3. Membuat Cerita yang Menarik

94 9 0
                                    

Kalian bingung kenapa para pembaca gak kasih komentar atau bahkan sekedar vote? Apa yang salah dengan ceritamu? Alurnya? Penulisannya? Ceritanya tidak seru?

Saya akan berbagi tips agar cerita kalian lebih menarik dan asik untuk dibaca.

1. Cari Inspirasi
Dalam 24 jam pasti kalian tidak hanya terpaku dalam dunia kepenulisan, kan? Kalian pun punya kehidupan di dunia nyata. Seperti sekolah, kuliah, bekerja, dan lain-lain.

Nah, saat kalian melakukan kegiatan di dunia nyata, kalian bisa memanfaatkannya untuk mencari inspirasi. Buka mata dan telinga! Perhatikan dengan seksama apa yang di sekitar kalian.

Misalnya kalian sedang menunggu bus lewat di halte. Perhatikan orang-orang di sekitarmu. Bagaimana ekspresi mereka, apa mereka terus menerus memperhatikan jam tangannya. Atau menggerutu karena bus datang terlambat. Atau perhatikan kendaraan yang berlalu-lalang, burung yang terbang di langit.

Inspirasi tidak didapat hanya dengan melamun, kita perlu berjalan-jalan sebentar untuk mendapatkannya.

2. Gunakan Indra
Kita punya lima indra, dan gunakanlah semua itu.

—Penglihatan
Contoh: Sopir angkot itu berteriak memaki sopir lainnya karena menabrak kendaraannya yang sedang terparkir. Wajahnya memerah, dadanya naik turun, dan tangannya mengepal. Ia bersiap untuk menghajar sopir yang menabrak angkotnya tersebut.

—Pendengaran
Contoh: Suara kecipak air yang dihasilkan oleh seekor angsa membuatku tersenyum. Beberapa saat kemudian, angsa tersebut kembali mengepakkan sayapnya membuat air beriak.

—Penciuman
Contoh: Asap dari kuali besar yang berisi bakso itu menari-nari di sekeliling rumah makan. Aromanya menusuk hidung, membuatku semakin lapar. Belum lagi wangi khas dari bumbu racikan penjual itu. Perutku semakin memberontak kelaparan!

—Pengecapan
Contoh: Lidahku terjulur sedikit menyentuh ramuan yang dibuat oleh nenek. Pahit! Rasanya benar-benar membuatku mual. Ujung lidahku seperti habis mengunyah daun pepaya yang belum diolah. Rasanya aku lebih baik sakit daripada harus meminum ramuan ini.

—Peraba
Contoh: Meja ini sedikit berdebu, bahkan banyak goresan benda tajam seperti pisau kecil yang menghiasinya. Membuat tekstur meja tua ini bergelombang.

Kita gak harus memakai kelima indra tersebut. Yaaa, satu aja udah cukup menurutku. Asal bisa membuat pembaca merasa ada di dalam ceritanya. Bisa membuat pembaca menjadi pemeran utamanya.

Kamu pun harus berkonsentrasi untuk melibatkan panca indra. Bayangkan kalian ada di tempat tersebut. Kalo cerita kalian latarnya hutan, bayangkan saja kalian berada di dalam hutan tersebut.

3. Sering Membaca
Penulis yang hebat adalah pembaca yang hebat. Tapi apakah pembaca yang hebat merupakan penulis yang hebat?

Membaca adalah salah satu hal vital bagi seorang penulis. Semakin sering kita membaca, semakin banyak ilmu yang didapat.

Saran saya, jangan hanya sekedar membaca. Tapi perhatikan cara penulisannya. Memang sih terkesan agak ribet, tapi ini ilmu yang bisa kita serap.

Apa jadinya kalau ada seseorang yang suka menulis tapi tidak suka membaca? Tulisannya tidak akan menarik dan membosankan. Percayalah, saya sering bertemu orang-orang yang merasa pandai menulis tanpa perlu membaca.

4. Menggantung Cerita
Mau ceritamu disimpan di perpustakaan atau bahkan dimasukkan ke daftar bacaan? Gampang!
Buatlah akhir ceritamu menggantung. Dijamin pembaca akan penasaan dan menyimpan ceritamu.

Contoh:
Elle ikut duduk di samping, mulutnya tidak berhenti mengunyah makanan ringan yang kubuat kemarin. Sesekali ia tertawa melihat adegan konyol dari televisi.
"Aduh... itu lucu sekali!" serunya sambil terus mengunyah makanan.
Aku mengangguk setuju, acara tersebut memang lucu.
Meera pun datang sambil berlari tergopoh-gopoh, menganggu acara menonton kami. Keringatnya bercucuran deras.
"Ell, Fan, kelinciku berubah menjadi raksasa!"

Kalau di akhir ceritanya begitu, apa kalian penasaran? Kalau saja sih iya. Kenapa bisa kelincinya berubah jadi raksasa? Apa penyebabnya?

Nah itu dia yang dinamakan mengantung cerita. Yang penting menggantungnya jangan mainstream.

Misal:
Laki-laki itu terus mendekat ke arahku.
"Siapa kau!?" teriakku.
Ia mengeluarkan senyum iblisnya. "Aku adalah...."
Kalo menurutku itu agak mainstream walaupun kadang saya suka gitu sih haha;v

Kelas Menulis GratisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang