"Rey, jadilah kekasihku." "Maaf Dean, aku tidak bisa." Entah Dean sudah menjadi pria keberapa yang ku tolak cintanya. Jangan berfikir ini karena aku jual mahal. Terlebih jika kalian berfikir orientasiku sudah berubah menjadi penyuka sesama wanita, sampai matahari terbit dari barat pun aku tidak akan menjadi penyuka wanita. Aku menolak banyak pria karena aku sudah memiliki seseorang yang ku cintai. Indah bukan?
Kami sudah menjalin kasih selama 5 tahun. Dialah orang yang membuatku mencintai music klasik. Dia seorang pianis yang hebat. Karena permainan pianonyalah aku terjebak dalam dunia klasik ini. Tidak, aku tidak bermain piano juga. Aku seorang penyanyi klasik.
Aku yakin kalian bingung, kenapa aku yang sudah memiliki kekasih masih saja dikejar pria lain. Itu karena dia tidak di sampingku saat ini. Dia ada di Itali untuk menimba ilmu dan mengejar karirnya. Sudah 2 tahun ini dia di sana.
Mungkin kalian heran, bagaimana aku bisa tahan menjalin kasih seperti ini. Terpisah jauh dari orang yang kucintai dalam waktu yang lama. Kalian pasti bertanya, apakah aku tidak takut jika dia jatuh cinta pada gadis lain di sana? Tentu saja aku takut. Tapi aku bisa bertahan selama ini, semua karena aku percaya padanya dan dia percaya padaku. Kami berjanji menjaga kepercayaan yang diberikan masing-masing.
"Ini. Hafal dan pelajari." Ujar Miss Gabriella padaku. "Broken Vow." Bacaku pada judul lagu yang tertera di secarik partitur ini. "Yap. Lagu inilah yang akan kau nyanyikan pada konser di Itali 2 minggu lagi. Sekarang pulang dan pelajari ini di rumah. Besok kita akan mulai berlatih.. dan satu lagi. Kali ini kau hanya akan diiringi oleh biola saja." Aku hanya mengangguk mendengar segala penjelassan Miss Gabriella.
--------------------------------------------------------------
I'll let you go, I'll let you fly
Why do I keep on asking why
I'll let you go ....
"Stop stop! Rey, ada apa denganmu? Ini sudah ke sepuluh kalinya kau melakukan kesalahan. Sudah saya katakana pelajari ini!" "Sudah saya pelajari Miss." "Lalu kenapa kau masih saja melakukan kesalahan?! Waktunya kurang dari 2 minggu Rey!" Kali ini aku tidak bisa menjawab pertanyaan Miss Gabriella. Aku tak tahu kenapa aku bisa melakukan banyak kesalahan seperti ini. Aku sudah mempelajari ini semalam suntuk. Biasanya aku akan dengan mudah mempelajari sebuah lagu hanya dalam waktu singkat. Tapi sekarang...
Aku merasa ada yang mengganjal sejak pertama aku membaca judul lagu ini. Aku seperti memiliki firasat yang tidak enak. Hhhh... sudahlah. Yang jelas aku harus bisa menaklukkan lagu ini. Tidak, aku tidak boleh kalah dengan lagu ini. Aku harus menununjukkan yang terbaik.
--------------------------------------------------------------
I'll let you go, now that I've found
A way to keep somehow
More than a broken vow
"Oke cukup. Bagus Rey, kau bisa menaklukan lagu ini. Ya memang belum sefantastik seperti biasanya, tapi ini sudah bagus. Perfect. Pertahankan. Sekarang pulang dan beristirahatlah. Besok kita akan berangkat." Aku membungkuk berterimakasih pada Miss Gabriella dan juga Kevin, pengiringku.
Besok. Ya besok, aku akan berangkat ke Itali, yang berarti aku akan bertemu kekasihku, Theo. Harusnya aku senang. Tapi, entah kenapa aku justru merasa takut. Takut dia melanggar janji kami. Ah BODOH!! Kenapa aku berfikir seperti ini? Harusnya kau percaya padanya Rey!
--------------------------------------------------------------
Ini sudah 2 hari aku di Itali dan kami belum bertemu sama sekali. Aku sudah menghubunginya berkali-kali namun tidak bisa. Bahkan aku mencarinya, tak juga aku temui. Padahal, kami akan ada di satu konser yang sama namun aku tidak juga bertemu dengannya. Nanti malam adalah konsernya. Ya nanti malam kami pasti bertemu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Broken Vow
Short StoryLagu... mungkin itu terdengar menyenangkan bagi sebagian orang. Ah tidak hampir semua orang menganggap lagu adalah hal yang menyenangkan. Alunan musiknya yang merdu dan liriknya yang menggambarkan perasaan. Ibarat hewan lagu itu merupakan hewan jina...