[4] Forget Me Not

954 81 15
                                    


Wonwoo menyukai taman –sejak dulu, Mingyu tidak heran jika pada akhirnya ia menemukan laki- laki itu sedang terduduk seorang diri di taman belakang rumah sakit. Sebelum menemukan Wonwoo, Jihoon membantunya mencari laki- laki itu dengan kamera CCTV. Mereka tidak menemukan setitikpun jejak Wonwoo ditemukan di lorong- lorong rumah sakit ataupun di lift –itu berarti ia tidak keluar dari ruangannya sama sekali. Mingyu memaksa otaknya bekerja disaat- saat seperti ini, ia sedikit lega ketika ia menemukan sebuah ingatan yang mungkin bisa membantunya menemukan Jeon Wonwoo. Ia teringat akan Wonwoo yang selalu menatap keluar jendela dan sampai saat ini Mingyu tidak pernah benar- benar penasaran apa yang laki- laki itu lihat di luar sana. Ketika Mingyu mencoba mencari tahu –ditengah- tengah kepanikan dan ketakutan jika hipotesanya salah, ia menemukan sebuah taman tersembunyi di antara dua gedung rumah sakit. Ketika itulah ia sedikit merasa lega –walaupun tidak sepenuhnya. Wonwoo pergi ke sana.

Seperti deja vu, Mingyu meloncati jendela ruangan itu sambil memikirkan Wonwoo melakukan hal yang sama dengannya beberapa saat yang lalu. Jihoon yang melihat hal itu hanya menatapnya cemas, keraguan terpancar dari wajahnya –seakan- akan ia tidak percaya Mingyu bisa menemukan Wonwoo hanya dari ingatannya akan apa yang laki- laki itu sukai. Tapi Jihoon tidak berkomentar apapun dan hanya memberikannya sebuah payung.

"Diluar masih hujan." Dan ya, Mingyu teringat kembali akan hujan yang masih mengguyur kota dengan volume air yang sama sedari tadi. Mingyu yakin Wonwoo tidak membawa payung dan dia pasti sedang dalam keadaan basah.

Setelah berjalan memutari taman kecil itu, Mingyu menemukan Wonwoo dalam keadaan basah kuyup di tengah- tengah taman yang tidak terlindungi oleh daun pepohonan apapun. Ia terduduk dan memeluk lututnya sendiri, kepalanya jatuh di antara kedua lututnya itu. Ia menutup matanya dan tidak tampak seperti sedang menangis, Mingyu malah berpikir ia jatuh tertidur.

Selama beberapa detik Mingyu hanya melihat Wonwoo. Mencoba masuk ke dalam pikirannya, mencoba memahami apa yang sedang ia lakukan. Imajinasi Mingyu membawanya mendesak masuk ke alam pikiran Wonwoo. Tempat yang sangat gelap untuk dimasuki. Tempat itu terlalu gelap dan Mingyu merasa ia telah tersesat, sama seperti Wonwoo yang tersesat dalam dirinya sendiri.

Ketika Mingyu menyadari bahwa ia kedinginan, akal sehatnya memakinya. Wonwoo juga pasti sedang kedinginan sekarang tapi ia tidak mau mengganggu laki- laki itu. Mingyu menyadari sebuah kebiasaan baru setelah ia bertemu lagi dengan Jeon Wonwoo. Mingyu suka menunggu laki- laki itu –membiarkan kendali ada di tangan Wonwoo dan Mingyu hanya akan mengikutinya sejauh batas aman yang ia tetapkan pada dirinya sendiri. Dan sebelumnya, rasanya Mingyu tidak ingat bahwa ia adalah jenis orang yang sabar. Tapi untuk Wonwoo, dia ingin menunggu laki- laki itu. Oleh karena itu, walaupun ia kedinginan setengah mati –mungkin begitupun dengan Wonwoo, Mingyu hanya membuka payungnya –ia tersadar sedari tadi ia membawa payung tapi tidak membukanya sama sekali- dan memayungi tubuh kecil Wonwoo.

Hujan tidak lagi membasahi tubuh itu tapi Mingyu tahu ia tidak bisa melakukan apapun untuk menghalangi angin dan rasa dingin. Sesungguhnya Mingyu sangat frustasi saat ini, ia ingin sekali berteriak –meneriakan apapun, ia belum merencanakannya. Tapi ia tidak bisa menyudutkan Wonwoo lagi. Sudah cukup ia membuat laki-laki itu kecewa dengan menghilang tanpa kabar –ia mengabari Jihoon tapi itu bukan hal penting sekarang.

Mingyu mulai mencapai batasnya –sudah 10 menit mereka berdiam diri seperti itu dan bahkan untuk Mingyu, buku- buku jarinya sudah memutih dan ia merasa kebas di seluruh tubuhnya karena rasa dingin. Mingyu sudah maju selangkah untuk menjalankan rencananya yang sudah ia pikirkan sejak lama –menggendong Wonwoo dan masuk kembali ke rumah sakit kemudian melakukan apapun untuk membuat tubuh itu kembali hangat. Saat itulah ia mendengar sebuah bisikan. Ya, tidak lebih ataupun kurang dari sebuah bisikan. Bisikan yang terdengar lemah dan sedikit sulit terdengar di bawah derasnya hujan. Tapi seperti keajaiban, Mingyu bisa mendengarnya.

Afire Love [MinWon] - inaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang