Bagian 1

33 5 0
                                    

"Okk okk keep calm shanin keep calm" ucapnya yang daritadi membujuk dirinya tapi, belum membujuk badannya ikut bangun dari rebahan tempat tidurnya. "Ini gak benerkan, masa udah langsung jam setengah delapan gini, okk jangan panik langsung mandi aja, trus pergi, pasti gak terlambat" "okk ayo kita bangunnn!!!" Semangatnya agar tidak terlambat pergi sekolah. "Shaninnn ayoo turun cepat, sarapan kamu keburu dingin nanti" ucap Arsita mamanya, "Iya maa iyaa, tunggu bentar" teriak shanin "emangyaa waktu gak bisa di ajak kompromi, apalagi udah terlambat gini. Pasti, abang rinaldy belum kelar mandinya" gelisah shanin, sambil melihat di angka jamnya sudah menunjukkan 07:50. "Udah sampe tuu dek, cepat abang juga mau cepat - cepat pergi nihh, nanti terlambat lagi" "Yang lambat bangun siapa, yang marah siapa, pusing dahh assalamu'alaikum kak " Salim shanin lalu menutup pintu, belum sempat membalas salamnya shanin langsung menutup karena terburu-buru takut terlambat. Di lorong lobi shanin melihat perempuan yang dia tauu, dia sangat mengenalnya "mizkaaa" teriak shanin, sehingga membuat temannya berbalik "lahh shanin, lu ngapain disini" tanyanya. "mau ke kelas lahh udah terlambat ginii, pu sendiri napa jalan santai padahal udah terlambat, Apalagi jam pelajaran pertama, jamnya Pak Amir, haduhhh mizka-mizka, emanglu mau apa di suruh jemur di lapangan basket, mana panas lagi dahh" celoteh shanin karena, takut akan di jemur di lapangan basket "ehh shanin tungguin, gw gak tau klu tenyata udah terlambat ginii, abang gw tadi bilangnya masih lama, sengajain lagi bikin jam gw dikasi lambat, pantas aja tadi gw jalan kenapa sepi amat" bicara mizka tak ada habisnya. Sesampainya, pintu kelas mereka sudah tertutup, dalam batin mereka mampus Pak Amir pasti udah ada di dalam nihh, gw udah ikhlas lahir batin dahh kalau di suruh jemur, pikir mereka. Saat membuka pinta dalam satu kali tuas hidup mereka akan berubah KLIK, dan sebenarnya Pak Amir tidak datang karena ada halangan, jadi Pak Amir hanya memberikan tugas "yang bener aja, kita udah lari kesetanan tadi, kiranya Pak Amir udah datang daritadi. Alhamdulilah shan, Tuhan masih sayang kita" ucapnya sambil mengusap mukanya "udah yuk kita duduk, capek bener dahh gw, miz temanin gw beli air lahh di ma' imun yaa yaa " pinta shanin yang sudah kehausan "yaudah gw juga udah capek banget, mau beli air juga". PLAK, pukul meja, yang daritadi seorang guru menjelaskan materi "Dika kalau kamu mau belajar disini yaa belajar, jangan tambah makin tekanan darah saya jadi naik yaa" marah bu feny "gak kok bu, saya mau belajar disini, kalau gak mau belajar kanapa repot-repot saya datang, ibu aja kali yang gak becus ajarin saya" sambung Dika yang di sertai tawa gelak temannya, yang sehingga membuat bu feny tambah menjadi-jadi "APAA KAMU BILANG DIKAA, KAMU KELUAR SEKARANG JUGA DARI PELAJARAN SAYA CEPAT" ucap bu feny yang api yang berkobar masih menyala, tak luput tawa algi bersama temannya semakin keras hingga membuat bu feny marah "KALIAN JUGA KELUAR, JANGAN HARAP SAYA MENGAJAR KALIAN LAGI" ucap bu feny. Bu feny selalu mengucapkan itu, tapi nyatanya dia masuk seolah tak ada masalah lagi, tapi bukannya merasa menyesal Dika bersama teman-temannya lebih memilih pergi makan di Warung ma'imun. "Shan ayo cepat pergi, perasaan gw gak enak" "Gak enak gimana, emanglu punya spritual he" ucap shanin, sambil meneguk air yang di belinya "kan gw bilang tuu liat, gengnya si Dika datang" ucap mizka, sambil menunjuk lewat dagunya bahwa geng, yang sudah di kenal baik di sekolah ini bersama teman-temannya, yaitu pastinya Dika dan teman-temannya yang mereka sebut gengnya, geng, REZTA.      HAYY SEMUANYA BAGAIMANA CERITANYA, MAAF JIKA ADA KESALAHAN TEKS, ITU SEBAB TYPO WKWK, TAPI SEMOGA KALIAN SUKAA, NANTI JIKA ADA WAKTUU SAYA AKAN MEMPERBAIKI CERITA YANG ADA DI BAGIAN 2

DikaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang