Chapter 2

634 41 0
                                    

"Besok jam 9 pagi mommy sama daddy anter kamu ke pesantren" kata Reni dengan santai.

"hmmm..." gumam Rain.

"yaudah mending kamu siapkan barang-barang kamu." Rain pun segera melangkah menuju kamar.

Saat Rain sampai dikamar ia pun segera menelpon Bianca,semoga aja biancan mau ikut gw kepesantren.

"iya Rain kenapa?"

"bi...ayo dong lu ikut gw ke pesantren yayaya..."

"gw belum tentu boleh sama bokap gw rain,kan lu tau. Lagian gw juga gak mau ninggalin bokap gw sendirian."

"Ohiya...kan kasian juga yaa bokap lu ditinggal ndirian."

"sorry ya Rain."

"it's oke no problem."

"yaudah lu hati-hati ya disono jangan lupa lu sama gw,nanti kita kapan-kapan ngumpul bareng lagi oke."

"sipp dah,yaudah bye-bye" Rain memutuskan panggilan tersebut dan ia segera melakukan video call bersama Vino dan Raka,semoga aja mereka berdua mau.

"hoamm...apaan si rain ganggu aja lu." ucap si Vino yang baru bangun.

"jehhh jam segini lu baru bangun tidur?!ngatain gw ajh kebo lu aja begitu" kata Rain dengan kesal.

"iler lu tuh masih nempel." ucap si Raka.

"anying...yang bener luh" ucap Vino dan ia pun menghapusnya.
Seketika Rain dan Raka meledak "hahaha".

"sialan" umpat Vino karena kesal.

"btw...lu ngapain ngajakin kita video call?" tanya Raka.

"kalian ikut gw pesantren yayaya..." ucap Rain dengan memelas dan menunjukan pupy eyes nya.

"dihh..kan gw udah bilang gak mau." ucap Vino.

"ahh... Vino jahat,,ayolah Raka..Vino pliss!!!"bujuk Rain.

"gak" tolak Vino.

"ahh,,c'mon beybeh"bujuk Rain lagi.

"kalo gw gak bisa,gw mau nemenin Bianca aja." ucap Raka.

"YAUDAH KALO KAYA GITUH GW GAK MAU LAGI NGELIAT MUKA LU-LU PADA." rain memutuskan video call nya.

Setelah itu ia pun membereskan barang-barangnya yang akan dibawa besok bentar dehh,gw kan mau ke pesantren kan? Anjay...pakaian gw kok gak ada yang bener yaa?ahh masa bodo teing.

***

"mommy...daddy... Rain gak mau masuk pesantren" sedari tadi diperjalanan hingga sekarang,Rain masih merengek kepada Reni dan Raga agar tidak masuk pesantren.

"kamu itu nurut aja apa kata mommy daddy omongin,pilihan orang tua itu bagus semua gak ada yang buruk,setiap orang tua pasti mau yang terbaik buat anaknya." Raga masih fokus dengan jalanan tanpa melirik kearah anaknya.

"benar kata daddymu rain,kita itu ingin terbaik buat mu nak." ucap Reni dengan lembut.

"moms,dad klo mommy sama daddy kangen sam rain gimana? " bibir Rain mengerucut dengan muka memelas.

"kita tinggal kesono lah apa susahnya" jawab Raga.

"hiks...daddy rain janji dehh kalo masuk SMA gak bakal di droup out lagi" mohon rain dengan pupy eyes nya.

"bohong terus kamu nanti di PHP'in lagi" ucap mommy.

"kau pemberi harapan palsu..." nyanyi mereka dan berbarengan berjoget-joget tidak jelas.

"Asoyy geboyy digoyang teross..." kata Rain dan tertawa bersama.

***

Setelah 3 jam perjalanan pun mereka sampai di tujuan dengan selamat.

"Buruan lu turun lama bet dahh" kata Reni membuka pintu mobil dan berjalan keluar sama seperti Raga ia pun keluar.

"hmmm..." jawab Rain sambil membuka pintu.

"WHAT THE FUCK!!!" teriak Reni dengan kencang,hingga Raga membalikan badanya menuju ke arah mereka.

"kamu kenapa si yang?" tanya Raga.

"liat anak kamu masa dia ke pesantren make baju begitu sih" ucap Reni dengan nada kesal.

"ohh..kirain apaan,kamu mah kek gak tau aja dia kan cabe" kata Raga dengan santai.

"apaan si daddy aku kan bukan cabe ishh..." Rain memanyunkan bibirnya.

"lagi si kamu ke pesantren, pake celana robek-robek kurang bahan begitu " ledek Raga.

"ishh...daddy ini kan fashionnya Rain"

"udahlah seterah kamu aja,udah yu ga kita masuk" kata Reni sambil menggandeng tangan Raga menuju kedalam pesantren.

"iya udah gw ditinggal sendiri padahal mereka yang ngajak gw kesini ishh... Kuatkan lah hambamu ini yaalllah,eta terangkanlah."

***

Bad Girl the ChangesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang