Bag 2

4 0 0
                                    

10 January 2020 (New York, Amerika)

"Harus berapa kali aku bilang ke mama kalau aku tidak mau di jodohkan?" Teriak seorang gadis cantik dengan wajah kesal "Pokoknya, apapun yang terjadi aku tidak......" Sambungnya lagi tapi telepon di seberang sudah diputuskan "Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa" teriaknya kesal

"Maaf kak sebaiknya kakak turuti saja mau ibu" kata seorang gadis di belakangnya

"Menurutinya? Kau sudah tidak menyayangiku ya? Kupikir kau akan ada di pihakku. Nyatanya?"

"Tapi kak, setidaknya kan diliat dulu orangnya, kali aja kakak suka. Lagian ibu nggak mungkin memilihkan sembarang orang untuk jadi pendamping kakak"

"Karena itulah aku tidak mau! Mama memang milih orang yang sesuai dengan keluarga kita, karena cowok itu adalah putra dari keluarga yang merupakan salah satu dari 20 konglomerat terkaya di dunia. Intinya semua ini hanya tentang bisnis! Dan aku tidak mau jadi bagian dari bisnis mereka, lagi pula apa papa tidak puas berada di posisi ke empat?"

"Bapak sama ibu pasti ingin kakak dapat yang terbaik"

"Sudahlah Quorra!! Daripada kamu ngurusin aku terus mendingan kamu urus aja tuh si Joe pacar kamu. Bukannya kamu mau kencan sebentar malam dengannya?"

"I.. iya kak.." jawab Quorra sambil tersenyum

"Ya sudah.. sebaiknya kamu siap-siap sekarang, dan aku akan memilihkan beberapa gaun yang cantik untukmu"

"Ng...nggak usah kak"

"Kenapa tidak usah? Sudah sana siap-siap"

"A.ak.. aku.. nggak mau baju kakak rusak"

"Rusak? Tenang saja.. kalau rusak aku tinggal beli yang baru. Lagian ini salahmu sendiri.. kenapa juga kau menolak ku belikan baju tadi pagi?"

". . . . . . . . . . . . . . . . . . . . " Quorra hanya diam saja sambil menundukkan kepala. Bagaimana mungkin dia bisa menerima pemberian putri majikannya ini tadi pagi, pakaian yang di tawarkan padanya saja harganya sangat mahal bahkan tidak sebanding dengan gaji ibunya selama beberapa bulan bekerja dirumah ini.

"Nah yang ini bagus kan Quorra?"

"Itu adalah gaun yang dibelikan oleh ibu kakak sebagai hadiah ulang tahun 2 tahun yang lalu kan? Bagaimana mungkin aku bisa memakainya?"

"Quorra.. kau tau kan kalau aku sudah menganggapmu sebagai saudariku sendiri. Jadi apa aku salah jika menginginkan saudariku pergi kencan dengan pakaian yang bagus?

"Tapi.. kakak sudah sangat sering melakukan ini.. kakak selalu meminjamkanku baju-baju yang cantik"

"Sudahlah.. lagian aku juga tidak pernah memakai gaun ini. Jadi apa salahnya kalau aku memakaikannya padamu?"

"Tapi...."

"Mendingan kamu sekarang siap-siap dan jangan lupa memakai baju ini. OKE!!" Kata gadis cantik itu sambil mendorong Quorra.

Beberapa menit kemudian........

Quorra keluar dengan memakai gaun cantik berwarna biru langit dengan high heels berwarna hitam.

"Nah.. kamu cantik pakai baju itu Quorra!"

"Benarkah? Makasih"

"Apa-apaan ini?" Teriak seorang wanita paruh bayah begitu melihat Quorra

"I.. ibu... i.. ini..." Quorra berusaha menjelaskan situasi tapi wanita paruh bayah itu menghentikannya

"Sudah berapa kali ibu bilang untuk tidak memakai pakaian nona Angel kan?" Teriak wanita itu

"Aku sendiri yang menawarkan baju itu.. " Kata Angel membela Quorra

"Tapi nona.. anda sudah sangat sering melakukan hal ini.. bagaimana kalau ibu sampai tau? Apalagi kali ini adalah baju dari hadiah ulang tahun yang diberikannya"

"Sudahlah.. itu kan bajuku bukan baju ibuku.. kenapa juga dia harus marah....." jawab Angel santai sambil memakan beberapa cemilan yang ada di meja

"Saya nyerah deh.. " jawab wanita tua itu sebelum akhirnya meninggalkan Angel dan Quorra di ruang tamu

"Ngomong-ngomong semoga berhasil hari ini Quorra" kata Angel menyemangati

"Kayaknya kali ini pun saya belum bisa mengatakan yang sebenarnya sama Joe"

"Itu adalah hak kamu.. tapi mau sampai kapan kamu menyembunyikan kenyataan bahwa kau bukan adikku padanya?"

"Entahlah.. saya hanya belum siap kehilangan dia"

"Ku rasa Joe bukan tipe cowok seperti itu. Dia pasti akan menerimamu apa adanya"

"Aku harap juga begitu.. tapi aku benar-benar belum siap kehilangan dia"

". . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ." Angel hanya diam saja mendengarkan perkataan Quorra, bagaimanapun juga dia tidak bisa memaksakan kehendaknya

Beberapa menit kemudian Joe datang menjemput Quorra.

***

Besoknya...
Angel menghampiri Quorra dikamarnya.
Angel sudah duduk di tepi tempat tidur Quorra.
Biasanya setelah Quorra pergi sama Joe, besoknya dia pasti akan menceritakan semuanya. Tapi kali ini Quorra tidak datang padanya. Dan sekarang Quorra diam saja bahkan tidak mau melihatnya.

"Quorra.. apa yang terjadi?" Tanya Angel begitu melihat mata Quorra yang sembab karena habis nangis

"Apa nona bertanya pada saya? Bukankah nonalah penyebab semua ini?"

"Penyebab apa?"

"Joe sudah tau semuanya dan dia memutuskan hubungan kami"

"Maksudmu? Joe sudah tau kalau kau bukan adikku?"

"Benar? Dan dia juga tau kalau aku sebenarnya hanya anak seorang pelayan di rumah ini"

"Dari mana dia tau?"

"Kenapa tanya padaku? Bukankah seharusnya nona sudah tau siapa orangnya. Kau tau nona.. sejak kecil aku sangat iri dengan kehidupanmu.. aku juga ingin terlahir sebagai salah satu putri tuan dan nyonya"

"Kau iri padaku? Sebenarnya aku juga iri padamu.. aku iri karena kau punya ibu yang selalu ada di sampingmu walaupun kadang dia suka galak, aku iri karena aku juga ingin merasakan bagaimana di marahi ibuku" kata Angel sambil menunduk

"Nona iri pada saya? Itu tidak mungkin mengingat hidup nona sangat menyenangkan"

"Senang? Kau pikir aku senang? Aku benci kehidupanku. Semuanya membosankan"

"Sudahlah saya malas berdebat terus dengan nona. Mulai hari ini saya akan pergi dari rumah ini. Dan satu hal lagi, aku sangat membencimu NONA" kata Quorra sebelum berdiri dari tempat tidurnya dan mengambil beberapa koper yang sepertinya sudah di siapkannya dari semalam.

Sementara itu Angel hanya duduk terpaku di kamar Quorra, dia benar-benar tidak menyangka Quorra bisa mengatakan bahwa dia membencinya.

Bagi Angel Quorra sudah seperti saudarinya sendiri, sejak kecil mereka selalu bersama.

Sky (Update Senin Dan Jum'at)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang