Seorang siswi sedang duduk sendiri di bangkunya, sesekali dia membenarkan posisi kacamatanya tebalnya yang merosot. Dia tidak peduli dengan keramaian di kelasnya karena jam kosong dikarenakan semua guru sedang rapat.
Dia lebih senang menghabiskan waktunya membaca buku sendiri. Ketika bel istirahat berbunyi, dia mendegar suara perempuan memanggilnya dari pintu kelas.
" Tifani, ayo kekantin." ajak cewek tersebut.
Tifani hanya mengangguk saja, kemudian dia segera keluar kelas bersama cewek tersebut. Cewek tersebut bernama Navi sahabat Tifani dari kecil, dia termasuk cewek yang cukup populer disekolahnya karena pintar selain itu juga perawakannya yang cantik dengan rambutnya yang panjang.
Dia juga ramah dengan semua orang. Tetapi berbeda dengan Tifani dia lebih suka menyendiri, dia disekolah hanya memiliki satu teman yaitu sahabat yang selalu bersamanya walaupun beda kelas.
Tifani kelas XII IPA 1, sedangkan Navi XII IPA 3. Mereka bersekolah di Seran International High School. Walaupun Tifani sangat pintar dan cantik tapi karena sifatnya yang tertutup dan terkesan dingin dia tidak memiliki teman.
" Tifa kenapa kamu memakai kacamata padahal bentuk matamu sangat indah? " tanya Navi .
" Sudah tak usah membahas hal ini lagi " Jawab Tifani yang terkesan dingin.
Ketika mendengarkan jawaban Tifani, Navi hanya diam karena dia sudah biasa mendengar ucapan Tifani yang dingin.
Ketika sampai di kantin Navi segera mencari tempat duduk yang kosong. Karena kantin ramai Navi mengajak duduk di meja yang sedang ditempati teman sekelas Navi.
" Hei Rena, gue sama temen gue boleh duduk disini enggak ?" tanya Navi sambil menggandeng tangan Tifani.
" Eh Navi, boleh kok " jawab Reni kemudian menggeser tempat duduknya.
" Tifa lo pengen makan apa gue pesenin?" tanya Navi.
" Gue pesen nasi goreng aja, minumnya es teh " jawab Tifa.
"Oke, gue sama kaya lo aja" . Setelah mendengar pesanan Tifani. Navi segera pergi untuk memesan makanannya. Sesudah Navi pergi, Tifani segera duduk di kursinya.
Merasa tatapan mata Tifani yang dingin dan aura di sekitarnya tidak bersahabat. Rena maupun temannya gelisah seolah tatapan itu membuatnya merinding. Saat Navi datang, tiba-tiba Rena dan temannya berdiri dan izin ke Navi untuk pergi duluan.
" Nav, gue cabut dulu ya, bye " sebelum Navi menjawab, Rena dan temannya langsung pergi .
" Tifa, lo tau enggak kenapa temen gue kayak takut gitu? " tanya Navi sambil duduk.
" Enggak " jawab Tifani singkat. Beberapa saat kemudian pesanan Navi dan Tifani datang mereka segera memakan makanannya. Setelah menghabiskan makanannya. Navi menganjak Tifani untuk pergi karena waktu istirahat akan berakhir. Setelah sampai dikelas Navi XIIPA 3.
" gue masuk dulu ya Fa, nanti gue gak bisa ajak lo kekantin, gue nanti ada ulangan PKN " ujar Navi yang kemudian diangguki Tifani.
Kemudian Navi segera masuk ke kelasnya. Akhirnya Tifani pergi ke kelasnya sendirian. Ketika sampai dikelas Tifani segera duduk dibangkunya yaitu urutan kedua dari depan pojok. Yang disusul bunyi bel masuk.
+++++++++
Saat jam istirahat Tifani memutuskan untuk pergi ke perpustakaan tanpa ditemani Navi. Saat sedang berjalan dikoridor tiba - tiba mata Tifani terasa gatal saat dia sedang ngusap matanya, dia ditabrak seseorang yang tengah berlari dikoridor dan membuat kacamata Tifani jatuh beserta dirinya. Dengan segera cowok itu meminta maaf kepadanya.
" Eh maaf gue gak lihat ada orang tadi, soalnya buru-buru, sekali lagi maaf ya ". Saat mendengar suara dari orang yang menabraknya laki - laki Tifani ingin sekali memarahinya, tapi setelah ingat bahwa kacamatanya terjatuh, dengan segera Tifani menutup matanya dengan kedua tangannya karena takut jika ada orang yang melihat matanya.
Karena merasa aneh, orang tersebut jongkok dihadapan Tifani yang membuatnya kaget.
" Jangan mendekat " teriak Tifani masih menutup matanya.
" Kenapa lo tutup mata emangnya ada yang salah ya dari penampilan gue, apa ada yang aneh dengan mata lo ?? " tanya cowok tersebut karena merasa aneh melihat tingkah Tifani. Kata-kta terakhir cowok tersebut membuat Tifani kaget dan segera menyuruh cowok tersebut mengambilkan kacamatanya.
" Ambilkan kacamata gue yang jatuh, Cepat ". Cowok tersebut kemudian mengambilkan kacamata Tifani yang jatuh dan memberikannya kepadanya.
" Nih kacamata lo. ".
Dengan segera Tifani memakai kacamatanya kemudian berdiri sambil melihat wajah cowok yang menabraknya dan meninggalkan cowok tersebut sambil berlari.
" Dasar cewek aneh, jadi penasaran gue dengan cewek itu." ujar cowok tersebut sambil berdiri dan kemudian pergi.
Karena kejadian tersebut Tifani memutuskan kembali kekelasnya. Setelah sampai didepan pintu kelasnya, dia melihat dikelas sudah ada beberapa yang sedang ngobrol dengan teman maupun melakukan hal yang lain.
Saat melihat Tifani yang masuk kekelas dengan berlari, teman sekelasnya hanya melihatnya sekilas kemudian melanjutkan aktifitasnya kembali, karena mereka tahu sifat Tifani yang dingin dan tidak suka ada orang lain yang ikut campur urusannya. Tifani kemudian segera duduk dibangkunya.
" Hah hah hah. Semoga tuh cowok enggak lihat mata gue " ujar Tifani sambil mengatur nafasnya saat berlari tadi. Kemudian Tifani mengambil buku yang ada di tasnya. Sambil menunggu bel masuk Tifani membaca buku pelajaran Biologi yang akan menjadi pelajaran selanjutnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Little By Little
Novela JuvenilApa itu cinta? Aku belum pernah merasakan cinta, tapi menurutku cinta itu hanya ada rasa sakit dan kekecewaan. Sampai aku bertemu denganmu, Apakah dirimu bisa membuatku mengerti cinta? Apa itu cinta? Aku belum pernah merasakan cinta, tapi menurutku...