Cinta dan Benci, menurutku aku hanya seorang budak, boneka, perempuan murahan, pelacur, jalang, munafik
Semua ada padaku
Kenapa kau terus membunuhku?
Kenapa cinta ini menyakitiku
Kenapa aku tidak bisa menerima apa yang ku dapat?
Kenapa kau licik?
Me...
"Jangan tinggalin aku ya"ucap Jimin dengan mata sebam dan suara serak.
"Eh eh, sejak kapan kamu nangis? Sejak kapan kamu sebam gini? Aku gak ninggalin kamu kok, kenapa sih chim?"ucapku.
"Gak papa"ucapnya tersenyum lagi. "Jika suatu saat kita menikah, dan kamu masih ingin melayani bangtan atau pria lain silahkan,asalkan jangan tinggalkan aku"lanjutnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Aish!! Kalo udah nikah sama kamu kan sama kamu aja, lagian punya kamu juga panjang"ucapku sambil memegang uhuk itu.
"Abisnya kasihan tau gak, cuman dipegang sedikit aja udah mau keluar kaya gini, lihat deh... kasihan tau gak sesak"ucapku sambil terus mengelus-elus kepemilikannya Jimin.
"Aishh..jangan menggodaku Han-ah"ucapnya yang berusaha fokus menyetir.
"Aku tidak menggoda tapi ini benar2 keras dan sesak"ucapku memegang ituuu.
"Ah" satu desahan lolos dari park jimin
"Park han,please...jangan goda aku, ini masih dijalan"ucapnya berusaha fokus lagi.
"Aku tidak peduli"ucapku mempererat peganganku.
"Kau menyiksaku sayang"ucap jimin.
"Baiklah aku akan melemaskannya"ucapku mengeluarkan tongkat pusaka jimin dan sedikit memainkannya.
Desahan demi desahan kelur dari bibir tebal park jimin.
Dia masih menyetir dan aku terus menggodanya
Tangan kirinya yang tak mau kalah meremas payudaraku. Kami sama2 merasa nikmat.
"Sudah ah, ber ah hentihhh"ucap jimin menarik itunya dari tanganku.
"Kenapa?"ucapku protes.
"Jangan disini, ayo di apartemenku.
Aku hanya tersenyum menang, karna sudah membuat imannya jimin goyah.
Karna kami sudah berpacaran selama 5 tahun, dan kami hanya melakukannya 4x.
