"NEW FACEBOOK FRIEND"

177 14 0
                                    

Source: home made indonesian creepypasta

Aku kecanduan. Hampir semalaman aku mengubek - ubek isi grup misteri di Facebook yang belum lama ini aku ikuti, 'Fond of Scary Stories'. Aku masuk grup ini atas saran temanku yang sudah menjadi member lama. Menurutnya, grup ini sangat menarik.

"Kau akan menemukan banyak cerita misteri, riddle, bahkan gambar disturbing disini. Aku jamin, pecinta horor sepertimu akan ketagihan."

Dan benar saja. Memang tidak setiap hari, namun jika waktuku senggang, aku selalu menyempatkan diri melihat postingan - postingan member grup yang kadang cukup membuatku merinding.

Ada satu member yang menarik perhatianku. Bellamy nama akunnya, sama dengan salah satu karakter antagonis di sebuah anime. Dia selalu mengunggah creepypasta yang sesuai dengan seleraku. Yah, asal kalian tahu, jika dibandingkan dengan hal - hal berbau monster atau zombie, aku lebih menyukai cerita ber 'plot twist', yang sulit ditebak akhirnya. Dia sangat ajaib, hanya beberapa akhir cerita miliknya yang dapat kutebak dengan benar.

Terdorong rasa kagum, aku mencoba menambahkannya ke daftar teman facebookku. Setelah berselang beberapa jam, dia menerima permintaanku. Padahal jam di ponselku menunjukkan pukul 2 dini hari. Langsung saja kukirimkan pesan padanya.

'Belum tidur?'

Tidak ada jawaban.

'Ceritamu bagus (:'

Nihil. Tetap tidak ada balasan darinya. Mungkinkah dia sudah tidur? Atau dia memang mengabaikanku? Entahlah. Mungkin ia tidak tertarik pada gadis yang memakai foto beruang lucu sebagai foto profil.

Esoknya, ada pesan masuk ke Messenger-ku.

'Terima kasih, kau sudah mengatakannya di kolom komentar (:'

Wah, dia membalas! Tak kusangka, ia orang yang sopan.

'Haha, aku bisa mengatakannya seribu kali jika aku mau. Jadi, kau benar - benar tertidur semalam?' balasku.

'Tidak juga. Aku sedang bekerja saat kau mengirimkan pesan itu.'

'Shift malam, nih? Pasti kau memiliki kantung mata yang mengerikan XD'

'Haha, kau akan terkejut bila melihat wajahku.' balasnya. Memang, sama sepertiku, tidak ada penampakan wajahnya di setiap foto profilnya, hanya ilustrasi - ilustrasi tokoh anime.

'Maksudmu, wajahmu terlalu menakutkan? XD'

'Lol. Kau tahu Tom Cruise? Banyak temanku yang mengatakan bahwa aku ini adik kandungnya yang terpisah waktu kecil.' Orang ini lucu juga.

Kami saling mengirim pesan, dari pagi hingga malam, setiap hari. Kami membicarakan banyak hal, dari film horor, cuaca, sampai hal pribadi. Milikku saja. Maksudku, ia tak pernah menceritakan kehidupannya. Setiap kali aku bertanya, dia selalu mengalihkan pembicaraan. Aneh memang, namun aku tidak dapat memaksanya, bukan?

Empat bulan berlalu. Aku tidak dapat membendung rasa penasaranku lagi.

'Kau tetap tidak mau menceritakan apapun tentangmu padaku? ):' aku mencoba merayunya.

'Tidak.'

'Ini tidak adil. Padahal kau sudah tahu semua tentangku. Bukankah kita teman? Mana ada orang yang tidak tahu latar belakang temannya sendiri? ):' aku merajuk. Kebiasaanku ini selalu berhasil pada semua orang. Kuharap cara ini bekerja juga padanya.

'Uhm, baiklah. Kuberi satu petunjuk.'

Berhasil! Selang beberapa detik, dia mengirim foto seorang lelaki yang tidak asing. Ken. Wajahnya seperti Ken, mantan kekasihku. Astaga! Aku langsung menekan tombol 'Free Call'. Kemudian tersambung.

"Halo, Ken? Jadi ini kau?! Ya ampun, aku tidak menyangka! Kau tahu, aku mengkhawatirkanmu. Kau sudah menghilang beberapa bulan yang lalu. Syukurlah-"

"Ah, bukan.." seseorang menyela di ujung telepon yang lain.

Deg.

Suaranya berbeda. Suara Ken tidak seberat ini. Spontan kumatikan panggilan kami, dan aku termenung.

Apa maksud semua ini?

Pikiranku buyar saat mendengar notifikasi Messenger-ku berbunyi beberapa kali. Itu darinya.

'Itu salah satu foto korbanku. Bukankah kau yang bertanya? Aku hanya ingin membagi cerita hidupku padamu.'

'Bellamy mengirim foto.'

'Kau lihat?'

Aku bergidik. Kulempar ponselku ke ujung kamar. Bagaimana tidak? Foto yang ia kirim kali ini adalah foto Ken yang mengerikan. Ia terlihat terbujur kaku, dengan kepala yang bersimbah darah, seperti telah dipukul dengan martil. Kaki kanannya putus, digantung di atas perapian, tak jauh dari jasadnya.

Kini, yang bisa kulakukan hanya meringkuk di atas kasur sambil mendengar ponselku berdering lagi. Ia terus mengirim pesan padaku.

Sampai beberapa menit, deringnya berhenti. Aku agak lega, namun was - was juga.

Aku mengumpulkan keberanianku, lantas bergegas mengambil ponsel yang kulempar tadi. Aku berniat memblokir Bellamy terkutuk itu, hingga tanganku yang gemetar tak sengaja membuka percakapan kami.

Jantungku serasa berhenti ketika membacanya.

'Kenapa kau tidak membalas pesanku?'

'Kau marah? Kau menganggapku aneh?'

'Kau sendiri yang memaksa, kenapa sekarang kau mengkhianatiku?'

'Baiklah, kalau begitu maumu. Mungkin sudah saatnya kita bertemu dan saling menyapa.'

'Kau lupa? Aku tahu semua tentangmu (:'


'Bellamy mengirim foto'.

Itu foto rumahku.

CREEPYPASTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang