PROLOG

48 1 0
                                    

Author

Ada yang bilang jika bersahabat dengan laki laki itu tidak akan bisa. Kenapa? Karena pasti akan menumbuhkan benih benih cinta lawan jenis nya. Huh, itu memang bisa saja terjadi di kebanyakan orang. Namun Andien? Gadis yang menginjak umur 18 tahun itu terlihat biasa saja. Padahal dia memiliki sahabat lima orang lelaki. Andien itu orangnya cantik, ceria, nyebelin, akan tetapi disukai oleh orang banyak.

Tapi memang harapan memanglah harapan. Dia salah, tentu salah karena dia yang membuat kesepakatan untuk tidak menyukai sahabat nya sendiri kini malah dia yang mengingkari nya.
Iya, dia menyukai satu laki laki diantara lima sahabat nya. Hanya Andien dan Tuhan yang tahu bahwa dia menyukai sahabatnya. Tapi berusaha keras dia memendam perasaan ini sampai perasaan ini mati dengan sendiri nya. Dia akan berusaha membunuh nya. Membunuh perasaan yang selalu saja tumbuh dengan sendiri nya. Memang benar yang dikatakan orang. Cinta itu akan tumbuh karena biasa. Andien memang selalu bergantung dengan sahabat sahabat nya. Apalagi, kelima laki laki itu tidak akan segan segan memukul laki laki yang senantiasa menyakiti Andien-nya. Lebih tepat nya Andien nya mereka.

Seperti saat ini, Andien sedang tiduran di paha nya Agil yang selonjoran. Benar, dia memang menyukai Agil. Tapi dia menganggap perasaan itu hanya biasa saja. Buktinya, dia tiduran di paha nya Agil. Dia tidak merasa keberatan sama sekali. Sahabat sahabat nya sudah paham betul dengan watak gadis ini jika mereka ber enam lagi kumpul.
Dan sekarang, Andien yang sedang makan kacang sambil tiduran di paha sahabat nya. Sahabat yang disukainya. Agileo Bumi Mahendra.

"Wuihh menang bro!!" Teriakan histeris dari laki laki tampan didepan Andien ini membuat lawan main nya berdecak kesal.  Mereka sedang bermain Vs. Biasalah, hari minggu.

"Gitu aja lo seneng. Belum lagi main JiTiEi," kesal Aksa karena lawan main nya sudah teriak teriak seperti orang kesurupan.

"GTA goblok!" Agra menggeplak kepala Aksa kuat hingga Aksa meringis. Mereka sedang berada di ruangan keluarga milik Andien. Orangtua nya sedang bekerja. Jadilah, Andien mengajak kelima sahabat nya itu untuk main kerumah nya. Jangan salah sangka dulu. Kelima sahabat Andien ini baik baik. Orangtua nya sudah mempercayai putri nya kepada kelima laki laki tampan ini. Dan dengan senang hati mereka menerima nya.

"Capek. Gue haus," keluh Agra karena suaranya hampir habis saat teriak teriak itu. Andien tertawa melihat wajah masam Agra yang berjalan menuju dapur.

"Dia sendiri yang teriak dia sendiri juga yang ngeluh," Aufar tertawa melihat keanehan sahabat nya ini.

"Biasalah jomblo dangdut." jawab Andien santai sambil memakan kacang nya.

"Kayak nggak lo aja yang jomblo!" Agil menjitak kepala Andien yang berada di pangkuan nya. Andien inilah, sikap nya tomboy tapi kadang suka manja. Ck.

Andien meringis mengusap kepala nya. Andien itu pintar menutup perasaan nya kepada siapapun. Terutama kepada sahabatnya sendiri.

Agas tertawa. "Jomblo akut nih yee,"

Andien cemberut. Sahabat nya benar benar jahat.

"Agiilll." rengek Andien menatap Agil yang sedang memainkan game di ponsel nya.

"Hm," Kalau sudah berhubungan dengan game. Agil tidak akan mengubris siapapun yang memanggil nya.

"Ck," kesal Andien sambil duduk dan melihat Agra datang dari dapur membawa minuman.

Seketika mata Andien berbinar. Jus buah melon kesukaan nya sedang bertengger manis di nampan yang sedang di bawa Agra.

"Wuihh makasih banyak Agra. Lo emang the best deh," kata Andien sambil mengambil jus melon itu.

ANDIENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang