Bagian 1

14 2 0
                                    

Bagian 1 - Teman Baru
"Jika mempunyai teman saja sudah membuatku bahagia. Bersyukurlah bagi kalian yang mempunyai sahabat"

HAPPY READING....

- - - - - -

Dear deary,

Seperti biasa si cupu ini hanya bisa menuangkan isi hatinya pada lembaran buku ini.

Boleh aku curhat? Ini tentang keseharianku yang tak pernah bosan kutulis pada lembaranmu. Kau pasti tahu kan? Hari-hariku biasa aja seperti kemarin-kemarin. Tak ada teman. Rasanya hambar, walau yaa.. begitu.

Aku hidup, tapi rasanya aku ingin mati saja. Seolah tak mempunyai semangat hidup lagi. Kata orang hidup butuh 'perjuangan'. Perjuangan seperti apa? Aku tak tau....

Sudahlah aku pegal. Kututup sampai sini yah.

Perempuan bernama Ayskaa Zaina Ardiningrum itu menutup buku diary-nya dan memilih untuk tidur.

Menyiapkan hati dan juga mental untuk menghadapi pahit-manisnya dunia.

--------

"Ayskaa, nih bunda buatkan bekal untuk kamu. Maaf yah bunda gak bisa kasih uang jajan hari ini" terlihat Aisyah--bunda Ayskaa--dengan raut wajah menyesal.

"Gak papa kok, Bund. Mending bawa bekal aja daripada jajan kan gak sehat." Ujar Ayskaa menenangkan. "Makasih udah dibekelin bund. Ayskaa berangkat."

Setelah sarapannya selesai, Ayskaa bergegas menyalimi bundanya dan mengucapkan salam. Kemudian berangkat sekolah.

Tak dikasih uang jajan berarti ia harus berjalan kaki. Huft, semangat !! Batinnya menyoraki. Berjalan kaki paling cuma 2 KM dari jalan raya.
Itu adalah hal kecil untuknya.

Teriknya matahari tak membuat ia menyerah malah membuat ia semakin semangat. Gerbang sudah ada di depan mata dan ia berlari sekencang mungkin untuk tak terlambat. Dan..

Bruk!!

"Eh maaf, sini gue bantu"

Suara perempuan batinnya. Ia menunduk takut tetapi ada tangan menyodorkan kepadanya. Ia heran, langsung melihat siapa pemilik tangan itu.

"Kenapa? Ada yg salah ya?" Tanyanya aneh

"Eh enggak, maaf tadi gak liat-liat" langsung berdiri dan menerima uluran tangan itu.

"Makasih. Maaf tadi gak sengaja" Ujar Ayskaa. Ia merasa aneh berkomunikasi dan lupa cara berbicara bagaimana semestinya kepada orang lain.

"Selow aja, lagian gue yang salah kok." Jawabnya enteng

Sadar situasi, cewek yang menabraknya pun mengajak untuk menepi karena tadi mereka berada di tengah gerbang, menghalangi orang yang tengah masuk sekolah. Sama seperti mereka.

"Eh, kenalin gue Mikayla. Panggil aja Kayla" cewek tadi -Mika- memperkenalkan diri sambil mengulurkan tangannya.

"A-ak-aku.. aku Ayskaa" Ayskaa menerima uluran tangan tersebut dengan gugup.

"Ck, santai aja kali gak usah gugup gitu. Gue gak gigit lo kok" ujarnya santai. Dari intonasi bicaranya ia termasuk tipe easy going tak seperti Ayskaa.

"Lo mau gak jadi temen gue?" Ajaknya penuh harap.

"Emang kamu mau temenan sama aku?" Tanyanya polos sembari menunjuk dirinya sendiri.

"Iya. Makanya gue ngajak lo temenan. Gue juga anak baru di sini, cuma baru kenal lo doang. Jadi, lo mau kan temenan sama gue?"

"I-iya."

"Akhirnya gue punya temen. Anter gue ke BK yuk." Ujarnya sambil merangkul pundak Ayskaa dan berjalan menuju ruang BK.

Diperlakukan seperti itu Ayskaa tersenyum senang. Setidaknya ia sudah mempunyai teman. Sudah ada yang mau berteman dengannya. Dan itu sudah lebih dari kata cukup.

Kehidupan sebenarnya baru dimulai dengan mempunyai teman baru.

***

"

Perkenalkan nama saya Mikayla Annora. Panggil saja saya Kayla"

"Wah cantik sekali"

"Udah punya pacar belum?"

"Kok pindah?"

"Nama ig nya apa?"

Dst..

Berbagai celotehan gak jelas dari anak kelas XI IPA 1 membuat Mikayla hanya bisa menanggapinya dengan tersenyum.

"Diam semuanya" Suara melengking dari bu Risa menggema, membuat kelas menjadi hening seketika "Oke. Silahkan kamu duduk, mencari tempat yang kosong" Lanjutnya yang diangguki oleh si murid baru --kayla--.

Di bangku ujung Ayskaa berharap Kayla dapat duduk sebangku dengannya. Bangku sebelahnya masih kosong. Memang siapa yang akan duduk sebangku dengan si cupu Ayskaa?

Tapi.. Ayskaa tak ingin berharap lebih, ia hanya menundukan kepalanya pasrah. Melihat Kayla berada di kelasnya pun Ayskaa sudah merasa senang. Ia tak tahu jika teman barunya itu akan sekelas dengannya karena ia tadi hanya mengantar sampai depan ruang BK.

Hingga suara membuatnya mendongak tersenyum antusias..

"Gue boleh duduk di sini?" Tanyanya

"Boleh kok, boleh. Sini" Ayskaa menerimanya dengan hati yang bergembira. Tentu saja bahagia, setelah sekian lama dia menantikan teman sebangku.

Mau tak mau Kayla tersenyum kecil menanggapinya. Pasalnya teman barunya ini terlihat antusias sekali dengan keberadaannya. Ia merasa di inginkan.

Teman baru, teman sebangku. Siapa yg tak senang mendapat keduanya dalam satu hari setelah menunggu?

***

Ada yang menunggu cerita ini? Maaf kalo kurang jleb ke hati. Eak

Soalnya daku ini hanya penulis amatir -lebay

Ada yang mau lanjut?

Atau..

Terserahlah.

Kalo ada yang menantikan cerita ini gue bakal cepet-cepet update. Gak usah nge-vote jg gpp ☺

Yang penting ada yang baca dan itu udah ngebuat gue bahagia...

Bahagia itu sederhana guys

Apa salahnya membuat penulis ini bahagia? Dapat pahala lohh.. wkwkwk

Gue kebanyakan bacod deh. Yaudah gue tunggu ridersnya banyak baru update..ckckck

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 26, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Come Up !Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang