Safir's PoV
Ku terbangun dari tidurku, dengan rintik hujan yang menyambut pagi hari. Suara gemuruh kecil terdengar dari luar. Lalu ku bangkit dari ranjangku dan mendekat ke jendela yang buram karena terkena rintik hujan. Ku sapu kaca jendela yang buram ini dengan jemariku.
Lalu terlihat keadaan di luar sana. Dari lantai ke 15 apartemenku ini, Aku bisa melihat segalanya. Di seberang sana Aku dapat melihat gedung-gedung yang basah karena terguyur air hujan. Dan mobil-mobil di bawah sana membunyikan klakson karena terjebak kemacetan.
Lalu ku teringat pada kejadian itu. Kejadian yang terjadi pada dua bulan yang lalu. Ray terjatuh ke jurang.
Itu salahku, seharusnya Aku yang jatuh ke dalam jurang itu, bukan Ray. Aku benar-benar bodoh. Seharusnya Aku tidak berteriak minta tolong waktu itu, seharusnya Aku langsung menjatuhkan diriku ke jurang. Supaya Ray tidak datang.
Tanpa kusadari air mataku pun terjatuh dari pelupuk mataku. Aku menghapus air mata ini dengan tanganku, namun air mata ini keluar lagi. Kuhapus lagi, keluar lagi, seakan tak mau berhenti.
Lalu kuambil foto Ray dari laci mejaku dan duduk di salah satu sudut kamar. Kupandangi fotonya, kukenang semua kenangan yang pernah kulalui bersama Ray. Sejak pertama kali bertemu hingga kejadian di jurang itu.
Tok tok tok, suara seseorang mengetuk pintu terdengar. Aku pun cepat-cepat menghapus air mataku dan memasukkan foto Ray ke dalam laci. Karena Aku tidak suka menangis di depan orang lain.
Ckiiit..., suara pintu terbuka. Terlihat seorang gadis berambut merah nyentrik dan beriris mata coklat berdiri di ambang pintu. Ia adalah sepupuku, Karin. Ia menatapku sejenak lalu menghampiriku.
"Saf, apa kau habis menangis ?", tanya Karin kepadaku.
"Ti - tidak, Aku tidak menangis. Aku tadi kelilipan, lalu mataku kukucek, jadi terlihat bengkak", kataku.
"Bohong".
"Tidak, Aku tidak bohong. Tadi Aku membersihkan jendela jadi mataku kelilipan", kataku.
"Benarkah ?. Kau kelilipan karena membersihkan jendela ?. Hei..., jendelamu itu kotor karena terkena hujan, bukan karena terkena debu. Jadi Kau tidak mungkin kelilipan debu. Kau ini tidak pintar berbohong. Katakan ! Kau pasti menangis karena teringat kejadian itu kan ?", tanya Karin.
Mendengar pertanyaan Karin itu membuatku ingin menangis. Tapi, Aku menahan air mataku. Karena Aku tidak suka menangis di depan orang.
"Safir, semua yang terjadi itu bukan salahmu. Semuanya terjadi karena takdir. Kau tidak salah dalam hal ini. Ray jatuh ke jurang karena terpeleset, Dia tidak sengaja terjatuh. Jadi Kau tidak bersalah", Katin menjelaskan panjang lebar.
"Tidak, semua itu salahku. Seharusnya Aku tidak berteriak minta tolong waktu itu. Seharusnya Aku langsung menjatuhkan diriku. Dengan begitu Ray pasti madih hidup sampai sekarang. Ray itu bodoh, mengapa Dia menyelamatkanku ?. Seharusnya Dia membuarkanku jatuh ke jurang", kataku. Tanpa sadar saat Aku bicara, air mata keluar dari pelupuk mataku.
"Apa Kau gila ? Kau ingin menjatuhkan dirimu ke jurang". Karin menghela nafas. "Saf, Kau tidak ingin kehilangan Ray kan ?. Maka Ray pun juga sama. Dia tidak ingin kehilanganmu. Karena itu lah Dia menyelamatkanmu. Kau tidak bersalah. Lupakan masa lalumu, Kau tidak bisa seperti ini terus", kata Karin panjang lebar.
"Aku tidak bisa", jawabku.
"Kau pasti bisa. Mmm..., bagai mana kalau kita pergi rumah Paman Bill nanti sore ?", ajak Karin padaku.
Paman Bill adalah pamanku yang berasal. Ia adalah orang Malaysia. Bibiku, Sarah, menikah dengannya. Lalu mereka mempunyai seorang anak perempuan bernama Violet Ann.
"Tidak, Kau saja. Aku malas", jawabku singkat.
"Tidak. Pokoknya Kau harus ikut, lagi pula ayahmu sekarang sedang berada di Australia. Jadi ikutlah denganku", paksa Karin sambil mendorongku ke kamar mandi.
================================
Desy's noteHai gaes ! Sudah up nih ! Hmm... Bagaimana ceritanya ? Bagus apa tidak ?
Hmm..., kalian jangan lupa vote dan komen ya ! Lebih banyak vote dan komen maka akan lebih cepat up. Hehe... Ngomong-ngomong di episode selanjutnya Safir dan Karin akan trip ke Malaysia. Tunggu ceritanya ya !
@desypurwa20
@desy_pur20
KAMU SEDANG MEMBACA
The War of Two Countries
RomanceIndonesia dan Malaysia diadu domba oleh Kaum Bani Israel. Bagaimanakah ceritanya ?