Chapter 30

1.9K 123 26
                                    


Hampir lupa betapa hot nya P'Pha.

Kami berada di restoran bubur beras pagi ini, sama seperti dulu.
Ini sesak dan padat dengan gadis-gadis dari setiap tempat dan setiap departemen kampus. Aku melihat beberapa gadis ini menatapku dan P'Pha dari belakang dan dari depan. Beberapa di antaranya membuat mimik wajah senang setelah melihat P'Pha, beberapa di antaranya membuat wajah bertanya, mengapa aku di sini dengan P'Pha, dan seseorang nampak ... terlalu senang.

"Kenapa sih?"
P'Pha bertanya padaku saat aku mengaduk sup nasi dan mencoba meniup untuk mendinginkannya sedikit sebelum di makan.

Lebih dari seminggu setelah sekolah dimulai. Hubungan kami masih dikenal hanya di kalangan teman dekat (bahkan tidak teman-teman baikku seperti Malaikat Peri.

Mereka masih bertanya tentang pacar rahasiaku, apakah dia Ai Ming atau P'Pha. Mereka juga mengatakan padaku kalau mereka sangat senang saat P'Pha datang untuk mencariku dan mereka seperti sudah kehilangan kewenangan mereka, itu berlebihan?)

Hidupku masih berjalan normal. Tidak ada kemajuan antara Ai Ming dan P'Kit, tapi Ai Ming sudah lebih baik sekarang. Tidak tahu apa yang terjadi padanya.

"Apa yang kamu pikirkan?"
P'Pha bertanya sambil memakan sup nasi dan saat aku menatapnya,  aku mulai berpikir gila, Bagaimana kalau dia bukan pacarku?, Bagaimana kalau aku bukan pacarnya?  Bagaimana jika kita bukan pacar?, Apa yang akan dia lakukan sekarang.

Mungkin aku akan bangun sedikit terlambat dan menjalankan aktivitas di kelas seperti orang gila dan bisa tidur nyenyak. Atau sedikit terlambat untuk menguntit P'Pha berjalan turun dari kamar ke sekolah. Sesuatu seperti itu.

Hanya pemipikiran yang cukup manis untuk membuatku tersenyum. Ya, Itu seharusnya menjadi salah satu pemikiranku.

Bagaimana dengan P'Pha? Tentu saja, jika dia masih lajang, pasti akan ada begitu banyak gadis yang menunggu untuk menjemputnya ke sekolah atau menyaksikannya makan bubur nasi seperti hari ini.
Sepertinya semua orang ada di sini karena dia, tapi dia tidak menyadarinya. Dia sama sekali tidak memperdulikan gadis-gadis itu.

"Hei!"
P'Pha menjentikkan jarinya untuk membangunkanku dari pikiran ku.
"Apakah kamu baik-baik saja?"

"Ah, tidak, aku baik-baik saja."

"Aneh, apakah bibi lupa dengan telurmu?"

"Bodoh."

Tak bisa dibayangkan jika kabar tentang hubungan kita tersebar di sekitar kampus. Apa yang akan terjadi dan apa yang akan aku alami?

"Hei..."

"Hmm?"
"..."
"Sudahkah kamu memberitahu seseorang tentang hubungan kita?"
Aku mencoba bertanya kepadanya tentang ini. Dan dia mendongak menatapku.

"Mengapa kamu bertanya tentang ini? "

"Aku hanya ingin tahu."

"Aku mengatakan kalau sedang menjalin hubungan. Tapi kebanyakan dari mereka tidak menanyakannya lebih jauh lagi."

P'Pha berkata kepada ku dengan tenang.

"Apa yang mengganggu mu?

"Tidak .... aku hanya bertanya." Aku mengaduk sup nasi untuk beberapa
waktu.
"Malu?"

"Malu?"

"Apa kau malu untuk memilikiku sebagai pacarmu?"

Sekarang P'Pha meletakkan sendoknya dan seperti biasa menatap lurus ke arahku.
"Ada sesuatu yang mengganggu mu sekarang."

Aku mencoba menghilangkan pemikiran itu karena P'Pha sekarang terlihat sangat menakutkan.

"Yang mana, yang kau ingin aku jelaskan terlebih dahulu?"
P'Pha mulai berbicara.
"Mari kita mulai dengan memiliki mu sebagai pacarku.
"Tidak pernah, Aku sama sekali tidak malu untuk memilikimu sebagai pacarku. Sebaliknya, aku sangat senang dan bangga karena akhirnya kita bersama?"

(2moons)Season 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang