Prolog

305 17 9
                                    


Aku tergopoh-gopoh menaiki bukit dengan susah payah menuju kepuncak.

Tak terasa diriku sudah berada didalam gereja yang tidak terlalu besar bangunannya. Terlihat sesosok wanita duduk pada bangku kedua dari depan sedang khusyuk berdoa.

Setelah aku sadar bahwa wanita itu adalah Shania. Shania menyadari kehadiranku.

"Shan, gimana rasanya mati?" kataku.

Shania tersenyum.

You and ITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang