Bagian 1

1.1K 35 0
                                    

Bias matahari mulai menjingga, langit pun begitu. Tapi Puput masih enggan beranjak dari duduknya. Dipandanginya lagi lekat-lekat selembar kertas yang sudah beberapa kali dibacanya. Senyumnya lagi-lagi merekah, lalu dipeluknya kertas itu erat-erat.

"Surat cintaku yang pertama, membuat hatiku berbunga, seperti melodi yang indah a...a..."tiba-tiba Ayu adiknya datang menggodanya sambil bernyanyi.

"Ih, apaan sih dek! Masuk rumah bukannya ngucapin salam, malah nyanyi-nyanyi nggak jelas"tegur Puput.

"Assalam'ualaikum kakakku yang pipinya serasa pengen digigit"ucap Ayu sambil mencubit pipi tembem kakaknya gemas. Membuat Puput mendelikkan matanya.

"Wa'alaikumsalam kanibal ku sayang... Tapi ngomong-ngomong sakit loh dek pipi kakak kamu cubit"protes Puput, sambil mengelus pipinya.

"Hehe, maaf kak"Ayu meminta maaf sambil membentuk jari nya menjadi huruf 'V'.
"Jadi, itu surat cinta dari siapa?"tanya Ayu dengan tatapan menggoda.

"Surat cinta,surat cinta...yakali surat cinta pakai kop surat gini dek"

"Mana tau kan dia cowok kreatif, jadi anti mainstream gituu..."

"Ngacok kamu!"

"Lah? Terus surat apa dong? Surat lahiran? Surat warisan? Atau surat cerai?"tanya Ayu lagi, membuat Puput melayangkan satu jitakan dikening adiknya. Membuat adiknya itu cemberut.

"Otak kamu perlu direparasi kayanya deh! yakali surat cerai. Dapat buku nikah aja beluum"balas Puput kesal.
"Ini itu surat keputusan permohonan beasiswa kakak ke Spanyol "lanjut Puput, lalu memberikan surat itu ke Ayu.

"Waah? Seriusan nih? Kakak lulus kak? Huaaa congrats kakakku sayang. Kakak emang the best"Ayu berteriak heboh setelah membaca isi suratnya.

"Iya Alhamdulillah kakak lulus. Ini juga berkat do'a kamu"

"Eh, tapi Ayu diajak ke Spanyol kan kak?"tanya Ayu dengan senyum penuh harap.

"Ya enggaklah"jawab Puput, membuat senyum Ayu luntur seketika.

"Ih kakak kok gitu sih? Tega kali ninggalin adek satu-satunya disini"

"Anak kecil nggak boleh ikut ke Spanyol. Bahaya! Ntar diculik, mau?"

Ayu berdiri dari duduknya,
"Oh, sungguh malangnya nasibmu angsa rupawan. Ibunda mu telah kembali kepelukan Rabb mu. Ayahmu pun begitu. Lalu sekarang saudarimu juga akan pergi mengejar cita-cita nya ke negara orang. Lihatlah dirimu wahai angsa rupawan. Nasibmu sungguh Malang. Hidup sebatang kara dinegeri yang kejam ini"Ayu berlagak menjadi seorang penyair, ditambah dengan ekpresi yang dibuat sendu.

"Nggak usah mendramatisir gitu deh, dek. Ekspresi dan intonasi kamu kacau banget!"ledek Puput.

"Kakak mah gituu..."rengek Ayu dengan wajah cemberut.

"Udah ah, nggak usah cemberut gitu. Kakak mau kerumah kak Pew dulu."pamit Puput.

"Kak Pew yang blasteran Spanyol itu kak? Ngapain kakak kesana?"

"Iya, Pew yang itu. Lusa dia mau berangkat ke Spanyol. Jadi, kakak mau nitipin kamu sama dia selama disana kakak ngurus keperluan beasiswa"jawab Puput, membuat Ayu menatapnya berbinar bahagia.

"Jadi aku bakalan ikut kakak ke Spanyol?"Ayu memastikan.

"Ya iyalah adekku sayaang, mana tega kakak ninggalin kamu disini. Kakak pergi dulu yaa... Assalamu'alaikum"pamit Puput.

"Wa'alaikumsalam"

🍃🍃🍃

Kota Jalur,
17 Agustus 2017

Nah! Kira-kira sampai di Spanyol apa yang terjadi? Apa mereka bakalan ketemu dan jatuh cinta dengan cowok yang sama? Atau ada hal lain?

Penasaran? Makanya baca sampai selesai 😘😘.

Hijrah CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang