Senin pagi yang cerah, diruang makan kini sudah terdapat empat orang manusia yang tengah memakan makanan masing - masing. Diruang makan hanya terdapat suara pertemuan antara sendok garpu dengan piring.
Setelah semua selesai makan, seorang pemuda tampan berusia 17 tahun kini tengah menatap teduh gadis berusia 16 tahun yang ada dihadapannya.
Merasa risih dengan kegiatan yang dilakukan oleh kakak laki - lakinya, gadis ini pun berucap "abang ngapain sih liatin aku mulu?" sambil menatap kesal kepada kakak laki - lakinya.
Dengan lembut pemuda itu menjawab "hehe gapapa dong, abis adek abang cantik sih" sambil menunjukan senyum termanisnya.
"apaan sih abang gajelas" ucap gadis ini pada kakak laki - lakinya, namun terlihat jelas bahwa ada rona merah dipipinya.
Melihat anak laki - laki nya asik menggoda adik perempuannya, lelaki paruh baya ini membuka suara dengan berkata "duh anak - anak ayah kan emang cantik dan tampan. Karena kalian cantik dan tampan, pasti ga maukan kalo masuk sekolah telat ?" dengan alis yang terangkat.
Keduanya pun langsung menoleh ke arah sang ayah dengan wajah terkejut.
Keduanya pun langsung beranjak dari kursi meja makan dan bergegas mengambil tas mereka masing - masing yang sudah berada di sofa ruang tamu. Setelah keduanya berpamitan, mereka berangkat bersama - sama menuju sekolah.
Sesampainya disekolah, keduanya berpisah untuk menuju kelas masing -masing. "bang, adek masuk duluan ya?" ucap sang adik pada kakaknya yang kini tengah memarkirkan motor ninja hitamnya, tanpa menoleh pemuda itu hanya menjawab "iya dek".
-------------------
Penjelasan:
Iqbaal dhiafakhri ramadhan adalah seorang pemuda tampan asal bandung yang kini menduduki bangku sekolah menengah atas kelas 12 di SMA NEGERI 51 BANDUNG bersama dengan adiknya satu - satunya yang bernama (namakamu) dhifarah ramadhani yang kini baru menduduki kelas 11 sekolah menengah atas.
-------------------Kini (namakamu) sudah berada di kelasnya, yaitu kelas XI MIA 2. Bersama sahabatnya salsha, (namakamu) sedang berbicara ntah hal apa yang mereka bicarakan.
Tidak ada yang (namakamu) lakukan selain diam dan mendengarkan curhatan sahabatnya tentang seseorang yang disukainya.
"(nam..) gue tuh seneng banget.. lo tau ga sih ?" ucap salsha namun belum selesai berbicara (namakamu) langsung memotong dengan berucap "nggak, gue ga tau. Kan lo belum ngasih tau" dan memasang wajah datarnya.
Salsha yang gemas dengan sahabatnya ini pun mencubit pipi (namakamu) sambil berucap "yeh gue kan belum selesai ngomong, makanya jangan dipotong kalo orang lagi ngomong".
"nih ya gue tuh seneng banget hari ini, soalnya kemarin itu gue abis di tembak sama kak bastian. Omg.. serasa orang paling beruntung deh gue" ucap salsha memasang wajah senang.
"Serius kak bastian nembak lo ?mimpi kali lo, masa kak bastian yang ganteng nya setara sama abang gue naksir ama cewe gila plus cerewet kaya lo haha" ledek (namakamu) dengan diiringi tawa nya.
"Dih parah banget sih lu (nam..) sahabat sendiri dibilang gila, awas ya lo gue ga mau ngasih pj ke elo" ucap salsha kesal menoleh kearah lain.
"Bodo emang gue peduli, kan gue bisa minta sama kak bastian wle" balas (namakamu) sambil mengeluarkan lidah meledek salsha.
Salsha yang kesal akan candaan (namakamu) hanya memasang wajah kesal dan pandangannya beralih kearah pintu kelas.
Saat salsha sedang memandangi pintu kelas, masuk lah seorang lelaki tampan yang sedang berjalan santai dan masih menggendong tas sambil mengunyah permen karet.
KAMU SEDANG MEMBACA
MEMORY
Teen FictionSeorang kakak mana yang tidak sedih melihat adik perempuan satu-satunya menderita penyakit yang bisa membuat semua ingatan yang berada di otaknya hilang begitu saja. Dengan rasa kasih sayang, ia membantu sang adik berjuang dari penyakitnya. Apakah...