, untuk memastikan bahwa pintu itu masih utuh, mengingat setiap pagi pintu kaca itu di gedor paksa oleh makhluk yang kini sedang nyengir kikuk.
"Pagi bang ... Hehehee~~" ucap Denny menyapa orang yang dia ketahui sebagai kakak kandung dari sahabat somplak nya itu. Sungguh aura nya horor sekali saat ini.
"Oh. Pagi Denn. Sedang apa di sana?" balas Lana lembut lengkap dengan senyuman khas nya, lenyap sudah aura dingin yang membekukan suasana tadi..
"Err.. Heheee biasa Bang.. Tugas mulia bangunin pangeran kebo yang mati suri tadi.. Bang Lana ken.... "
".... minggir gw mau bukain buat dia masuk" potong Nara ketus dan menarik paksa Lana ke belakang, lalu menggeser pintu dan menarik Denny masuk ke dalam kamar nya. Ntah lah rasa nya dia kesal melihat acara saling sapa antara si bule kardus dengan abang nya itu.
Sedang Lana hanya menghela nafas akan tingkah Nara yang seenak nya tadi.
"Apaan? Hari ini gw free loh.." tanya Nara
"Free??! Hari ini ikut gw ngampus." jawab Denny santai
Hening.
"Ha-hah??!!"
"Gw tunggu kalian di dapur. Kalo kalian niat sarapan bareng" Lana yang merasa di asing kan pun memilih pergi dari kamar sang adik.
"Eh??! Tunggu bang! Gw ikut, bareng!" Denny cepat-cepat menyusul Lana yang telah agak jauh, "Cepetan mandi. Gw ga nerima penolakan dengan segala jenis alesan lo itu!" lanjut nya sebelum benar-benar pergi dan menutup pintu kamar Nara dengan bunyi ' BUUM' keras. Meninggalkan Nara yang hanya memasang raut kecut.
"Niat bangunin gw, ato niat sarapan bareng sama abang gw?" tanya nya kosong.
###
Nara turun dari kamar nya setengah jam kemudian. Dia sengaja berlama-lama di dalam kamar nya karena masih merasa kesal. Nara bisa mendengar tawa renyah dari Denny dan kakak nya yang entah sedang membahas apa, sehingga membuat mereka tertawa lepas seperti itu. Nara tiba-tiba merasa kan sesak yang begitu sakit. Dia berjalan pelan dan sedikit mengintip ke arah dapur nya. Seseorang yang dia sukai sedang "bercanda" riang dengan seseorang yang dia sayangi sekaligus dia benci.
'Sial!!'
Ini konyol sekali. Begitu jelas. Bahwa salah satu dari orang itu terus berusaha untuk menarik perhatian dengan sikap manja nya. Juga tidak salah lagi mata itu.. Mata yang memancarkan kekaguman yang luar biasa mungkin bisa di simpulkan.. Tatapan memuja dari seseorang terhadap kekasih nya?
Tatapan... Cinta??'Gak Nara! Lo gak boleh gini! Lo bisa!!'
Nara terus merapalkan kata-kata itu bagaikan mantra yang membuat nya tegar. Memejamkan mata dia menguatkan hati nya, dan sebentuk senyuman terpatri di bibir peach nya. Dengan perlahan dia membuka ke dua mata nya... Dan...
"Gyaaaaaaahhhhh~~!!!!!"
'Buagh!!!!'
"Aarrghh!!!!"
"PFTHBUAHAHAHAHAHAHAHAHAAAAA.... !!!!"
"Ah!"
Tbc...
P.s :
XoXo hanyalah sebuah cerita yang pasaran… gw sendiri cuma ngetik apa yang ada di dalam otak gw gitu aja, ga ada proses perangkaan cerita dulu 😂 sorry.. Kalo banyak typo, alur yang lambat, apalagi cerita nya yang membosan kan dan ga jelas.
Silahkan vote ato komen..
Itu sangat membantu gw dalam mengasah kemampuan gw dalam hal tulis menulis ini 😆 ..daun_talas94
12/09/2017
KAMU SEDANG MEMBACA
XOXO
FanfictionGa usah munafik deh jadi orang, kalo lo cinta to the point aja, dari pada di pendem-pendem bikin hati lo gedek . --Ezranara-- Fuck !! nyata nya, omongan itu berbanding terbalik-pake banget- ama kenyataan. Ezranara -Nara- Rakaditya cowok tengil peci...