Masih di sekolah
¤***¤
Sepanjang jam pelajaran pertama Atha gunakan hanya untuk kenal dengan teman-teman barunya. Apalagi sekarang ia sudah memiliki teman akrab seperti Faye. Bukan hanya Faye saja namun para siswa yang lain. Namun,ada satu hal yang mengganggu penglihatan Atha.
Kenap Panji bisa ada di kelasnya. Setaunya kelas Panji ada di kelas sebelah. Kenapa dia bisa di kelas Atha. Dan lagi,dengan siapa ia berbicara. Raut wajahnya terlihat senang.
"Kenapa Tha?" Faye membuat lamunan Atha buyar. Atha menoleh ke arah gadis yang baru saja menyadarkannya.
"Itu.."ucap Atha menggantung. Tangannya mengarah ke arah Panji dan gadis itu duduk.
"Owhh.. itu Panji.."
"Bukan itu cewe siapa?" Belum selesai Faye berbicara Atha lebih dulu memotongnya.
Faye terkekeh.
"Itu Agustin. Pacarnya Panji si mos Wanted sekolah." Faye menjelaskan kepada Atha sambil ikut melihat fokus mata Atha yang mengarah pada Panji dan Agustin.
"Pacar?" Panji punya pacar? Pertanyaan itu terlintas di kepala Atha. Jadi Panji juga punya pacar.
"Kenapa? Lo kenal sama Panji?"
"Ah..oh enggak. Gue nggak kenal kok. Mereka udah lama pacarannya?" Anggap saja Atha kepo dengan itu
"Udah lumayan lama sih kalo nggak salah. Dua bulanan lah. Lo kenapa sih." Apakah memang ada yang salah dengan Atha? Apakah ada yang tau. Jika memang ada. Tolong beritahu dia secepatnya.
"Gu..gue kenapa? Lo kali yang kenapa hehehh.." Atha menggaruk tengkuknya. Sambil terkekeh yang di buat-buat ia mendorong pelan bahu Faye. Faye mengerutkan keningnya. Ia menelisik wajah Atha. Dia mengedikan bahu tidak perduli."Permisi-permisi. Cogan mau lewat" mendengar ada suara cukup mendominasi kelas, Atha dan Faye menolehkan kepala mereka ke arah pintu yang merupakan sumber suar barusan.
Di sana berdiri dua orang sahabat Panji yang ia temui di parkiran tadi. Ah..iya.. Adrian dan Bams.
"Si biang kerok udah muncul lagi aja" Faye bergumam malas. Namun Atha masih bisa mendengarnya dengan jelas. Atha menoleh ke arah sahabat barunya itu. Alisnya terangkat satu. 'Biang kerok? Siapa?'
"Itu si Bams sama Adri. Mereka itu temen se genk nya Panji. Mereka sebelas dua belas kaya si Panji. Babu sama tuannya emang gak jauh beda" Kalau masalah Bams dan Adri yang merupakan sahabat Panji, Atha sudah tau itu sejak pagi tadi. Namun, biang kerok? Atha baru tau itu. Jadi, dua hal baru yang Atha tau tentang Panji sekarang. Panji itu most wanted sekolah dan juga Panji merupakan si biang kerok. Ah iya juga, Bams dan Adri adalah sahabat seperjuangan Panji. Atha mengerti, ia mengangguk-anggukan kepalanya.
"Hai Atha cantik. Apa kabar kamu hari ini" Bams menghampiri Atha dan duduk tepat di hadapan gadis itu. Di susul Adri yang baru saja menghampiri Panji. Mereka duduk bersampingan.
"Lo baru ketemu tadi pagi juga. Udah so soan nanya kabar. Sk Sd lo Bams." Adri menoyor kepala Bams,yang langsung di iringi ringisan pelan dari Bams.
"Anjing pala gue tai" Bams mengelus-elus kepalannya. Ia meringis kesakitan. Sementara Atha hanya tersenyum tipis.
"Ishh.. lo berdua ngapain sih di sini. Ganggu aja. Jangan coba-coba buat nge godain sahabat gue. Inget.. awas aja lo berdua" Faye menunjuk kedua orang di hadapan mereka. Matanya menyipit menyiratkan tatapan penuh ancaman.
"Baru juga lo kenal udah sahabat-sahabatan aja. Gue sama Adri duluan yang kenal sama Atha di banding elo" Bams memajukan wajahnya lebih dekat ke arah Faye.
"Gak usah deket-deket juga kali" Faye menjauhkan wajah Bams dengan mendorong dahi laki-laki itu agar menjauhkan wajahnya. Sementara Atha hanya terkekeh dan tanpa sengaja matanya beralih menatap Panji yang mengusap pucuk kepala Agustin dengan senyuman yang mengembang di bibirnya.Atha menaikan kedua alisnya. Apa se romantis itu Panji pada pacarnya. Ia mengedikan bahu. Ia tak ingin mengurusi urusan orang lain. Apa lagi orang itu adalah Panji. Lagi pula ia tidak terlalu perduli dengan Panji,semenjak pertama kali Atha bertemu dengan laki-laki itu.
💐 TBC 💐
Sekiaaaaannnnnn........
KAMU SEDANG MEMBACA
Romantika Dibalik Benci
Fanfiction"Kira-kira singkatnya ke gini: Gue gak suka sama lo. Yang seenak jidat masuk ke kehidupan gue. Jadi mendingan lo jauh-jauh dari gue sebelum rasa gak suka gue berubah jadi rasa benci yang besar"-Panji Adinegara "Lo,pertemuan dan takdir. 3 hal yang pa...