#6 Duda Keren di Hogwart

1.3K 145 76
                                    

Severus memasuki kelas transfigurasi. Lambaian tangan Lily menarik perhatiannya. Akhirnya, Severus duduk dengan Lily. Mereka selalu bersama. Buat orang jadi cemburu. Hei, tidak semua orang bisa duduk dekat Severus tahu! Biasanya James dan Sirius selalu memasang muka ditekuk karena Severus menolak duduk sebangku dengan mereka.

Pintu terbuka lagi, menandakan adanya murid lain yang masuk. Ternyata itu James dengan senyuman lebar, ia mendekati meja Severus. "Sevy, ayo duduk denganku kali ini?"

"Tidak mau, Potter."

Peter dan Remus tertawa geli melihat sahabat mereka yang ditolak entah keberapa kalinya. Berhubung tempat yang kosong adalah paling depan, James pun duduk di sana.

Pintu terbuka lagi. Sirius Black datang dengan seragam yang urakan, lebih urakan dari James. Wajahnya sumringah melihat Severus. "Hai, Sev! Ayo duduk denganku, kamu gak bosen apa duduk sama Evans terus?" ia merangkul Severus tanpa tahu malu. Padahal Severus tidak suka disentuh!

"Lepaskan aku, Black!" Severus menampik Sirius kasar.

Sirius pegang dadanya. "Sevy, kamu tahu istilah muggle yang 'sakit tapi nggak berdarah'? Sekarang aku sedang mengalaminya." mukanya dibuat sesedih mungkin, buat Remus dan Peter selaku sahabat sejati menjadi malu, kalau bisa Sirius pecat saja dari Marauder.

"Jijik ah, Black."

"Uuuh! My heart!"

"Berisik, Padfoot! Lagian tidak ada tempat kosong untuk duduk berdua!" Kata James. Memang benar apa yang dikatakan James, lagipula tempat kosong satu-satunya hanya duduk di samping James.

"Mungkin kau bisa bertukar tempat dengan Sevy, Prongsie. Kau jadi bisa duduk dengan bansh--Evans dan aku duduk di depan bersama Sevy."

Aura hitam menguar dari tubuh Lily. "Tadi kamu bilang apa, Black? 'Bansh' apa?"

"Aku tidak bilang apa-apa, pendengaranmu saja yang bermasalah, Evans." Balas Sirius dengan santai.

"Gila si Black ngegodain malaikat slytherin lagi..."

"Terus Regulus mau dikemanain?"

"Kalau Regulus lihat ini pasti dia akan sedih..."

"Jadi playboy ada batesnya juga dong! Tidak tahu malu!"

Berita miring tentang Black bersaudara masih hangat diperbincangkan. Namanya juga gosip ya pasti susah redanya, apalagi kalau ada fujoshi--ehm, Sirius yang capek berdebat berhari-hari dengan orang-orang itu pun hanya mengabaikan mereka.

Pintu terbuka lagi. Semua murid menatap siapa gerangan murid yang hampir terlambat, selain Black dan Potter?

"Severus!" Evan Rosier terengah-engah. Ia terlihat lelah. Mungkin karena ia berlari? Terlihat jelas peluh membasahi pelipisnya. Ia berjalan ke arah Severus, bertabrakan bahu dengan Sirius, mengabaikan protes Sirius tentu saja. "Kamu duduk sama aku aja! Jangan dekat-dekat dua singa idiot itu, oke?"

"..."

"Kenapa? Kamu menolaknya, Sev? Ini pertama kalinya kamu menolak duduk denganku..."

Kata-kata Rosier sukses buat James dan Sirius memandang garang. 'JADI FANS FANATIKNYA SEVY YANG GILA ITU SUDAH PERNAH DUDUK BARENG SEVY?!' Pikir mereka berdua. Terkadang, kedua sahabat itu tidak berkaca. Padahal mereka juga termasuk golongan 'fans fanatik yang gila'.

"Kita tidak pernah duduk bersama dan..." ungkapan Severus yang ini buat James dan Sirius menghebuskan napas lega. Rupanya Rosier hanya berbohong! Severus pun melanjutkan, "...ini bukan kelasmu."

krik.

"Kelas transfigurasimu itu lusa."

krik krik krik.

Oh My Sevy! [Harry Potter Fanfiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang