Pagi ini dingin sekali rasanya, aku malas berangkat sekolah karena tiap paginya aku harus menunggu bis umum untuk berangkat sekolah, sebab jarak rumahku ke sekolah lumayan jauh kirakira 15 km.Tapi bagaimanapun juga hari ini adalah hari pertama aku harus ikut ujian Kenaikan Kelas karena sebentar lagi aku kelas 11,dan semoga saja usaha tidak menghianati hasil.
Saat itu aku berada di kelas 10-3 unggulan dan biasanya kelas 10 akan dijadikan satu ruang dengan kelas 11 ,waktu itu kelasku akan dijadikan satu ruang dengan kelas 11-5."nisvi,liat nomor bangku yuk,pengen tau juga nih duduk sama siapa,moga aja sama senior ganteng hehe "kata ica
Sebelumnya aku mau sedikit memperkenalkan mengenai temanku yang satu ini,namanya Icha nama panjangnya sengaja tidak aku sebutkan.dia teman sebangku ku,dia si dekil ber mata empat,punya pipi cabi ,suka makan risoles dan dia lumayan rese,kalo aku sebangku sama dia jelas kita sering rame nyanyi nyanyi gajelas dan lagu kesukaan kita waktu itu lagu yang dinyanyiin Stinky yang judulnya Mungkinkah ,Kita kalau lagi galau selalu barengan,entah kebetulan atau enggak, tapi kita selalu tau cara menghibur satu sama lain,itusih sedikit hal mengenai si Icha.
"ah kamu ca,nyarinya yang ganteng mulu,masih kurang ya dapet si dito"
"hehe yakan cuman cuci mata nyari yg beningan lagi dari sih dito"
"kurang bersyukur banget lu ca"
"ih kamu bercanda kali,lagian dito udah cukup pas takaran kok buat aku, lagian juga susah nyari Aliando yg KW kayak gitu hehe"
memang banyak yang bilang kalau pacar icha mirip banget sama aliando,cuman yang ngebedain pacar icha agak pendekan sih heheh.
Saat itu aku dan ica duduk didepan ruang ujian,sambil membaca buku pelajaran.
"eh vi,gimana kamu sama kak Bian?"
"Bian?masih tetep"
"masih chat?"
"iyalah,tiap hari malah"
"jadi kuliah dimana?"
"Emmm,UB(Universitas Brawijaya)deh kayaknya....loh kok jadi sensus?kenapa nih?"
"gak papa,gila aja kalian"
"maksud kamu ca?" tanyaku heran.
"udah 11 bulan deket,tapi status tetep aja mentok di kakak adek,miris banget deh"
"terus maksud kamu aku harus nembak dia duluan gitu?yakali ca"
"hehe,ya gak gitu juga kali vi,cewek gak ada harga dirinya dong "
Setelah kita asik ngobrol,bel masuk berbunyi.
"sukses vi" kata ica
"amin ca,kamu juga"
"Oke..."
"hoi vi.." Della mengagetkan ku dari belakang.
"ah kamu del ngagetin aja....duduk belakang aku ya?"
"iya,kamu duduk sama siapa?"
"aku gatau,gak kenal"
"cewek?"
"cowok del...kamu sama siapa?"
"sama Kak Iga"
"Kak iga?"tanyaku.
"iya,temen satu band-nya bian,masa gatau sih"
Tiba tiba masuk anak laki laki yang berjalan terseok seok dengan lengan dan lutut yang diperban,celana yang dilipat sampai ke lutut,dan memakai sendal.
"Tuh vi namanya Iga,kayaknya habis kecelakaan"
"hmm iya del" jawabku asal,karena aku masih heran dengan kondisi Iga yang seperti itu.
Saat aku melihat Iga,aku fikir tidak mungkin jika dia teman dekat Bian,karena Bian tidak pernah menceritakan atau bahkan menyebut namanya selama ini .Tapi dilihat dari penampilannya dia terlihat seperti berandalan sekolah,dengan seragam yang tidak rapi,tidak memakai dasi,apalagi sepatu,berbeda dengan Bian yang setiap penampilannya terlihat rapi tidak amburadul seperti temannya ini.
***
Pada saat jam Istirahat aku dan Della duduk didepan ruang kelas,saat itu kita sedang asik ngobrol,tiba tiba saja Iga dan temannya Fikri ikut duduk dibangku sebelahku dan Della.
"kecelakaan dimana?" Tanya Della
"Di perempatan deket terminal"jawab Iga.
"oh gitu" jawab Della
"kamu kayaknya udah akrab banget del?" tanyaku dengan volume yang lumayan rendah agar sebisa mungkin tidak terdengar oleh Iga.
"iya,kita kenal dari Kak Devi,kemaren kak devi bilang katanya aku mau direkrut jadi basser di band-nya,soalnya kan kak Devi udah pensiun mau kuliah"
"wih keren lu,bakal jadi anggota band tersohor nih hehe"
"tapi gatau,masih bingung"kata Della
Kak Devi merupakan teman dekat Bian dan Iga,dia anggota Osis yang lumayan terkenal,dia cantik dan juga jago main bass,gak heran kalau banyak cowok yang suka kepadanya,namun tidak hanya mereka bertiga ada juga kak sella dan kak Bila yang bisa dibilang cukup terkenal dan juga anggota OSIS SMA.
Tidak selang berapa lama Kak Devi,Kak Bila dan Kak Sella datang menghampiri Iga yang sedang duduk kesakitan.
"lu gak papa ga?katanya tadi lu habis jatoh" Tanya kak Billa
Belum sempat Iga menjawab,Sella sudah menyela pembicaraan.
"Ah elu ga,ngapain sih jatoh segala,gabisa ikut manggung nih,ah cari pengganti lagi deh" gerutu kak Sella
"gue usahain" jawab iga cuek
"cepet sembuh ma bro" kata Kak Devi yang sedari tadi memperhatikan kondisi Iga.
selama aku menguping pembicaraan mereka,sepertinya mereka akan ada acara manggung,dan kemungkinan besar Bian akan ikut tampil juga.Ah bangganya....Aku tau jika dia hanya Kakak ku dan aku hanya sebatas adik nya tapi entah mengapa aku rasa aku perlu merasa bangga kepadanya.
***
Saat pulang sekolah aku mendapat pesan dari Bian.
[12.35]
"[Bian]:Vi gimana?lancar ujiannya?"
"[jawabku]:Lancar bos"
"[Bian]:aku tadi ke sekolah terus nungguin kamu dikantin loh,tapi kamunya gak muncul muncul"
"[jawabku]:oiya?maaf aku gatau,aku tadi langsung pulang"
"[bian]:iya gak papa,aku cuman kangen kamu aja,lagian aku tadi juga keburu buru"
"[jawabku]:emang kemana?numben,biasanya masih kumpul sm kak devi,kak sella sama kak billa?"
"[Bian]:mau nganter temen aku pulang,dia gak bisa nyetir"
"[jawabku]:oiya" jawabku singkat
"[bian]:kamu gak nanya kenapa?"
"[jawabku]:enggak lah,kenal aja enggak,ngapain nanya,entar dikira perhatian hehe"
"[bian]:ah dasar adek rese"
saat itu aku pura pura tidak tau jika teman yang Bian maksud adalah Iga
Selama 11 bulan kedekatan ku ini,kadang aku ngerasain sakit hati karena terus digantung tanpa kepastian yang jelas,meskipun kita sama sama sudah saling menyatakan perasaan masing masing ,tetap saja itu semua tidak merubah status friendzone kita,tapi apalah daya zona nyaman mengalahkan segalanya,sehingga kita tetap santai terjebak dalam status yang seperti ini sampai waktu yang cukup lama.
"part 1,masih pemanasan jadi maklum kalo sedikit jehong hehe,tunggu chapter 2 nya ya"
KAMU SEDANG MEMBACA
MIDNIGHT MEMORIES
Teen Fiction"MERELAKAN bukan berati lelah dengan perjuangan,tetapi menyadari bahwa ada hal yang tidak bisa dipaksakan-Nurpahladee" Kalimat tersebut cukup untuk sedikit menggambarkan semua cerita yang pernah aku arungi bersama dengan seorang yang saat ini aku h...