Ujian berhari hari berhasil dilaui,raport sudah dibagikan,dan liburan pun dimulai.Selama liburan 2 minggu ini,fikiranku terasa campur aduk bagaimana tidak,aku terus memikirkan Bian yang sekarang sudah mememulai studi nya di universitas impian nya.Kadang aku merasa takut jika tiba tiba ada seorang perempuan di luar sana yang dapat meluluhkan hatinya,tapi aku pikir pikir aku ini siapa berhak memiliki kekawatiran seperti ini?toh,aku hanya sebatas adeknya dan apa boleh buat aku hanya bisa meyakinkan diriku sendiri jika Bian tidak mungkin seperti itu.
Setiap hari selama liburan ini,aku tidak pernah absen chatting dengan nya,kita selalu membahas hal hal yang aneh yang membuat aku tertawa sendiri membacanya.Dan itulah yang aku suka dari bian dia selalu tau cara untuk membuatku selalu nyaman, sampai aku tidak sadar jika jarak kita sekarang benar benar jauh,dan mungkin akan sulit untuk bertemu dengan mudah seperti dulu.
Saat Tahun ajaran baru dimulai.
"Ah akhirnya sekolah juga" gumamku.
Aku senang sekali bisa kembali ke sekolah setelah liburan panjang yang membosankan ini,karena aku bisa bertemu dengan teman teman gilaku,bertemu dengan makanan kantin yang enak enak dan juga bertemu wifi yang murah meriah hehe.Aku rindu saat saat sekolah seperti ini.
"Pagi vi,gimana liburanya?"sapa Icha.
"gak baik,kurang Vitamin Sea" jawabku.
"ciaaan,udah mandi kan haha?"
"ya ampun ca,aku lupa gak mandi " Jawabku ,dengan bercanda.
"haha parah lu..tapi gak papa kalo kamu mandi terus dandan yang cantik juga gak bakal ketemu Bian lagi"
kata kata ica tidak membuat aku tertawa atau terhibur,justu membuat aku diam karenanya.
"loh kok malah bengong sih,bercanda kali vi,udah gausah galau gitu"
"apaan sih ca,enggak kok" aku mencoba untuk tidak menunjukkan kegalauan ku kepada Icha.
Tiba tiba dari belakang Della memanggil aku dan Icha
"Ichaaaa,Nisvi tungguin"
"hey Del" sapaku.
"hey jugak vi....Eh kalian tau gak?kita satu kelas lagi loh"
"Oiya?jadi unggulan gak jadi diacak nih del?
"enggak vi,aku dapet info dari Bu Elly"
"yah..ketemu kalian berdua lagi deh setahun" Kata Icha
"hahaha kenapa ca?udah bosen ya sama kita"
"banget..."
"hahahaha"
"oiya ca,ada yang minta nomor handphone kamu" Kata Della.
"hah?siapa?pagi pagi udah minta nomor aja"
"Si Iga noh"
"Iga?gitaris yang ngehits itu?yang kemaren waktu ujian sebangku sama kamu del?" Kata Icha.
"iya masa gatau sih?gimana boleh gak?"
"emm iyadeh boleh"
Icha menyobek buku ditasnya dan menuliskan nomor handphone nya.
"Nih del"
"oke makasih ca"
Aku sempat heran saat itu bagaimana bisa aku tidak mengenal Iga,padahal semua orang tau tentangnya bahkan teman dekatku sendiri,dan aku juga tidak tau jika dia teman dekat Bian karena selama ini Bian tidak pernah sekalipun menyebut atau menceritakan soal Iga kepadaku.Tapi yang membuat ku heran lagi segampang itukah Icha memberikan nomor nya kepada Iga?Bukan kah ia seharusnya menjaga kepercayaan Dito sebagai pacarnya?
KAMU SEDANG MEMBACA
MIDNIGHT MEMORIES
Teen Fiction"MERELAKAN bukan berati lelah dengan perjuangan,tetapi menyadari bahwa ada hal yang tidak bisa dipaksakan-Nurpahladee" Kalimat tersebut cukup untuk sedikit menggambarkan semua cerita yang pernah aku arungi bersama dengan seorang yang saat ini aku h...