Part 2

19 10 1
                                    

" Baiklah adik-adik kita akan memilih ketua pelaksana dalam acara ini . Jadi setiap adik-adik yang sudabh mendaftarkan dirinya agar bisa maju ke depan untuk bisa di voting ya ." Kata seniorku .
Majulah para calon ketua pelaksana, kulihat dia berdiri sombong di sana . Ya Tuhan kelihatan sekali dia sangat sombong , tapi kenapa dia tidak merasa malu ya bahawa adia sombong ? Hemm apa dia sudah sombong sejak lahir ya . Makanya mukanya seperti itu .
" Ayok kepada calon ketua agar dapat menyampaikan visi dan misinya agar di dengar kawan-kawannya "
" Baik kak " Jawab para calon .
" Baiklah kita mulai dari Jeri ya , ayok Jeri sampaikan visi misi mu menjadi ketua " Lanjut kak senior .
" Baik . Perkenalkan nama saya Jeri , saya di sini akan menyampaikan visi misi saya . Jadi nanti kita akan di bagi dalam beberapa ................" Jelask Jeri
" Baik, Terakhir Fikri ayo sampaikan visi misimu" Kata kak senior
" Ya seperti yang sudah kalian ketahui saya ,,,,,,," Katanya dengan nada sombong .
Tampak teman-temanku sedang berbisik sesuatu tentang dia . Hemm kenapa sih mereka selalu membully Fikri , padahal Fikri tidak salah apa-apa , hanya mukanya saja yang membuatnya sombong .
" Baik , ketiga peserta kita sudah menyampaikan visi misinya jadi kita lanjutkan dengan voting ya teman-teman" Lanjut kak senior.
Saat pemilihan ketua pelakasana acara kampus terlihat tidak banyak y ang memilih Fikri , kebanyakan mereka memilih ketua kelas kami si Jeri . Itu semua di sebabkan karena Fikri yang sombong . Akhirnya ketua kelas kami menang dan menajdi ketua pelaksana / Terlihat ketua kelas kami tertawa melirik Fikri . Sudah kupastikan bahwa dia sedang meledek Fikri .
Hari-hari pun berjalan dengan begitu cepat tak terasa acara kampus akan segera di gelar . Namun , di sela kegiatan kampus kami pun di sibukkan dengan UTS . Ku lihat Fikri lagi , dia lagi ya ammpun . Tapi tunggu dulu dia sedang apa ? Kulihat dia sedang mengajari teman-temannya dalam mengerjakan soal-soal pra UTS . Ya ampun kulihat dia sangat pintar dalam mengajarkan kepada teman-temannya . Tak ku sangka dia juga pintar , setelah ku lihat-lihat wajah Fikri selalu hadir di dalam mimpiku dan dia amat tampan di sana . Ya Tuhan ingin sekali aku merasakan bagaiman di ajarin dia . Tidak masalah jika itu hanya di dalam mimpi Tuhan .
Benar saja setiap kali aku akan tidur aku selalu berkata-kata tentang Fikri . Bagaimana bisa aku mencintainya ? Sedangkan aku tidak pernah berbicara dengannya ,tidak pernah mengobrol dengannya bahkan bertanya satu kata pun saat UTS maupun saat acara kampus . Ternyata mimpi membuatku semakin jatuh cinta padanya .
Cinta memang tidak memandang bulu . Begitu kan kata puitis , itulah yang sekarang aku rasakan . Aku amat bahagia melihatnya dan dekat bersamanya di dalam mimpi, hanya di dalam mimpi . Setiap hari aku selalu ingin tidur akan aku dapat bermimpi dan bertemu dengannya , berbicara banyak hal dengannya .

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 18, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

He Is A DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang