#11

1.1K 54 1
                                    

¤¤¤

Setelah hari itu, Alvira menyadari perasaannya sendiri. Menyadari bahwa dirinya telah jatuh cinta pada seseorang yang selalu dianggapnya menyebalkan.

Alvaro samudera

"Ternyata bener ya kata orang. Benci dan cinta itu beda tipis?"

Tapi Alvira terlambat menyadarinya. Karena Alvaro sudah tidak berada di dekatnya lagi.

Kini, tidak ada lagi seseorang yang selalu dipanggil curut menyebalkan lagi olehnya.

Tak ada lagi orang yang selalu manggil dirinya dengan sebutan cantiknya Alvaro.

Tak ada lagi orang yang selalu mengikutinya ke manapun.

Tak ada lagi orang yang selalu mengganggunya belajar.

Tak ada lagi orang yang selalu merecoki hari2 indahnya.

Harusnya Alvira senang, tapi ternyata tidak. Justru dengan ketidakhadiran Alvaro di hidupnya, sekarang Alvira menjadi sosok yang berbeda. Bukan Alvira yang cuek dan suka marah2. Tapi yang ada hanyalah Alvira yang sering melamun sendirian di kelas.

"Kenapa gue baru nyadar sekarang sih Al? Di saat lo udah gaada di deket gue?"
Gumamnya.

Bukan hanya Alvira yang berubah semenjak tidak adanya Alvaro. Tetapi juga teman2nya Alvaro. Yang tak lain adalah Adit, Putra dan Pandu.

Mereka bertiga sekarang jadi lebih pendiam. Tidak beda jauh dengan Alvira. Mereka juga sering melamun. Tidak ada lagi gerombolan empat orang yang selalu bikin rusuh di kantin.

Arvita dan Maharani juga ikut bersedih saat melihat temannya melamun seperti itu.
"Al.. udah dong.. jangan ngelamun terus. Gue jadi ikut sedih kalo liat lo kaya gini"
Ucap Rani

"Iya Al, jangan ngelamun terus.. nanti kesurupan loh"
Plukk
Pulpen jatuh tepat di kepalanya Arvita.

"Aduh sakit Ran.. jahat banget sih lo? Masa lo nimpuk gue pake pulpen?"

"Lagi lo ngomong ada2 aja"

"Ya kan gue bener. Ya kan Al?"
Alvira menghembuskan napas lelahnya. Dia tidak ingin melakukan apapun saat ini.

Saat ini Alvira melihat Adit, Putra dan Pandu yang sedang berdiam diri di kelas.

"Kalian.." mereka bertiga menatap ke arah Alvira.
"Tolong jawab gue dengan jujur. Di mana Alvaro??"

Bukan hanya sekali dua kali Alvira menanyakan hal itu pada mereka bertiga. Tetapi sudah tak terhitung sudah berapa kali ia menanyakannya. Dan jawaban yang diucapkan oleh ketiga teman Alvaro itu tetap saja sama.

"Harus berapa kali lagi gue bilang sih Al? Kita bertiga temen2nya Alvaro, juga gatau dia ada di mana.."
Ucap Putra

"Iya Al, bukan cuma lo yang merasa kehilangan. Tapi kita bertiga juga sama" dilanjut Pandu.

"Gue kangen Alvaro gaezz" Putra, Pandu dan Alvira menatap Adit.

"Kalaupun kita tau, kita juga bakalan ngasih tau lo Al.. tapi sayangnya kita juga gatau dia di mana"

"Alvaro ga ngasih kabar lagi sejak malam itu"

Alvira sudah hampir putus asa mencari keberadaan Alvaro. Begitu juga dengan ketiga teman2nya Alvaro.

"Harus ke mana lagi gue nyariin lo Al?"

...

Beberapa bulan telah berlalu. Kini Alvira sudah tidak menjadi seorang siswa lagi. Tetapi ia sudah menjadi seorang mahasiswa di kampus yang sangat dia inginkan.

I am YoursTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang