BAB 1

122 7 4
                                    

Libur telah usai. Aku bangun dari tidurku dan merasakan suasana yang berbeda ternyata hari itu adalah hari aku kembali ke sekolah lagi. Aku melihat jam sudah menuju pukul enam lewat lima belasa. Aku langsung bergegas bangun dari tempat tidurku dan langsung menuju ke kamar mandi. Setelah aku mandi, aku langsung bersiap-siap untuk pergi ke sekolah. Aku keluar dari kamarku lalu mencari mamaku.

"Ma!" Teriakku.

"Iya, kenapa? Mama lagi di dapur ." Jawab mama.

Aku pun langsung pergi ke dapur untuk menemui mama.

"Ma, aku berangkat sekolah dulu yaa, udah telat nihh." Kataku.

"Iya, tapi tunggu sebentar. Mama lagi masak sarapan untuk kamu." Jawab mama sambil memasak.

"Nggak usah ma. Nanti aku telat. Aku makan di kantin sekolah aja yaa." Kataku sambil mencium tangan mama untuk pergi ke sekolah.

"Yaudah deh." Kata mama.

"Oke, ma. Aku berangkat ke sekolah dulu yaa." Kataku sambil beranjak pergi.

"Oh iya, hati-hati yaa nak." Teriak mama dari dapur.

"Iya, ma." Kataku sambil men-start motor.

Sementara dalam perjalanan, tiba-tiba aku melihat seorang cowok yabg mobilnya mogok. Aku pun menghampirinya.

"Permisi. Mobil loe kenapa?" Tanyaku.

"Mobil gue mogok nihh." Jawab cowok itu sambil memutar badannya melihatku.

"Elohhh! Hahahaha kasian yahh. Rasain loe." Ejekku sambil menertawakannya.

"Ihh. Jahat loe yaa. Ngapain loe disini? Pasti mau nyamperin gue kan??." Tanya Devin sambil mengejekku.

"Siapa juga yang mau nyamperin loe. Geer banget loe." Jawabku.

"Pasti bohong. Yaudah deh gue nggk mau berdebat pagi ini. Mendingan loe bantuin gue cariin gue bengkel yang dekat-dekat dari sini . Kan loe punya motor." Katanya.

"Emang gue mau bantuin loe gitu? Yaa nggak lahh. Gue ke sekolah dulu yaa udah telat nih." Kataku sambil mengancang-ancang untuk pergi.

"Kok loe gitu sihh? Tolongin gue kek. Gue janji deh kalo loe mau bantuin gue, gue akan nurutin semua permintaan loe . Gimana?". Kata Devin sambil membujukku.

"Beneran? Yaudah deh gue bantuin loe. Mendingan loe naik motor dengan gue aja. Jadi, loe tinggalin mobil loe disini aja, nanti pulang sekolah baru loe bawa di bengkel." Kataku.

"Yaudah deh, mau gimana lagi. Ayo kita ke sekolah." Katanya sambil menaikki motorku.

~School~

Aku bersekolah di SMA N 196 Bandung. Sesampai disekolah, aku dan Devin langsung bergegas untuk pergi ke kelas karena hari itu adalah hari pertama masuk sekolah. Sesampai di kelas, aku pun langsung duduk dan melihat teman sebangkuku yang dulu sudah tidak lagi duduk denganku. Beberapa menit kemudian, guru mata pelajaran fisika yang adalah wali kelasku masuk lalu melihat bangku yang ad di sebelah aku dan Devin itu kosong.

"Siapa yang duduk disebelah kalian?". Tanya bapak guru.

"Aku juga tidak tahu pak. Soalnya yang sebenarnya duduk di sebelahku adalah Jesica Christina." Jawabku sambil menunjuk si Jesica. 

"Oh. Yaudah kamu duduk sama Devin aja . Lagipula kan Devin nggak punya teman sebangku. Iya kan Vin?" Tanya Bapak sambil melihat Devin.

"Tapi pak, aku nggak mau duduk sama Adel karena dia cewek yang rese ." Jawab Devin sambil melirik Adel.

 Enemy To Be BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang