PLAK!!!
Suara tamparan yang keras membuat hening ruang kelas seketika. Sedetik yang lalu, sekumpulan cewek masih ribut membahas idola mereka, sebagian yang lain ribut membahas drama favorit mereka, dan sebagian yang lain sibuk belajar untuk ulangan Kimia setelah istirahat. Sementara anak-anak cowok berkumpul di pojok memainkan game online melalui laptop mereka. Hanya satu atau dua orang yang mempersiapkan diri untuk ulangan Kimia. Namun dalam sedetik, seluruh perhatian mereka teralihkan pada senior yang tiba tiba masuk kelas XI IPA 1 bersama tiga orang temannya dan tanpa basa basi langsung menampar cewek yang duduk dibaris depan bersama dua temannya.
"DASAR JALANG! PELACUR! LONTE!" Hinaan dan makian keluar dari mulut senior sesaat setelah tamparan. Yang dihina hanya tertunduk sambil memegang pipi kirinya dan membiarkan rambut panjang hitamnya terurai di sisi tangannya. Siswa siswi yang lain tercengang dan suasana mulai tegang. Seorang cewek berambut pendek yang awalnya sibuk balas chat mulai buka suara.
"Kurang ajar banget mulut elo ya! Gue ngga peduli ya meski elo senior, elo ngga bisa maen bully gini. Elo kalo mau maen fisik sini gue ladenin!"
"Tika..."
"Lepasin Kay, tamparan dibales tamparan!" Tika berusaha menampik tangan Kayna yang mencegahnya untuk membalas tamparan seniornya.
"Mungkin kak Mega punya alesan kenapa dia nampar gue. Mungkin tanpa sengaja gue pernah buat salah sama kak Mega." Dengan suara lirih Kayna berusaha menenangkan Tika yang terlihat emosi. Seorang cewek di samping Kayna menutup compact powder nya dan mulai bermain dengan rambut ikalnya.
"See? Kayna itu tipe cewek yang berpikir secara rasional, bukan langsung bertindak barbar kayak seseorang." Senyum manisnya memperjelas sindiran yang ia tujukan pada Mega. Kayna berusaha menetralkan keadaan.
"Kathia, kita dengerin dulu masalah kak Mega. Jangan langsung ngejudge seseorang."
"Aduh, ironinya..." Tika melempar pandangan ke sisi kelas dan beberapa murid ada yang terkikik, menyadari ironi dalam kalimat Kayna bahwa tidak baik menghakimi seseorang tanpa tahu permasalahannya sementara ia sendiri baru saja dihakimi Mega tanpa masalah yang jelas.
"Jangan sok naif ya, Kay! Udah banyak rumor tentang elo tukang rebut pacar orang. Mungkin selama ini elo ngerasa aman karena ngga ada yang berani ngelabrak elo, tapi kali ini elo salah pilih musuh! Gue ngga akan tinggal diam ya kalo ada yang berani ngusik apa yang jadi milik gue! Jadi mending elo jauh jauh dari cowok gue dan diriin rumah bordil elo di tempat lain!" Kata-kata tajam Mega membuat Kayna tersenyum menyadari kesalahpahaman yang terjadi.
"Oh, jadi ini masalah kak Doni? Dia udah make clear kok kalo kalian udah selesai. Kayaknya ini masalah kakak sama kak Doni deh, mungkin kalian bicarain lagi aja supaya ngga ada salah paham lagi kayak gini."
"Well, well, well... Malu deh gue, masuk kelas orang, nampar junior, ternyata cuma karena elo ngga bisa move on dari mantan elo." Tika menyindir balik Mega sambil tertawa kecil.
"Gue ngga salah paham ya! Doni itu pacar gue! Kita sempet renggang karena gue bilang mau kuliah di luar negeri tapi kita belum putus. Dan si jalang ini, ngga bisa liat celah dikit aja, langsung jadi kompor ke Doni. Emang dasar cewek murahan!" Mega menunjuk-nunjuk Kayna seolah-olah mengarahkan seluruh kesalahan padanya.
"Mbak, punya kaca ngga di rumah? Pernah mikir ngga sih, mungkin situ udah ngga menarik lagi buat pacarnya. Cowok juga capek kali sama tipe yang suka marah-marah kayak gini, suka salah paham sendiri, suka maen kekerasan. Coba deh dandan dulu yang cantik, manis, baru kesini lagi ya." Ujar Kathia sambil membetulkan bandonya yang mulai turun.
"Mega, ngapain sih kamu kesini?!" Seorang cowok tiba tiba masuk kelas dengan tergesa-gesa. Dari caranya menarik Kayna dan berdiri di hadapannya untuk melindunginya, semua bisa menebak kalau dialah Doni yang diributkan.
"Kak Mega bilang kalau kalian belum putus terus dia kesini buat ngelabrak aku karena udah ngerebut kakak." Dengan takut-takut, Kayna mendekat ke Doni dan menjelaskan persoalannya. Doni menatap tajam Mega.
"Kita udah putus, Mega! Mulai sekarang kamu jangan berani ganggu Kayna lagi atau kamu akan berhadapan dengan aku!"
KAMU SEDANG MEMBACA
KARMA
Romance"When you play with love, love plays with you" Kayna memiliki semuanya: Kecantikan, Kecerdasan, Kekayaan. Hidup yang terasa mudah membuat Kayna ingin bermain dengan cinta. Tantangan mendapatkan cinta dari milik orang lain memberikan kepuasaan unt...