Konspirasi

98 4 0
                                    

******
Jun memacu kuda hitam dengan cepat melewati hutan perbatasan antara Ghuangzhao dengan Joseon .

Sudah 2 hari setelah kepergiannya dari ghuangzhao menuju istananya untuk memberantas tikus tanah yang nakal. Bahkan ia tidak sempat melihat wajah Yoonanya sebelum pergi gara- gara surat sialan itu .

Rahang wajahnya mengeras, tatapan matanya menajam, tangannya yang memegang tali kekang terkepal erat.
Tangannya sudah merasa gatal ingin memegal kepala biang masalah yang membuatnya melupakan misi utama nya .

Setelah sampai di ibukota joseon ia memelankan kudanya , matanya menatap tajam melihat suasana ramai yang terjadi di ibu kotanya .

Ia tersenyum tipis melihat keadaan rakyatnya yang baik- baik saja , dengan cepat ia memacu kudanya ke matanya melihat gerbang istananya yang berdiri kokoh menjulang.

" Selamat datang Yang mulia " ucap penjaga gerbang sembari menunduk hormat .

Jun hanya mengangguk sekilas sebelum  kembali memasuki istananya, setelah sampai di alun - alun istana ia segera turun dari kudanya dan melihat suasana di istananya tak berbeda dari sebelum ia tinggalkan.

Jun tersenyum angkuh dan dan berjalan memasuki ruang pertemuan yang diiringi dari para dayang dan pengawal .

" Yang Mulia Kaisar telah Tiba " Teriak kasim , sebelum jun memasuki ruang pertemuan.

Raut wajah pangeran lian yang awalnya bosan berubah senang mendengar Hyungnya telah datang berbeda dengan para mentri, wajah mereka pucat pasi mendengar Kaisar mereka telah datang, mereka tak menyangka raja akan datang secepat ini .

" Hyung.... " pekik senang pangeran lian saat melihat jun di ambang pintu.

Segera saja pangeran lian turun dari singgasana raja dan memeluk erat Jun hyungnya hingga membuat jun terhuyung ke belakang

" kau ini masih saja kekanakan " ucap jun terkekeh geli sembari melepas pelukan lian dan mengacak rambutnya dengan gemas .

Lian yang diacak rambutnya cemberut, ia tak menyangka hyungnya masih saja menganggap dia anak kecil.

Jun dengan gemas mencubit pipi lian, ia mendekatkan wajahnya ke telingga lian dan berbisik " hyung, hanya sebentar saja di istana , hyun mohon kau gantikan hyung lebih lama lagi ".

"Hyung ...!!! " pekik lian tak terima

" Kumohon Lian " ucap jun memelas sembari memegang pundak lian .

Lian menghela nafas lelah " Baiklah hyung , hanya sekali ini saja oke "

Jun tersenyum dan memeluk lian sembari menepuk punggungnya tetapi matanya menatap tajam ekpresi para mentrinya itu.

" baiklah kau kembali ke istanamu lian, untuk pertemuan ini biar zhen lanjutkan " ucap jun melepaskan pelukannta sembari berjalan menuju singgasannya.

Lian tidak menjawab , ia langsung berbalik menuju pintu dengan diringi para pengawalnya .

Jun tersenyum sinis melihat ekspresi dari para mentrinya , ada yang pucat pasi , dan ada yang terlihat gugup , bahkan ada yang tenang saja .

" Heh,jadi sekarang apa yang harus kita bahas" ucap sinis jun sambil menopang kepalanya dengan tangannya di singgasana.

Wajah para mentri langsung pucat , bahkan kedua kaki mereka bergetar ketakutan, takut akan kemarahan kaisar mereka yang terkenal kejam dalam menghukum siapapun yang berbuat salah

" Ah ya yang zhen dengar , kalian mengerakan para terpelajar untuk melengserkan zhen, bukankah ini sama saja dengan pemberontakkan ? " lanjut jun sinis sembari matanya menatap dingin para mentrinya yang bahkan sekarang sudah bersujud.

True Empress [ #Wattys2017 ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang