6

198 35 11
                                    

(Name) : diri kamu sendiri
(Name') : diri kamu yang lain [dalam artian, kalian boleh menamainya terserah kalian supaya waktu baca tidak bingung sama characternya] ●ω●

Title : Other Personalities
Genre : Romace, Thriiler (Yandere), Slice of Life
Bahaya typo, oc, dan masih banyak lagi
Character KnB © Fujimaki Tadatoshi
Character tambahan © Nakashima Miharu (author)
******************************

Sebelumnya...
"Sejujurnya... aku sedikit kesepian karena (name') tidak ada. Dia.. ke mana ya?" Batin (Name) khawatir.

"(Name), hari ini tidak ada latihan. Kau bisa pulang lebih dulu." kata Mayuzumi mengganti topik.
"Tumben sekali. Ada apa?" tanya (name) penasaran.
"Ku dengar Akashi sedang sibuk. Dia tidak akan membiarkan anggota tim berlatih tanpa pengawasannya. Aku justru senang karena aku bisa ke toko buku untuk membeli Light Novel baru." jelas Mayuzumi sedikit tersenyum.
"Selama 3 tahun aku berteman dan satu kelas denganmu, baru kali ini aku melihatmu tersenyum. Ternyata, wajahmu manis juga kalau sedang tersenyum." kata (name) sedikit tertawa.
"Ka.. Kau ini niat memujiku atau menghinaku." kata Mayuzumi sambil menutupi wajahnya yang mulai memerah karena kata - kata (Name) tadi.
"Aku kan memujinya. Apa memuji itu termasuk dalam kategori penghinaan baginya?" batin (name) heran.

Mereka berdua tengah berjalan menuju kantin. Sering kali terdengar suara perut (name) yang berbunyi karena ia memang sedang dilanda lapar. Dan tumben - tumbenan Mayuzumi mau menemani (name) ke kantin. Setelah mengambil makanan, keduanya berjalan menuju meja kosong yang terletak sedikit memojok di kantin. Mayuzumi masih fokus dengan LN nya sedangkan (name) sudah melahap makanannya.

BRAK

"Konnichiwa, senpai." sapa Kotarou tiba - tiba.
"Uhuk uhuk.." (name) tiba - tiba terbatuk - batuk karena terkejut.
"Ups, apa aku mengejutkanmu? Gomen na sai ne." kata Kotarou itu sambil tertawa.
"Kotarou, di mana letak sopan santunmu? Kasihan kan (name)-senpai sampai tersedak." kata Reo sambil mengusap punggung (name).
"Hehe, aku tidak bermaksud mengejutkannya, Reo-nee." jawab Kotarou tanpa wajah berdosa.
"Daijoubu, (name)-senpai?" tanya Reo khawatir.
"Um. Daijoubu." jawab (name) setelah meneguk minumannya.
"Ah~ apa kaliam tahu kalau hari ini tidak ada latihan? Akashi aneh sekali." kata Kotarou sembari duduk di samping Mayuzumi.
"Siapa yang menyuruhmu duduk di sini?" tanya Mayuzumi kesal.
"Oh~ tenang saja. Kami tidak akan mengganggu quality time (kencan) kalian. Kami hanya ingin memastikan sesuatu." kata Kotarou sambil tersenyum.
"Apa yang ingin kalian pastikan? Bukankah sudah jelas kalau hari ini memang tidak ada latihan. Terima saja." kata Mayuzumi lebih kesal.

Hanyut dalam perbincangan seputar klub basket dan beberapa fashion karena kedua kohai mereka ini sangat gila dengan kedua hal itu. Sekitar 30 menit kemudian, bel masuk pun berbunyi. Reo dan Kotarou bergegas kembali ke kelas mereka begitu pula dengan (name) dan Mayuzumi.

~00~

"Tadaima" seru (name) begitu membuka pintu rumahnya.

Seperti biasa, tidak ada yang menjawab. Ia pun membanting tubuhnya ke sofa empuk yang ada di ruang tamu. (Name) memejamkan matanya guna berpikir apa yang sebenarnya sedang terjadi sekarang ini. Lepas dari Akashi yang tiba - tiba meliburkan latihan dan ke mana perginya (name').

"Kalau dipikir - pikir lagi, apa sekarang aku ini normal?" gumam (name) heran.
"Argh~ gerah. Mandi dulu lah." kata (name) lalu pergi ke kamar mandi.

Di lain tempat, Mayuzumi tengah bingung akan membeli light novel apa. Ada dua judul yang menarik perhatiannya. Ingin rasanya ia membeli keduanya namun uang dalam dompetnya tidak mendukung untuk membeli keduanya. Sebelum akhirnya ia memutuskan akan membeli novel yang mana, pandangannya menangkap esktensi laki - laki bersurai merah, dan itu sangat Mayuzumi kenal. Ya, Mayuzumi melihat Akashi ada di toko buku yang sama tapi berada di rak buku - buku tentang sejarah.

"Pantas saja meliburkan latihan. Ternyata sedang mencari buku. Seenaknya saja. Hanya karena keegoisan, ia meliburkan latihan seenaknya." batin Mayuzumi kesal.

Detik berikutnya, Akashi melirik tempat Mayuzumi berada. Mayuzumi buru - buru sibuk menentukan light novel mana yang akan ia beli nantinya.

"Konnichiwa, Mayuzumi-san." sapa Akashi tiba - tiba.
"A--Ah~ Konnichiwa, Akashi." jawab Mayuzumi sedikit terkejut atau lebih tepatnya pura - pura terkejut.
"Aku sedikit terkejut bisa bertemu denganmu di sini. Sedang apa?" tanya Akashi pura - pura penasaran.
"Memilih Light Novel mana yang akan kubeli." jawab Mayuzumi datar.
"Oh~ kukira yang ini lebih bagus." kata Akashi menunjuk LN yang bersampul gadis bersurai ungu.
"Dari mana mau tahu?" tanya Mayuzumi heran.
"Prediksiku saja. Lagi pula, sampulnya bagus." jawab Akashi santai.
"Kau sendiri, sedang apa di sini? Sampai meliburkan latihan." tanya Mayuzumi sedikit penasaran.
"Mencari buku sejarah. Aku ingin mempelajari sejarah kepribadian manusia." jawab Akashi datar.
"Kepribadian? Ah~ tidak mungkin." batin Mayuzumi heran.
"Oh." jawab Mayuzumi singkat.

TIK TOK
TIK TOK
TIK TOK

"Ne Mayuzumi-san, kau tahu kenapa aku tertarik dengan sejarah kepribadian manusia?" tanya Akashi tiba - tiba.
"Ha--Hah? Apa maksudmu?" tanya Mayuzumi balik.
"Alasan aku tertarik dengan kepribadian manusia, karena aku tertarik dengan (name)-senpai. Dan setelah ini, aku akan mengunjunginya." kata Akashi lalu pergi meninggalkan Mayuzumi.

Mayuzumi cukup terkejut dengan pernyataan Akashi barusan. Butuh waktu sepersekian detik untuk otaknya sehingga bisa mencerna maksud dari kata - kata Akashi. Sampai Akashi keluar dari toko buku, Mayuzumi baru paham apa maksud perkataan Akashi tadi.

"(Name)! Dia dalam bahaya." kata Mayuzumi lalu bergegas ke kasir untuk membayad LN yang disarankan Akashi tadi.

Setelah selesai membayar, Mayuzumi bergegas pergi menuji rumah (name) yang terletak sekitar 2 km dari toko buku. Tentu saja, kalau ia berlari akan sampai dalam waktu 40 menit, berbeda dengan Akashi yang menggunakan mobil. Perbedaannya sampai 15 menit. Dengan sangat terpaksa, Mayuzumi pun naik taksi.

SKIP

Akashi menyuruh supirnya untuk meninggalkannya di kediaman (surname) sampai ia kembali menelpon. Akashi pun menekan bel yang ada di dinding sebelah pintu utama sebanyak 3 kali. Tak lama, seorang gadis terlihat membuka pintu utama. Iris (e/c)nya sedikit terbelalak saat bertemu pandang dengan iris dwi warna milik Akashi.

"A--Akashi? A--apa yang k--kau lakukan di depan r--ru--rumahku?"

Bersambung....

- Holla minna 🙋, apa kabarnya?
- Gak kerasa setahun lho hiatusnya .. Bukan hiatus sebenarnya, hmm sempat kehabisan ide untuk melanjutkan 😅 maaf kan
- Karena lagi senggang, author bisa update FF gak jelas ini 😳
- Kayaknya kalo ada bagian yang gak nyambung, maaf ya.. Sudah terlalu lama sendiri//ups... hiatus maksudnya 😅
- Voted and Comment nya jangan lupa ya 😉

Arigatou minna 🙋, sampai berjumpa di chapter selanjutnya 🙏

Other Personalities [Mayuzumi X Readers]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang